Pariwisata

4 Bandara Internasional Arab Saudi Terbitkan Imbauan Perjalanan Usai Penutupan Wilayah Udara Akibat Konflik Iran-Israel

4
×

4 Bandara Internasional Arab Saudi Terbitkan Imbauan Perjalanan Usai Penutupan Wilayah Udara Akibat Konflik Iran-Israel

Share this article
4 Bandara Internasional Arab Saudi Terbitkan Imbauan Perjalanan Usai Penutupan Wilayah Udara Akibat Konflik Iran-Israel
4 Bandara Internasional Arab Saudi Terbitkan Imbauan Perjalanan Usai Penutupan Wilayah Udara Akibat Konflik Iran-Israel

NewsRepublik.com, Pariwisata – Otoritas penerbangan Arab Saudi mengeluarkan peringatan perjalanan bagi warga negara dan penduduk usai ditutupnya wilayah udara pada Jumat, 13 Juni 2025. Penutupan ini merupakan dampak lanjutan dari serangan Israel terhadap Iran yang memicu lonjakan ketegangan di kawasan Timur Tengah.

Mengutip laporan Arab News, Senin (16/6/2025), situasi memanas di wilayah tersebut turut memicu kekhawatiran atas potensi gangguan keamanan. Sejumlah negara pun memutuskan menutup wilayah udaranya, sehingga berdampak langsung terhadap operasional penerbangan, termasuk pembatalan sejumlah rute.

Otoritas bandara utama di Arab Saudi pun meminta para pelancong untuk mengecek status penerbangan mereka sebelum menuju bandara guna menghindari keterlambatan atau perubahan jadwal penerbangan.

“Untuk menjaga keselamatan dan kenyamanan Anda, serta memperhatikan perkembangan terbaru di sejumlah negara kawasan, para pelancong yang memiliki tujuan terdampak penutupan wilayah udara disarankan untuk menghubungi maskapai masing-masing sebelum berangkat ke bandara,” demikian pernyataan resmi Bandara Internasional Raja Khalid di Riyadh dan Bandara Internasional Raja Abdulaziz di Jeddah melalui media sosial.


Penerbangan Dialihkan

Dua bandara besar lainnya, yakni Bandara Internasional Raja Fahd di Dammam dan Bandara Internasional Pangeran Mohammad bin Abdulaziz di Madinah, juga menyampaikan imbauan serupa.

“Imbauan ini bertujuan agar penumpang dapat memverifikasi informasi terkini terkait jadwal penerbangan mereka serta menghindari potensi keterlambatan maupun perubahan tak terduga. Kami mengapresiasi pengertian serta kerja sama Anda. Senantiasa menjadi kehormatan bagi kami untuk melayani,” tulis pernyataan tersebut.

Pasca serangan Israel terhadap Iran pada Jumat pagi, sejumlah maskapai mulai mengalihkan rute penerbangan yang terdampak. Data dari Flightradar24 memperlihatkan sejumlah maskapai menghindari wilayah udara di atas Israel, Iran, dan Irak. Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya memastikan keselamatan penumpang dan awak pesawat.

“Saat ini dalam penerbangan Emirates EK216 dari LAX menuju DXB. Kami dialihkan untuk menghindari wilayah udara Iran yang ditutup. Kami akan mendarat di Jeddah untuk pengisian bahan bakar sebelum melanjutkan ke Dubai,” tulis jurnalis Alarabiya, Joanne Serrieh, di platform X.


Zona Konflik Membayangi Langit Udara

Samim Akhter, seorang ekspatriat asal India yang telah tinggal di Riyadh selama puluhan tahun, mengaku tetap berencana pulang malam ini.

“Setelah mendapat informasi penutupan wilayah udara dan pengalihan penerbangan dari Arab News, saya langsung menghubungi maskapai. Sejauh ini, penerbangan saya masih sesuai jadwal, tidak ada perubahan,” ujarnya.

“Jika ada perubahan, pihak maskapai akan menginformasikan. Ketegangan usai serangan Israel terhadap Iran menciptakan kekacauan yang tidak perlu. Saya berharap situasi bisa segera kembali normal,” imbuhnya.

Media pemerintah Iran melaporkan bahwa wilayah udara negara tersebut ditutup hingga waktu yang belum ditentukan. Yordania juga menutup wilayah udaranya untuk seluruh penerbangan. Maskapai nasional Israel, El Al Airlines, pun mengumumkan penangguhan seluruh penerbangan ke dan dari Israel. Bandara Internasional Ben Gurion di Tel Aviv juga dinyatakan tutup hingga pemberitahuan lebih lanjut.

Zona konflik global kini menjadi tantangan besar bagi industri penerbangan. Sejak 2001, tercatat enam pesawat komersial ditembak jatuh secara tidak sengaja, dan tiga insiden nyaris terjadi, berdasarkan laporan dari Osprey Flight Solutions, konsultan risiko penerbangan.


Memanasnya Hubungan Iran-Israel

Sementara itu, dilansir kanal Global Liputan6.com, Senin (16/6/2025), eskalasi konflik antara Iran dan Israel terus berlanjut. Aksi saling serang antara Teheran dan Tel Aviv dilaporkan oleh berbagai sumber. Di tengah meningkatnya ketegangan, keberadaan Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, dilaporkan belum diketahui secara pasti.

Namun menurut laporan Iran International, Khamenei disebut-sebut telah dipindahkan ke bunker bawah tanah di kawasan Lavizan, timur laut Teheran, beberapa jam setelah Israel melancarkan serangan udara pada Jumat dini hari, 13 Juni 2025.

“Seluruh anggota keluarga Khamenei, termasuk putranya Mojtaba, turut bersamanya,” ujar salah satu sumber dalam negeri.

Dalam operasi sebelumnya yang dikenal sebagai True Promise 1 dan True Promise 2, keluarga Khamenei juga sempat diamankan ke lokasi serupa. Mojtaba berada di sisi sang Ayatollah, namun dua putra lainnya, Masoud dan Mostafa, dikabarkan tidak ikut dalam evakuasi.