Sejarah

25 Agustus 2003: Bom Mobil di Mumbai Tewaskan 52 Orang

34
×

25 Agustus 2003: Bom Mobil di Mumbai Tewaskan 52 Orang

Share this article
25 Agustus 2003: Bom Mobil di Mumbai Tewaskan 52 Orang
India Beri Hukuman Mati Kepada 5 Pelaku Peledakan Bom Mumbai 2006 (AFP)

NewsRepublik.com, Sejarah – Sedikitnya 44 orang dilaporkan meninggal dunia dan hampir 150 lainnya mengalami luka-luka setelah dua bom mobil meledak di Kota Mumbai, India, hanya terpaut beberapa menit pada Senin siang waktu setempat. Jumlah korban jiwa kemudian dipastikan mencapai 52 orang.

Kedua bom yang dipasang di taksi itu meledak bertepatan dengan jam makan siang. Salah satunya terjadi di kawasan Gateway of India, ikon wisata paling terkenal di Mumbai. Ledakan tersebut meninggalkan jejak darah di depan gerbang kolonial di tepi laut, sebagaimana dilaporkan BBC, Senin (25/8/2025).

Salah satu taksi berisi bom diparkir di depan Hotel Taj Mahal, salah satu hotel mewah tertua di kota itu. Kaca hotel pecah, sementara sejumlah mobil di sekitarnya rusak parah. Kekuatan ledakan bahkan dilaporkan menghantamkan beberapa orang hingga ke laut.

Situasi lebih parah terlihat di lokasi ledakan kedua, tepatnya di pasar perhiasan yang ramai dekat Kuil Mumba Devi di pusat kota. Bom itu mengguncang sebuah bangunan bertingkat dengan deretan toko di lantai dasar dan hunian di bagian atas.

“Anda tidak bisa membayangkan apa yang saya lihat. Tubuh-tubuh berserakan di mana-mana. Saya sedang di apartemen ketika mendengar suara memekakkan telinga. Gedung ini sampai bergetar dari fondasinya,” ujar Prashant Zaveri, warga setempat.

Potongan kaca, bercak darah, hingga mobil dan deretan toko yang hancur tampak dalam radius 100 meter dari titik ledakan, menurut laporan koresponden BBC.


Kelompok Militan Pakistan Diduga Terlibat

Ilustrasi Tentara Pakistan. (AP)
Ilustrasi Tentara Pakistan. (AP)

Hingga kini belum ada pihak yang secara resmi mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut. Namun, sejumlah pihak mengaitkannya dengan kelompok militan asal Pakistan, terutama Lashkar-e-Toiba, yang sebelumnya dituduh berada di balik serangan ke parlemen India pada Desember 2001. Insiden kala itu menewaskan 15 orang, termasuk lima pelaku bersenjata.

Pemerintah Pakistan dengan segera mengecam peristiwa bom ini.

“Kami menyesalkan serangan ini. Kami mengutuk semua tindakan terorisme dan saya pikir penyerangan terhadap warga sipil seperti ini harus dikecam sekeras-kerasnya,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Pakistan, Masoon Khan.

Ledakan di Mumbai tersebut juga dikaitkan dengan isu terbaru mengenai situs keagamaan kontroversial di Ayodhya, yang sebelumnya pernah memicu rangkaian ledakan di kota yang sama.


Penangkapan dan Perkembangan Kasus

Ilustrasi diborgol.
Ilustrasi diborgol. (Photo created by rawpixel.com on www.freepik.com)

Pada Juni 2004, empat pria dan seorang perempuan didakwa berdasarkan Prevention of Terrorism Act India atas dugaan keterlibatan dalam peledakan dua bom mobil ini, serta bom bus sebulan sebelumnya. Mereka dituduh bekerja sama dengan militan Kashmir dari Lashkar-e-Toiba dalam merakit dan melancarkan serangan bom, meskipun seluruh terdakwa membantah tuduhan tersebut.

Salah satu tersangka yang disebut sebagai dalang utama tewas dalam baku tembak dengan polisi pada September 2003. Sehari setelah ledakan, pemerintah India juga menuntut Pakistan menyerahkan 19 tersangka lain terkait kasus berbeda, namun Islamabad membantah memberikan perlindungan.

Meski hubungan kedua negara sempat memanas, India dan Pakistan tetap melanjutkan langkah rekonsiliasi. Pada Juni 2004, kedua pihak menggelar pertemuan dua hari untuk membahas sengketa Kashmir, yang digambarkan sebagai langkah “positif”.