NewsRepublik.com, Sejarah – Tepat tujuh tahun silam, 19 Juli 2018 tercatat sebagai hari berakhirnya status darurat nasional di Turki yang diberlakukan usai upaya kudeta militer gagal pada 2016 lalu.
“Turki secara resmi mencabut status darurat nasional yang telah diterapkan selama dua tahun pasca percobaan kudeta,” demikian laporan media pemerintah dikutip dari BBC, Jumat (18/7/2025).
Selama pemberlakuan status darurat, puluhan ribu orang ditangkap dan diberhentikan dari jabatan mereka di berbagai sektor.
Pemerintah memutuskan untuk tidak lagi memperpanjang kebijakan tersebut setelah sebelumnya diperpanjang sebanyak tujuh kali, masing-masing tiga bulan.
Keputusan ini diumumkan beberapa pekan setelah Presiden Recep Tayyip Erdogan kembali memenangkan pemilu. Dalam masa kampanye, kubu oposisi menjanjikan penghentian status darurat sebagai agenda utama jika berhasil berkuasa.
Menurut data resmi dan organisasi sipil, lebih dari 107.000 pegawai publik diberhentikan dan sekitar 50.000 orang dipenjara sambil menunggu proses hukum sejak status darurat diberlakukan.
Sebagian besar dari mereka diduga memiliki kaitan dengan Fethullah Gulen, ulama yang kini tinggal di Amerika Serikat dan sebelumnya merupakan sekutu dekat Erdogan. Gulen sendiri membantah tuduhan terlibat dalam kudeta.
Upaya kudeta tahun 2016 menyebabkan gedung parlemen dibom oleh jet militer dan menewaskan lebih dari 250 orang.
Mengutip laporan Antara, Presiden Erdogan menetapkan status darurat pada 20 Juli 2016, lima hari setelah insiden pemboman di Ankara dan bentrokan di Istanbul yang menewaskan 249 jiwa.
Status tersebut, yang semula dijadwalkan berlaku selama tiga bulan, diperpanjang hingga tujuh kali dan akhirnya resmi berakhir pada pukul 01.00, Kamis (19/7), berdasarkan siaran kantor berita Anadolu.
Selama periode tersebut, sekitar 80.000 orang ditahan dan lebih dari 160.000 diberhentikan dari posisi mereka di lembaga negara. Operasi pembersihan besar-besaran itu tidak hanya menyasar jaringan pendukung Gulen, tetapi juga kalangan aktivis Kurdi serta kelompok kiri.
Kronologi Kudeta Gagal di Turki
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2374956/original/016300600_1547191388-erdogan.jpg)
Mengutip laporan Antara News, berikut rangkaian peristiwa percobaan kudeta militer yang mengguncang Turki pada 15 Juli 2016:
- Sebuah faksi dalam tubuh militer Turki melancarkan upaya kudeta terhadap pemerintahan Presiden Recep Tayyip Erdogan pada Jumat malam (15/7) waktu setempat, atau Sabtu dini hari WIB, melalui aksi bersenjata di Istanbul.
- Pemerintah segera merespons cepat, termasuk kemunculan Presiden Erdogan di tengah pendukungnya di Bandara Ataturk, Istanbul.
- 01.29 – Militer Turki menutup akses Jembatan Bosphorus dan Jembatan Fatih Sultan Mehmet. Tayangan Kantor Berita Dogan menunjukkan kendaraan diarahkan untuk putar balik.
- 01.50 – Suara tembakan terdengar di Ankara, sementara jet dan helikopter terbang rendah di langit kota, termasuk Istanbul.
- 02.02 – PM Binali Yildrim menyatakan adanya upaya kudeta dan meminta publik tetap tenang. Ia menyebut pasukan keamanan telah dikerahkan untuk mengambil langkah tegas.
- 02.25 – Kelompok militer mengklaim telah mengambil alih kekuasaan demi menjaga demokrasi. Mereka menyatakan hubungan luar negeri akan dikendalikan oleh otoritas baru.
- 02.38 – CNN Turki mengabarkan bahwa Presiden Erdogan dalam kondisi aman.
- 02.47 – Kepala Staf Militer Turki dilaporkan disandera di markas besar militer di Ankara, menurut Anadolu Agency.
- 02.49 – Sumber dari Istana Kepresidenan menyebut pernyataan pelaku kudeta tidak mewakili komando resmi militer.
- 02.57 – Akses ke media sosial seperti Facebook, Twitter, dan YouTube dilaporkan dibatasi.
- 03.02 – Militer dilaporkan memasuki kantor Partai AKP di Istanbul dan meminta semua orang meninggalkan lokasi.
- 03.05 – Pelaku kudeta mengumumkan rencana pembentukan konstitusi baru, pembubaran pemerintahan Erdogan, pembentukan Dewan Perdamaian, serta penerapan jam malam nasional dan darurat militer.
- 03.18 – Sumber resmi kembali menegaskan pemerintahan Presiden Erdogan masih sah dan memegang kendali.
- 03.22 – PM Yildrim menyampaikan lewat Twitter bahwa semua cara akan ditempuh untuk meredam kudeta, meskipun harus mengorbankan nyawa. Ia menyebut sejumlah gedung strategis dikepung.
- 03.26 – Erdogan mengajak masyarakat turun ke jalan menolak kudeta. Lewat sambungan video dengan CNN Turki, ia menyebut aksi ini sebagai upaya pemberontakan dari kelompok kecil dalam militer.
- 03.51 – Helikopter militer melepaskan tembakan di Ankara, disusul laporan ledakan dari sejumlah saksi.
- 04.03 – Menteri Kehakiman Turki menyebut pelaku kudeta adalah kelompok pro-Fethullah Gulen, ulama yang tinggal di AS.
- 04.08 – Tank mengepung gedung parlemen, terjadi baku tembak. Ledakan juga terdengar di Bandara Istanbul.
- 04.26 – Dua ledakan keras mengguncang pusat kota Ankara.
- 04.37 – Komandan wilayah militer Istanbul menyebut kudeta dilakukan oleh faksi kecil yang tidak perlu dikhawatirkan.
- 04.47 – PM menyebut keterlibatan kelompok ilegal dan menyatakan aksi ini sebagai tindakan terorisme.
- 04.51 – Komandan pasukan khusus menyatakan tidak ada legitimasi militer terhadap aksi kudeta, menyebut para pelaku sebagai pengkhianat.
- 04.59 – NTV melaporkan jet tempur menembak jatuh helikopter yang digunakan pelaku kudeta.
- 05.04 – Anadolu menyebut 17 polisi tewas di markas pasukan khusus di Ankara, meski belum ada konfirmasi independen.
- 05.05 – Gedung Putih menyampaikan Presiden Obama dan Menlu John Kerry mendukung pemerintahan Turki, seraya menyerukan penahanan diri untuk menghindari pertumpahan darah.
- 05.13 – Kelompok terkait Gulen membantah keterlibatan mereka, mengecam intervensi militer, dan menyuarakan kekhawatiran atas keselamatan warga sipil.
- 05.20 – Menlu Kerry menegaskan dukungan penuh pada pemerintahan sah Turki dalam percakapan dengan Menlu Turki.
- 05.39 – Ledakan terdengar di gedung parlemen Ankara. Saksi Reuters juga melaporkan ledakan di Istanbul.
- 05.52 – PM menyatakan situasi mulai terkendali dan menetapkan larangan terbang di Ankara. Pemerintah menuding jaringan Gulen sebagai dalang aksi kudeta.