NewsRepublik.com, Ekonomi – Indonesia dipastikan bakal mengekspor minyak sawit mentah (CPO) ke pasar Uni Eropa dengan tarif bea masuk nol persen, menyusul rampungnya perundingan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Eropa (IEU-CEPA) yang dijadwalkan diteken pada September 2025.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, kesepakatan ini mencakup dua komoditas utama, yakni CPO dan minyak inti sawit (palm kernel oil/PKO). Untuk CPO, Indonesia mendapat kuota ekspor hingga 1 juta ton per tahun tanpa bea masuk.
“Dalam perjanjian ini, kita sepakat dua komoditas utama, CPO dan PKO. Untuk CPO diberlakukan kuota perdagangan sebesar 1 juta ton per tahun. Sementara PKO mengikuti volume ekspor tahun sebelumnya,” jelas Airlangga di Jakarta, Kamis (31/7/2025).
Sementara itu, komoditas biodiesel disebut masih dalam tahap pembahasan. “Untuk biodiesel, kami masih berdiskusi. Saat ini produksi biodiesel masih difokuskan untuk kebutuhan domestik,” tambahnya.
IEU-CEPA Dijadwalkan Rampung September 2025

Pemerintah menargetkan proses finalisasi Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Eropa (IEU-CEPA) akan diselesaikan pada September 2025 mendatang. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut, kesepakatan politik kedua pihak akan ditegaskan melalui penandatanganan resmi.
Menurut Airlangga, Komisioner Uni Eropa untuk Perdagangan dan Keamanan Ekonomi, Maros Sefcovic, dijadwalkan hadir di Jakarta guna menandatangani dokumen kesepakatan.
“Dalam IEU-CEPA, kami optimistis seluruh dokumen dapat difinalisasi pada September. Komisioner Maros Sefcovic berencana datang langsung ke Jakarta untuk proses penandatanganan,” ujar Airlangga.
Ia menambahkan, diharapkan implementasi perjanjian bisa dipercepat pada tahun 2026. Dengan pemberlakuan tarif 0 persen, peluang ekspor Indonesia ke pasar Eropa dinilai akan semakin terbuka lebar.
Negara-Negara Eropa Berlomba Investasi di Indonesia Pasca IEU-CEPA

Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Eropa (IEU-CEPA) diproyeksikan menjadi pemicu masuknya investasi berkualitas dari negara-negara anggota Uni Eropa. Sejumlah negara telah menyatakan ketertarikan pada berbagai sektor strategis di Indonesia:
-
Jerman menaruh minat pada pengembangan kendaraan listrik dan penguatan rantai pasok industri teknologi tinggi.
-
Prancis siap mendorong transisi energi nasional melalui pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan teknologi hijau.
-
Belanda menjajaki kerja sama pelabuhan pintar serta sistem logistik digital berbasis lingkungan.
-
Italia melirik sektor farmasi, alat kesehatan, hingga pengembangan bioteknologi.
-
Denmark menawarkan kolaborasi di bidang energi angin dan peningkatan efisiensi energi.
-
Finlandia membuka peluang kerja sama di sektor digital, kecerdasan buatan, serta pengembangan pendidikan berbasis jarak jauh.












