NewsRepublik.com, Pariwisata – Majalah perjalanan ternama asal Amerika Serikat, Travel & Leisure, resmi merilis daftar Travel & Leisure Luxury Awards 2025 yang mencakup sejumlah kategori bergengsi. Salah satu yang paling menarik perhatian adalah kategori 10 Hotel Kota Terbaik di Indonesia, yang menyoroti penginapan-penginapan mewah dengan layanan dan pengalaman terbaik di kawasan urban.
Dalam keterangan resmi di situs resminya, Kamis (26/6/2025), pihak Travel & Leisure menyebut bahwa daftar ini disusun berdasarkan jajak pendapat pembaca setia mereka dari berbagai negara. “Kami meminta para pembaca kami—yang juga merupakan pelancong berpengalaman—untuk memilih properti terbaik berdasarkan pengalaman langsung mereka selama setahun terakhir,” tulis mereka.
“Hasilnya merupakan kombinasi antara nama-nama lama yang tetap konsisten dalam memberikan layanan terbaik, serta wajah-wajah baru yang langsung mencuri perhatian,” sambung pernyataan tersebut.
Menariknya, dari daftar 10 besar tersebut, hanya satu hotel di luar Jakarta yang berhasil masuk—yakni Hotel Tugu Malang, yang berada di posisi ke-8. Keberhasilan ini dinilai sebagai pencapaian istimewa mengingat dominasi hotel-hotel ibu kota dalam daftar serupa selama beberapa tahun terakhir.
“Di tengah dominasi Jakarta dan kota metropolitan lainnya, masuknya Hotel Tugu Malang menjadi sorotan tersendiri yang membanggakan sektor pariwisata di daerah,” tulis Travel & Leisure, Rabu (25/6/2025).
Hotel Tugu Malang dikenal luas karena mengusung konsep budaya dan sejarah Jawa yang kental, dipadukan dengan layanan khas hotel butik mewah, menjadikannya destinasi favorit bagi wisatawan lokal maupun mancanegara yang mencari pengalaman otentik.
Hotel Tugu Malang, Perpaduan Elegan Seni, Sejarah, dan Kuliner Nusantara
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4947368/original/067395600_1726706048-tugu_malang_2.jpg)
Berada di jantung Kota Malang yang kaya akan sejarah, Hotel Tugu Malang hadir sebagai simbol warisan budaya yang kental. Didirikan oleh Anhar Setjadibrata, hotel ini dirancang bukan sekadar tempat menginap, tetapi juga sebagai ruang hidup yang merawat seni dan sejarah Nusantara dengan penuh dedikasi.
Setiap sudut hotel membawa narasi budaya yang kuat. Sebut saja Babah Suite yang memadukan nuansa Peranakan secara elegan, atau Raden Saleh Suite yang menghormati jejak sang maestro lukis Indonesia abad ke-19. Lukisan ikonik Penangkapan Pangeran Diponegoro turut menghiasi ruang tamu suite ini, menciptakan atmosfer historis yang mendalam.
Untuk pengalaman paling mewah, Apsara Residence—presidential suite hotel ini—menyuguhkan kisah cinta mitologis Asia dalam balutan kemewahan. Dilengkapi bathtub berukuran besar yang dirancang khusus, serta tempat tidur custom sepanjang 3,5 meter, suite ini menjadi tempat beristirahat dengan cita rasa seni yang menyatu dalam setiap detail.
Tak hanya menawarkan akomodasi berkelas, Hotel Tugu Malang juga menjadikan kuliner sebagai elemen utama pengalaman tamu. Melati Restaurant, yang buka 24 jam, menyajikan lebih dari 175 pilihan menu—mulai dari masakan khas Indonesia dari berbagai daerah, hidangan Peranakan, sajian khas Belanda, hingga western cuisine. Disajikan dalam suasana klasik dan penuh cerita, setiap hidangan menjadi bagian dari perjalanan rasa yang autentik.
Hotel Tugu Malang bukan sekadar hotel, melainkan persembahan budaya yang hidup di tengah kota.
Ruang-Ruang Penuh Narasi Sejarah di Hotel Tugu Malang
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4947367/original/042810300_1726706007-tugu_malang_1.jpg)
Setiap sudut dan ruang pertemuan di Hotel Tugu Malang tak sekadar menghadirkan keindahan visual, namun juga menyimpan kisah sejarah yang dalam. Beragam venue dan function room di hotel ini dirancang dengan konsep tematik yang sarat makna budaya.
Salah satunya adalah Babah Room, yang menggambarkan kehidupan komunitas Peranakan Tionghoa pada era 1930-an. Ruangan ini dihiasi dengan koleksi Wayang Potehi, foto-foto keluarga Peranakan di tanah Jawa, serta perabot makan dari perak yang dahulu digunakan keluarga Tionghoa-Peranakan, menciptakan suasana nostalgik yang otentik.
Sementara itu, Radja Room—juga dikenal sebagai The Sugar Baron Room—merupakan penghormatan terhadap sosok Oei Tiong Ham, taipan gula asal Semarang yang dikenal sebagai salah satu orang terkaya di Asia pada masanya. Ruangan VIP ini memamerkan koleksi seni antik dari Tiongkok, mulai dari era Dinasti Han hingga Dinasti Qing, menghadirkan aura kemegahan oriental yang kuat.
Tak kalah menarik, Bangsal Merah Boepati menjadi ruang yang didedikasikan untuk mengenang sejarah pemerintahan lokal Jawa Timur, dari pertengahan abad ke-18 hingga penghujung abad ke-20. Melalui koleksi seni dan artefak peninggalan para bupati, ruang ini menunjukkan harmoni antara budaya Jawa tradisional dan pengaruh Peranakan Tionghoa yang melekat erat dalam narasi sejarah daerah.
Dengan perpaduan seni, sejarah, dan narasi personal yang dihadirkan di setiap ruangnya, Hotel Tugu Malang tidak hanya menjadi tempat menginap, tetapi juga museum hidup yang merayakan warisan budaya Indonesia.
10 Hotel Kota Terbaik di Indonesia 2025
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4979076/original/092308200_1729784748-Screenshot_2024-10-24_223220.jpg)