Berita

ISPA Jadi Keluhan Terbanyak Jemaah Haji, Petugas Ingatkan Pentingnya Disiplin Pakai Masker

9
ISPA Jadi Keluhan Terbanyak Jemaah Haji, Petugas Ingatkan Pentingnya Disiplin Pakai Masker
ISPA Jadi Keluhan Terbanyak Jemaah Haji, Petugas Ingatkan Pentingnya Disiplin Pakai Masker

NewsRepublik.com, Berita – Puncak ibadah haji telah usai, namun imbauan untuk menjaga kesehatan jemaah tetap digencarkan. Salah satu fokus utamanya adalah disiplin menggunakan masker, terutama untuk mencegah infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) yang menjadi penyakit terbanyak pasca-Armuzna.

Menurut Kepala Bidang Kesehatan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daker Makkah, dr. M Imran, ISPA mendominasi kunjungan layanan kesehatan di kloter-kloter haji, diikuti oleh hipertensi dan diabetes dengan komplikasi.

“Hingga hari ini, jumlah jemaah haji yang sudah mendapatkan pelayanan kesehatan di kloter mencapai 72.100 orang,” ujar dr. Imran dalam konferensi pers di Makkah, Minggu (15/6/2025).

Sementara itu, jumlah pasien yang masih dirawat inap di rumah sakit Arab Saudi tercatat 238 orang. Penyakit yang paling banyak diidap meliputi pneumonia, diabetes berat, dan penyakit jantung koroner.

Untuk menekan penularan, jemaah terus diimbau menggunakan masker, terlebih saat beraktivitas di luar ruang atau ketika mengalami keluhan batuk dan pilek.

Kepatuhan ini terlihat di Bandara Internasional King Abdulaziz, Jeddah, kemarin. Sejumlah jemaah tampak mengenakan masker rapat sembari menunggu keberangkatan pulang ke Tanah Air


Tips Jaga Kesehatan Bagi Jemaah Haji, dr. Imran: Istirahat Cukup dan Hindari Terik Siang

Kepala Bidang Kesehatan PPIH Daker Makkah, dr. M Imran, mengimbau para jemaah haji untuk tetap menjaga kesehatan menjelang pemulangan ke Tanah Air. Hingga hari ke-44 pelaksanaan ibadah haji, tercatat 275 jemaah wafat, lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 298 orang, sebagaimana disampaikan Menteri Agama Nasaruddin Umar.

Penyebab kematian terbanyak antara lain adalah penyakit jantung dan sepsis, yakni kegagalan organ akibat infeksi berat.

“Kami mengimbau jemaah untuk menjaga kesehatan menjelang pulang ke Tanah Air. Keluarga di rumah tentu berharap para Ibu dan Bapak tiba dalam kondisi sehat,” ujar dr. Imran dalam keterangannya, Minggu (15/6/2025).

Tips Menjaga Kesehatan Bagi Jemaah Haji:

  1. Istirahat yang Cukup
    Jemaah diminta tidak memaksakan diri dalam beribadah yang menguras fisik, seperti melakukan umrah sunnah berulang kali atau mengejar kesempurnaan arbain saat di Madinah.

  2. Hindari Aktivitas di Bawah Terik Matahari
    Disarankan untuk tidak melakukan aktivitas luar ruangan pada pukul 10.00 hingga 16.00 WAS, saat suhu berada di titik tertinggi.

  3. Gunakan Alat Pelindung Diri
    Saat harus beraktivitas di luar, jemaah diimbau untuk memakai payung, menggunakan semprotan wajah agar tetap sejuk, serta membawa air minum guna mencegah dehidrasi.

Dengan disiplin menjaga kesehatan dan mengikuti imbauan petugas, diharapkan para jemaah dapat kembali ke Tanah Air dalam kondisi sehat dan selamat.


