Sejarah

3 Juli 2013: Kudeta Militer di Mesir, Presiden Mohammed Morsi Didesak Mundur

18
×

3 Juli 2013: Kudeta Militer di Mesir, Presiden Mohammed Morsi Didesak Mundur

Share this article
3 Juli 2013: Kudeta Militer di Mesir, Presiden Mohammed Morsi Didesak Mundur
Mohammed Morsi yang meninggal di ruang sidang.

NewsRepublik.com, SejarahMohammed Morsi mencatatkan diri dalam sejarah sebagai presiden pertama Mesir yang terpilih melalui proses demokratis pada Juni 2012.

Berasal dari kalangan akademisi teknik serta merupakan figur senior dalam kelompok Ikhwanul Muslimin, Morsi berkomitmen menghadirkan pemerintahan yang mewakili seluruh elemen masyarakat Mesir usai mengungguli kandidat dari rezim sebelumnya. Namun, ekspektasi tersebut hanya bertahan selama satu tahun.

Pada 3 Juli 2013, militer Mesir di bawah komando Jenderal Abdul Fattah al-Sisi mengambil alih kendali kekuasaan setelah gelombang demonstrasi besar melanda negara tersebut.

Dikutip dari laman BBC, Kamis (3/7/2025), Morsi dinilai gagal mewujudkan tuntutan utama revolusi 2011, yakni keadilan sosial, kebebasan sipil, dan kesejahteraan ekonomi. Kebijakan yang memperluas otoritas eksekutif serta dominasi kelompok Islamis menuai kritik luas.

Militer sempat mengultimatum Morsi dengan tenggat waktu 48 jam untuk merespons aspirasi masyarakat. Namun, setelah tidak ada langkah konkret, angkatan bersenjata mengumumkan pembekuan konstitusi dan membentuk pemerintahan sementara.

Morsi kemudian ditahan di lokasi yang dirahasiakan, memicu gelombang demonstrasi lanjutan dari para simpatisannya.

Di satu sisi, para pendukungnya menyebut peristiwa tersebut sebagai kudeta militer, sementara para penentang Morsi menganggapnya sebagai upaya “meluruskan arah revolusi” dan menyelamatkan negara dari instabilitas.

Namun, konsekuensinya sangat besar. Pada 14 Agustus 2013, militer melancarkan operasi terhadap kamp demonstran pro-Morsi di Kairo yang menewaskan hampir 1.000 orang. Tindakan represif tersebut menandai dimulainya gelombang penindasan terhadap Ikhwanul Muslimin, yang kemudian dikategorikan sebagai organisasi teroris.


Nasib Tragis Mohammed Morsi

Usai dilengserkan dari kursi kepresidenan, Mohammed Morsi menghadapi sejumlah dakwaan pidana, termasuk tuduhan hasutan pembunuhan, penyiksaan, hingga spionase. Ia dijatuhi hukuman penjara selama 20 tahun, dan sempat menerima vonis hukuman mati yang kemudian dibatalkan.

Morsi meninggal dunia saat menjalani persidangan pada 17 Juni 2019, setelah bertahun-tahun mendekam di tahanan dengan kondisi yang menuai kecaman dari berbagai organisasi hak asasi manusia internasional.

Kejatuhan Morsi meninggalkan luka politik yang mendalam bagi Mesir. Di tengah klaim stabilitas dan keamanan dari rezim baru yang dipimpin Presiden Abdel Fattah al-Sisi, sejumlah pihak menilai telah terjadi kemunduran demokrasi dengan kembalinya praktik otoritarianisme yang menyerupai era Hosni Mubarak. Ironisnya, Mubarak justru dibebaskan dari tahanan pada saat Morsi menghadapi hukuman berat.