Internasional

Trump Desak Iran Segera Capai Kesepakatan Nuklir

19
×

Trump Desak Iran Segera Capai Kesepakatan Nuklir

Share this article
Trump Desak Iran Segera Capai Kesepakatan Nuklir
Trump Desak Iran Segera Capai Kesepakatan Nuklir

NewsRepublik.com, Internasional – Presiden Donald Trump kembali mendesak Iran agar segera menyepakati pembatasan program nuklirnya, menyusul gempuran besar-besaran yang dilancarkan Israel terhadap sejumlah fasilitas penting Iran.

Dalam unggahannya di platform Truth Social, Trump menyebut situasi saat ini sebagai “kesempatan kedua” bagi Iran untuk menghindari kehancuran total. “Hari ini adalah hari ke-61 sejak ultimatum saya. Seharusnya mereka sudah sepakat. Sekarang, mungkin, mereka masih punya kesempatan kedua,” tulisnya.

Trump menyampaikan pernyataan tersebut usai memimpin rapat darurat bersama tim keamanan nasional di Situation Room, Gedung Putih. Di sana, mereka membahas dampak strategis serangan Israel dan langkah lanjutan yang perlu diambil oleh Amerika Serikat.

Gedung Putih menegaskan bahwa AS tidak terlibat langsung, meski Trump mengakui bahwa Israel menggunakan persenjataan canggih buatan AS. Serangan Israel diketahui menyasar fasilitas pengayaan uranium di Natanz, program rudal balistik, serta menargetkan ilmuwan nuklir dan pejabat militer Iran.


Negosiasi Mandek, Ketegangan Meningkat

Beberapa jam sebelum serangan Israel, Trump masih menunjukkan harapan agar konflik bisa dihindari melalui diplomasi. Kini, komitmen Trump untuk menarik AS dari pusaran konflik luar negeri benar-benar diuji.

Pasca serangan, AS mulai menggeser aset militer di kawasan, termasuk mengerahkan kapal perang ke Mediterania Timur. Kapal perusak USS Thomas Hudner telah diperintahkan berlayar, dan satu kapal perusak tambahan tengah disiapkan jika situasi semakin memburuk.

Iran sebelumnya telah memperingatkan bahwa AS akan ikut bertanggung jawab jika Israel menyerang. Peringatan itu disampaikan langsung oleh Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, dalam pertemuannya dengan utusan khusus Trump, Steve Witkoff, di tengah upaya diplomatik untuk mencapai kesepakatan nuklir.

Ironisnya, serangan Israel terjadi hanya dua hari sebelum jadwal negosiasi lanjutan antara AS dan Iran di Oman, yang direncanakan pada Minggu (15/6). Sumber dari pemerintahan AS menyebut bahwa Witkoff masih akan berangkat ke Oman, meski belum pasti apakah pihak Iran tetap hadir.

Sementara itu, Trump melakukan serangkaian panggilan telepon ke sejumlah jurnalis dan media nasional, menyerukan agar Iran segera kembali ke meja perundingan. Kepada jurnalis CNN, Dana Bash, Trump mengatakan Iran “harus segera menyegel kesepakatan.” Ia juga mengklaim menerima panggilan dari pejabat Iran, meski tidak mengungkap detailnya.

Tanda-tanda serangan Israel sudah terendus sebelumnya, ketika pada Rabu (11/6), Kementerian Luar Negeri AS memerintahkan evakuasi personel non-esensial dari sejumlah pos diplomatik di Timur Tengah.

Sebagai respons, Iran telah melancarkan dua gelombang balasan. Serangan pertama berupa 100 drone, disusul tembakan kurang dari 100 rudal yang menyasar beberapa titik di wilayah Israel dan pangkalan militer yang berafiliasi dengan AS.