Jemaah Diimbau Rutin Konsultasi Kesehatan di Arab Saudi dan Setelah Tiba di Tanah Air

Petugas kesehatan haji kembali mengingatkan pentingnya menjaga kesehatan, terutama bagi jemaah lansia dan yang memiliki komorbiditas. Selain cukup istirahat dan menghindari aktivitas berat, asupan cairan dan penggunaan masker tetap menjadi prioritas utama selama berada di Arab Saudi maupun setibanya di Indonesia.

“Minumlah air putih atau air zamzam yang cukup, jangan tunggu sampai haus. Gunakan masker, terutama saat batuk dan pilek, atau saat beraktivitas di luar ruangan,” ujar Kepala Bidang Kesehatan PPIH Daker Makkah, dr. M Imran, Minggu (15/6/2025).

Ibadah Ringan untuk Lansia dan Komorbid

Khusus bagi jemaah lansia dan penderita penyakit penyerta, dr. Imran menyarankan untuk memprioritaskan ibadah yang tidak menguras fisik, seperti zikir, membaca Al-Qur’an, dan bersedekah.

“Kami juga imbau agar jemaah lansia selalu didampingi saat keluar hotel, untuk mencegah tersasar atau kelelahan,” tambahnya.

Rutin Konsultasi Kesehatan

Setiap jemaah, terutama yang memiliki riwayat penyakit, diimbau melakukan konsultasi rutin dengan dokter kloter minimal satu kali dalam seminggu, guna memantau kondisi dan perkembangan kesehatannya.

Gejala Setelah Tiba di Tanah Air

Bagi jemaah yang mengalami demam disertai batuk, pilek, atau sesak napas kurang dari 14 hari setelah tiba di Indonesia, dianjurkan segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat, baik puskesmas maupun rumah sakit.

“Langkah ini penting untuk memastikan penanganan dini, apalagi jika gejala tersebut muncul pasca-perjalanan dari Tanah Suci,” tegas dr. Imran.

Imbauan ini menjadi bagian dari upaya perlindungan menyeluruh agar jemaah haji bisa pulang ke Tanah Air dalam kondisi sehat, serta mencegah risiko penularan penyakit lebih lanjut di tengah masyarakat.


Angka Kematian Jemaah Haji Turun, Menag Sebut Ini Indikator Penting

Menteri Agama mengumumkan bahwa angka kematian jemaah haji Indonesia tahun ini mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu. Tercatat, ada 23 jemaah lebih sedikit yang wafat dibanding musim haji 2024.

“Alhamdulillah, terjadi pengurangan jumlah kematian. Ini menjadi indikator yang sangat penting,” kata Menag dalam pernyataannya.

Penurunan ini disebut sebagai hasil dari perbaikan layanan, khususnya dalam hal kesehatan dan kesiapan fisik jemaah. Salah satu upaya kunci adalah penerapan prinsip istithaah, yakni kemampuan fisik, mental, logistik, dan keamanan jemaah sebelum diberangkatkan.

Sebelumnya, Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi menyoroti tingginya angka kematian jemaah Indonesia yang terjadi tak lama setelah tiba di Tanah Suci. Hal ini memunculkan dugaan adanya manipulasi data kesehatan selama proses seleksi.

Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes, Liliek Marhaendro, mengakui perlunya perbaikan sistem skrining. Evaluasi kini sedang dilakukan untuk menghindari kelemahan serupa di masa mendatang.

Sementara itu, Kepala Bidang Kesehatan PPIH Daker Makkah, dr. M Imran, mengingatkan agar jemaah menyampaikan riwayat perjalanan ke Tanah Suci saat memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan setelah kembali ke Indonesia, terutama jika mengalami gejala demam, batuk, pilek, atau sesak napas dalam waktu 14 hari setelah tiba.

“Ini penting agar tenaga kesehatan dapat memberikan penanganan yang sesuai,” ujarnya.

Dengan sistem yang terus dibenahi dan kesadaran kesehatan yang meningkat, pemerintah berharap kualitas penyelenggaraan ibadah haji Indonesia dapat terus ditingkatkan.

Exit mobile version