NewsRepublik.com, Sejarah – Dua putra mantan Presiden Irak Saddam Hussein, Uday dan Qusay Hussein, dipastikan tewas dalam sebuah operasi militer yang dilancarkan pasukan Amerika Serikat di Mosul, Irak utara.
Keduanya dilaporkan tewas setelah sekitar 200 personel militer AS, dengan dukungan helikopter tempur, mengepung dan menyerbu sebuah rumah yang diyakini menjadi lokasi persembunyian mereka. Informasi terkait keberadaan Uday dan Qusay diperoleh dari seorang informan lokal, sebagaimana dilansir BBC, Selasa (22/7/2025).
Operasi penyergapan tersebut berlangsung selama lebih dari empat jam. Saat pasukan AS berupaya memasuki vila di wilayah utara Mosul, mereka mendapat perlawanan sengit. Kontak senjata pun tak terhindarkan, dan militer AS membalas dengan tembakan roket dari udara. Dalam baku tembak itu, empat personel Amerika dilaporkan mengalami luka-luka.
Euforia Publik Dibayangi Keraguan
Uday dan Qusay Hussein dikenal sebagai figur berpengaruh dan disegani dalam rezim Saddam Hussein. Kabar tewasnya kedua putra mantan presiden Irak tersebut memicu gelombang euforia di ibu kota Baghdad. Sejumlah warga dilaporkan turun ke jalan dan melepaskan tembakan perayaan ke udara.
Namun di balik suasana kegembiraan, keraguan mulai mencuat. Sebagian masyarakat Irak mempertanyakan keabsahan klaim tersebut, bahkan meragukan identitas jenazah yang diklaim sebagai Uday dan Qusay.
Menanggapi hal itu, militer Amerika Serikat menegaskan bahwa proses identifikasi telah dilakukan secara menyeluruh. “Kami menggunakan berbagai metode untuk memastikan identitas mereka,” ujar Letnan Jenderal Ricardo Sanchez, komandan pasukan darat koalisi di Irak. Saat ditanya mengenai kemungkinan publikasi bukti visual, seperti foto atau video, Sanchez enggan memberikan penjelasan lebih lanjut. Sebagaimana diketahui, pemerintah AS memiliki kebijakan untuk tidak menyebarluaskan gambar jenazah kombatan musuh.
Profil Uday dan Qusay Hussein
Qusay Hussein, 36 tahun, selama ini dipandang sebagai calon kuat penerus kekuasaan Saddam Hussein. Ia memegang kendali atas struktur keamanan negara yang menjadi tulang punggung kekuasaan rezim. Sementara sang kakak, Uday Hussein, 39 tahun, dikenal luas sebagai penguasa media nasional Irak. Namanya identik dengan tindakan kekerasan ekstrem dan gaya hidup hedonistik yang mencolok.
Pasca tumbangnya pemerintahan Saddam Hussein tiga bulan sebelumnya, keduanya masuk dalam daftar buronan utama yang diburu Amerika Serikat. Saddam sendiri kala itu masih berada dalam pelarian.
Selain Uday dan Qusay, dua orang lainnya turut tewas dalam operasi militer tersebut. Meski identitasnya belum terverifikasi, salah satunya diduga merupakan putra remaja dari salah satu bersaudara tersebut, sementara satu lainnya diyakini sebagai pengawal pribadi.
Informasi mengenai lokasi persembunyian mereka diperoleh dari seorang informan yang kini berpeluang menerima sebagian dari imbalan yang ditawarkan atas penangkapan Uday dan Qusay, masing-masing senilai £15 juta atau sekitar Rp183 miliar.
Dalam daftar 55 tokoh kunci rezim Saddam Hussein yang paling dicari oleh otoritas AS, Qusay dan Uday menempati posisi kedua dan ketiga. Kini, dengan kematian mereka, Saddam menjadi target utama yang masih buron.