Sejarah

26 Agustus 1994: Pasien di Inggris Bertahan Hidup dengan Jantung Bionik Bertenaga Baterai

38
×

26 Agustus 1994: Pasien di Inggris Bertahan Hidup dengan Jantung Bionik Bertenaga Baterai

Share this article
26 Agustus 1994: Pasien di Inggris Bertahan Hidup dengan Jantung Bionik Bertenaga Baterai
Aksi Dokter Lanjut Operasi Saat Gempa 7.1 SR (Ilustrasi/Pexels Skip Class)

NewsRepublik.com, Sejarah – Seorang pria berusia 62 tahun dari Inggris selatan menjadi orang pertama di dunia yang menjalani operasi pemasangan jantung bertenaga baterai di Rumah Sakit Papworth, Cambridgeshire.

Pasien yang awalnya tidak disebutkan namanya hanya diperkirakan memiliki sisa hidup beberapa bulan, sebelum tim medis menawarkan perangkat baru tersebut sebagai harapan terakhir, dilaporkan BBC, Selasa (26/8/2025).

Alat bernama Left Ventricular Assist Device (LVAD) itu bukan pengganti jantung manusia, melainkan pompa elektrik yang mengambil alih sebagian besar fungsi ventrikel kiri, ruang utama pemompa darah.

Perangkat berbahan titanium dan plastik buatan Amerika Serikat itu ditanamkan di dinding perut pasien dan disambungkan ke jantung melalui operasi berdurasi empat jam. Sumber energi alat berasal dari baterai yang dikenakan pasien di ikat pinggang.

Prosedur tersebut dipimpin tim berisi 11 ahli bedah, termasuk Sir Terence English dan John Wallwork. Sir Terence sebelumnya dikenal karena berhasil melakukan transplantasi jantung pertama di Inggris pada 1979.

Dengan harga mencapai 40 ribu poundsterling, LVAD telah digunakan pada lebih dari 200 pasien sebagai penunjang hidup hingga donor jantung tersedia. Namun, uji coba di Papworth ditujukan untuk melihat apakah perangkat ini dapat digunakan sebagai terapi jangka panjang bagi penderita gagal jantung.

Beberapa bulan setelah operasi bersejarah itu, identitas pasien diketahui bernama Arthur Cornhill. Ia meninggal sembilan bulan kemudian akibat gagal ginjal, meski perangkat jantung buatan yang ditanamkan masih berfungsi. Saat itu, dua pasien Inggris lain juga telah dipasangi LVAD, salah satunya meninggal tak lama setelah operasi.

Perkembangan teknologi LVAD terus berlanjut. Pada tahun 2000, tim dokter di Oxford berhasil memasang pompa yang dirancang sebagai perangkat permanen pada pasien bernama Peter Houghton. Ia yang sempat berada di ambang kematian mampu kembali menjalani kehidupan aktif berkat “jantung bionik” tersebut.