Sumpah Pocong Di Masjid Madegan

                           
NewsRepublik.com - Rabu, 24 Juni 2020 - 19:03 WIB
Sumpah Pocong Di Masjid Madegan
Proses sumpah pocong, di Masjid Madegan, Kelurahan Polagan, Sampang ()
Penulis
|
Editor

SAMPANG,Newsrepublik.com-Masjid Madegan di kelurahan Polagan, Kecamatan Kota Sampang, Madura, Jawa Timur, hingga saat ini masih diyakini memiliki daya magis tersendiri di masyarakat, salah satunya masjid Madegan juga menjadi satu-satunya masjid di pulau Madura yang kerap kali dijadikan lokasi untuk melakukan sumpah pocong.

Dua ibu asal Dusun Murombuk Timur, Desa Tebbanah, Kecamatan Banyuates, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur di sumpah pocong, di Masjid Madegan.
Kedua ibu tersebut atas nama Misriyah (71) dan Suranten (60), kedua ibu ini dituduh punya santet oleh Hikmah (21).

Prosesi sumpah pocong dilakukan, baik dari penuduh dan tertuduh dilakukan sumpah pocong di Masjid Madegan Polagan Sampang.

Polemik ini bermula, waktu ada hajatan sekitar dua bulan lalu, penuduh atas nama Hikmah ke rumah saya untuk memberikan bantuan.

Setelah itu, hikmah dikasih berkat (bungkusan nasi), setelah sampai dirumahnya, si Hikmah makan nasi berkat itu.

“Setelah makan nasi bungkusan dari saya, tenggorokan Hikmah terasa sakit,” jelas juhari, anak dari Suranten, rabu (24/6/2020).

Menurut Juhari, Hikmah langsung ke dukun, untuk mempertanyakan penyakitnya selama ini terjadi.

“Menurut dukun, Hikmah sakit karena kena santet dalam waktu baru -baru ini,” ungkapnya.

Berdasarkan informasi itu, Hikmah langsung menuduh ibu saya yang menyantet. Karena tidak menemukan solusi, akhirnya dilakukan sumpah pocong ini.

“Sudah puluhan tahun ibu saya dituduh punya ilmu satet, bukan kali ini saja ibu saya dituduh punya ilmu hitam,” terangnya.

Ditempat yang sama, Abdus Sarif, orang tua Hikmah (penuduh) mengiyakan apa yang di katakan Juhari, karena tidak menemukan solusi, akhirnya jalan alternatif terakhir adalah sumpah pocong.

“Ini terjadi sudah dua bulan yang lalu, dan sekarang anak saya sudah mulai enak (sembuh), sumpah pocong ini merupakan langkah terakhir,” ucap Abdus Sarif, yang tidak lain masih saudara sepupu tertuduh.

Sementara, H. Hasin, ketua takmir masjid Madegan Sampang mengatakan, sebelum dilakukan sumpah pocong, dirinya memberikan pengertian kepada Hikmah (penuduh), untuk berfikir ulang dalam pelaksanaan sumpah pocong ini.

“Saya memberikan pengertian, apa sudah betul betul siap untuk melaksanakan proses sumpah pocong ini,” ucapnya.
Karena menurut H. Kasin, sumpah pocong sangat sakral, jadi bagi yang melaksanakan sumpah ini, amat sangat berisiko tinggi.

“Sumpah ini berisiko tinggi, kalau ada jalan lain, jangan pakai sumpah pocong lah,” terangnya.

Ditempat yang sama, Sertu Mulyadi, Babinsa kelurahan Polagan menghimbau kepada kedua belah pihak agar, setelah dilakukan sumpah pocong, tidak ada lagi polemik berkepanjangan.

“Setelah dilakukan proses sumpah ini, saya berharap tidak ada lagi permasalahan baru,” ungkapnya. (KH)

Tinggalkan Komentar

Close Ads X