Sejarah

21 Agustus 1986: Gletser Hubbard di Alaska Bergeser 30 Meter, Ancaman Ekologi Meningkat

26
×

21 Agustus 1986: Gletser Hubbard di Alaska Bergeser 30 Meter, Ancaman Ekologi Meningkat

Share this article
21 Agustus 1986: Gletser Hubbard di Alaska Bergeser 30 Meter, Ancaman Ekologi Meningkat
Ilustrasi gletser es di Alaska. (Pixabay/Jacqueline Schmid)

NewsRepublik.com, Sejarah – Sebuah gletser raksasa di Alaska pada 1986 menimbulkan kekhawatiran serius akan terjadinya bencana ekologi di wilayah tersebut.

Hubbard Glacier, gletser es berukuran masif, membahayakan kawasan hutan, populasi satwa laut, hingga persediaan ikan setelah mulai bergerak usai ribuan tahun hampir tidak aktif.

Gletser yang dikenal sebagai gletser air pasang terbesar di Amerika Utara itu memiliki tinggi sekitar 91 meter dengan lebar mencapai 10 kilometer dari lautan dekat Teluk Yakutat, di lepas pantai Kanada. Pergerakannya tercatat mencapai 30 meter per hari, dilansir dari BBC, Kamis (21/8/2025).

Dijuluki sebagai “galloping glacier”, ujung gletser tersebut telah menutup jalur menuju Russell Fjord dan mengubah kawasan itu menjadi sebuah danau.

Laju pergerakan es yang begitu cepat menjebak anjing laut, porpoise, serta satwa laut lain di perairan baru tersebut. Para aktivis lingkungan kemudian melakukan upaya penyelamatan dengan menangkap hewan-hewan itu untuk dipindahkan ke habitat yang lebih aman.


Kerugian dan Kekhawatiran Masyarakat

Donald Trump Hapus Tongass Alaska dari Daftar Hutan yang Dilindungi. (dok.Instagram @glow.ria/https://www.instagram.com/p/BW37I3glC1b/Henry)
Donald Trump Hapus Tongass Alaska dari Daftar Hutan yang Dilindungi. (dok.Instagram @glow.ria/https://www.instagram.com/p/BW37I3glC1b/Henry)

Penduduk kota kecil Yakutat yang berdekatan dengan lokasi gletser merasa cemas apabila danau air tawar baru itu meluap ke aliran sungai setempat.

Kekhawatiran muncul karena dampak luapan tersebut dikhawatirkan merusak industri budidaya salmon yang bernilai tinggi, sekaligus mengurangi jumlah wisatawan yang datang untuk kegiatan memancing.

Sektor industri kayu pun tercatat mengalami kerugian besar, dengan jutaan pound sterling lenyap akibat tenggelamnya kawasan hutan.

Larry Mayo dari United States Geological Survey menegaskan, pergerakan Hubbard Glacier kali ini belum pernah terjadi pada era modern.

“Laju Hubbard mungkin sedang menyebabkan perubahan alam terbesar yang terjadi di Amerika Utara sepanjang hidup kita,” ujarnya.

Selama bertahun-tahun, pergerakan Hubbard relatif lambat. Namun, para ilmuwan menilai lonjakan yang terjadi saat itu dipicu oleh pergeseran gletser lain di sekitarnya pada musim dingin sebelumnya.

Mereka meyakini penumpukan air di bawah gletser mengurangi gesekan alami yang biasanya menjaga massa es tetap stabil di posisinya.


Latar Peristiwa

Foto menggunakan teknik kecepatan rendah menunjukkan sejumlah peserta berjalan di malam hari saat mengikuti lomba Patroli Gletser di resor ski Zermatt, Swiss (17/4). (Valentin Flauraud/Keystone via AP)
Foto menggunakan teknik kecepatan rendah menunjukkan sejumlah peserta berjalan di malam hari saat mengikuti lomba Patroli Gletser di resor ski Zermatt, Swiss (17/4). (Valentin Flauraud/Keystone via AP)

Ancaman Hubbard Glacier sempat memunculkan kekhawatiran kota Yakutat akan terdampak langsung, termasuk risiko bandara tergenang banjir dan pasokan air bersih terkontaminasi.

Pada 8 Oktober 1986, bendungan alami yang terbentuk akibat gletser tersebut akhirnya jebol. Peristiwa itu membuat permukaan air kembali turun ke level fjord semula dan memungkinkan hewan laut yang terjebak untuk keluar.

Meski demikian, para pakar gletser memprediksi Hubbard Glacier akan terus bergerak maju di masa mendatang dan berpotensi kembali mengubah Russell Fjord menjadi danau.