Sejarah

12 Agustus 1985: Tragedi Udara di Jepang, 524 Orang Tewas dalam Insiden Japan Airlines

65
×

12 Agustus 1985: Tragedi Udara di Jepang, 524 Orang Tewas dalam Insiden Japan Airlines

Share this article
12 Agustus 1985: Tragedi Udara di Jepang, 524 Orang Tewas dalam Insiden Japan Airlines
Maskapai Japan Airlines (JAL). (dok. Instagram @ japanairlines_jal/https://www.instagram.com/p/B8s5oESAUiF/)

NewsRepublik.com, Sejarah – Pesawat jumbo jet milik Japan Airlines terperosok di lereng pegunungan terpencil, sekitar 112 kilometer dari Tokyo, Jepang. Pesawat yang mengangkut 15 kru dan 509 penumpang—mayoritas wisatawan—tersebut dilaporkan tak ada satu pun yang selamat.

Peristiwa ini tercatat sebagai kecelakaan pesawat paling mematikan yang melibatkan satu pesawat, sekaligus menjadi insiden besar kedua yang melibatkan Boeing 747 dalam kurun dua bulan terakhir. Pada Juni sebelumnya, pesawat Boeing milik Air India jatuh di Samudra Atlantik, dekat pantai selatan Irlandia, menewaskan seluruh 329 orang di dalamnya, dikutip dari laman BBC, Selasa (12/8/2025).

Pesawat Japan Airlines tersebut dijadwalkan menempuh penerbangan singkat berdurasi 50 menit dari Tokyo menuju Osaka. Sekitar sepuluh menit setelah lepas landas, pilot melaporkan kepada pengendali lalu lintas udara bahwa salah satu pintu bagian belakang pesawat mengalami kerusakan, dan ia berencana kembali ke bandara untuk melakukan pendaratan darurat.

Beberapa menit kemudian, pilot kembali menginformasikan bahwa kendali pesawat mulai hilang. Pesan terakhir yang terdengar dari kokpit adalah laporan bahwa ia tersesat, sebelum pesawat menghilang dari radar.

Tak lama berselang, pesawat menabrak lereng Gunung Osutaka. Tim penyelamat mendapati puing-puing berserakan di area luas, menunjukkan kerasnya benturan.

Tim investigasi dari Boeing dijadwalkan turun langsung membantu mencari tahu penyebab kecelakaan. Salah satu fokus utama penyelidikan adalah keberadaan dua perekam penerbangan yang berada di bagian ekor pesawat jumbo tersebut.