Tak Terima Anaknya Meninggal, Keluarga Korban Segel Pustu di Desa Gunung Maddah

                           
NewsRepublik.com - Rabu, 27 Januari 2021 - 20:22 WIB
Tak Terima Anaknya Meninggal, Keluarga Korban Segel Pustu di Desa Gunung Maddah
Pustu di Dusun Gelisgis Desa Gunung Maddah Kac./ Kabupaten Sampang di segel Keluarga Pasien yang meninggal Dunia ()
Penulis
|
Editor

SAMPANG,Newsrepublik.com- Tak terima anaknya meninggal dunia karena mendapat pelayanan kurang maksimal, Keluarga Korban menyegel Puskesmas Pembantu (Pustu) yang berada di Dusun Gelisgis, Desa Gunung Maddah, Kecamatan/Kabupaten Sampang, Madura, Rabu (27/1/21) Pukul 16:30 WIB.

Penyegelan tersebut, sebagai bentuk protes keras lantaran keluarga korban tak terima kepada seorang petugas kesehatan di tempat itu yang diduga kurang profesional dalam melayani pasiennya.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, Korban yang meninggal dunia merupakan seorang anak perempuan bernama Diana Ahdad (10), anak dari pasangan Holid dan Maniseh warga setempat.

Menurut Holid (35) orang tua korban mengatakan, berawal anaknya mengalami sakit demam, setelah itu dirinya langsung membawa ke Pustu yang berjarak tidak jauh dari rumahnya untuk berobat.

Setibanya di lokasi dirinya harus menunggu petugas atau Perawat yang biasa bertugas di tempat tersebut.

“Karena perawat yang bertugas di Pustu itu tidak Standby maka saya menghubungi perawatnya terlebih dahulu berselang beberapa Jam perawat itu datang, ” jelasnya.

Lanjut Holid, setelah di periksa oleh perawat yang berinisial DM anaknya di vonis menderita sakit Tipes dan harus di rawat inap.

Namun dirinya mengaku sangat kecewa terhadap pelayanan kesehatan ditempat tersebut, karena anaknya usai diperiksa dan mendapat perawatan di tinggalkan begitu saja.

“Saya sangat kecewa karena di tempat tersebut hanya ada keluarga dan anak saya, tanpa ada Petugas ataupun perawat yang menjaga,” ungkapnya.

Setelah itu, pada malam hari korban mulai tampak baik kesehatannya, namun keanehan muncul ketika keesokan harinya.

Tepatnya pada Rabu Pagi tadi, sekitar Jam 10:00 WIB perawat berinisial DM datang dan memberikan obat yang di suntikan melalui selang infus korban.

“Namun setelah 2 Jam di berikan obat itu, Anak saya langsung kejang dan di tubuhnya keluar bintik merah, sehingga pada Pukul 12:00 WIB anak saya meninggal dunia tanpa ada perawat di tempat itu,” keluhnya.

Atas kejadian itu, keluarga korban merasa tidak terima dan sangat kecewa, lantaran petugas kesehatan di tempat tersebut diduga sudah menelantarkan pasien dan terkesan teledor.

“Maka dari itu kami menyegel Pustu itu, sebelum ada kejelasan dan tanggung jawab dari pihak terkait kami akan tetap menutup tempat itu,” ungkap Ismail Paman Korban. (Joko/Kh)

Tinggalkan Komentar

Close Ads X