NewsRepublik.com, Pariwisata – Di tengah era digital ketika hampir semua informasi bisa diakses lewat ponsel, keberadaan perpustakaan kerap dianggap mulai tersisih. Namun, bagi para pencinta buku sejati, tempat ini tetap memiliki daya tarik tersendiri. Perpustakaan bukan hanya ruang membaca atau membeli buku, tetapi juga destinasi wisata dengan nuansa estetis, inspiratif, serta sarat nilai sejarah.
Dilansir CNA, Kamis (7/8/2025), komunitas global 1000 Libraries membuktikan hal tersebut melalui ajang tahunan 1000 Libraries Awards 2025. Lebih dari 200.000 orang di seluruh dunia memberikan suara untuk menentukan perpustakaan dan toko buku terindah.
Hasilnya, tersusun daftar Perpustakaan Terindah di Dunia 2025 yang berhasil memikat perhatian. Deretan tempat ini bukan hanya memanjakan mata, tapi juga membuat siapa saja tergoda untuk segera berkemas dan menjadikannya destinasi liburan berikutnya.
1. The Library of Trinity College, Irlandia
Arsitektur megah perpustakaan ini kerap disebut mirip dengan suasana dalam film Harry Potter. Berada di kawasan Trinity College, perpustakaan terbesar di Irlandia ini menyimpan berbagai koleksi manuskrip langka yang menjadi warisan berharga dunia.
2. State Library of South Australia
Berlokasi di Adelaide, Australia Selatan, perpustakaan berusia 189 tahun ini menyimpan berbagai dokumen penting yang merekam sejarah Australia, bahkan sejak era sebelum penjajahan. Salah satu bagian paling ikonik adalah Ruang Mortlock, yang resmi dibuka pada 1884, beberapa dekade setelah perpustakaan ini berdiri.
Kemegahan arsitektur ruang tersebut membuatnya kerap dipilih sebagai lokasi berbagai acara resmi, mulai dari jamuan makan malam, resepsi pernikahan, hingga pesta koktail.
3. Abbey Library of St. Gallen, Swiss
Sulit dipercaya, perpustakaan semegah ini hanya menempati urutan ketiga. Didirikan pada tahun 612 oleh seorang biarawan asal Irlandia, Abbey Library of St. Gallen tercatat sebagai salah satu perpustakaan tertua sekaligus paling bersejarah di dunia.
Seperti halnya Admont, langit-langit bangunannya dihiasi lukisan fresco yang menawan. Koleksinya meliputi manuskrip kuno hingga replika bola dunia dari abad ke-16, menjadikan perpustakaan ini kaya akan nilai sejarah dan budaya.
4. Duke Humfrey’s Library, Inggris
Berlokasi di dalam kompleks Bodleian Library, University of Oxford, perpustakaan ini menjadi salah satu ruang baca tertua di Eropa yang masih berfungsi hingga kini. Koleksinya menyimpan naskah langka serta deretan buku kuno bernilai tinggi.
Berbeda dari perpustakaan megah lainnya, tempat ini justru menonjolkan kesederhanaannya. Balok kayu gelap, rak kayu ek tua, lorong sempit, serta jejeran buku klasik menciptakan atmosfer hening yang ideal untuk belajar maupun merenung.
5. Perpustakaan Biara Admont, Austria
Bagi para pencinta buku yang pernah bermimpi menjadi Belle dalam Beauty and the Beast, perpustakaan ini bisa dibilang versi nyata dari dongeng tersebut. Berada di Admont, Austria, bangunan megah ini tercatat sebagai perpustakaan biara terbesar di dunia dan telah berdiri sejak tahun 1776.
Interiornya bak karya seni yang hidup, dengan langit-langit penuh lukisan fresco. Teknik melukis langsung di atas plester basah membuat gambar menyatu dengan arsitektur. Tak heran, siapa pun yang datang sering kali lebih terpukau menatap ke atas ketimbang membuka halaman buku.
Perpustakaan Nasional Indonesia
Perpustakaan dalam negeri juga tak kalah memukau. Berdasarkan laporan Travel + Leisure 2024, Perpustakaan Nasional Indonesia berhasil menempati posisi kedua dalam daftar 10 perpustakaan terindah di Asia, tepat di bawah Rotunda Library & Archives di Singapura yang berada di peringkat pertama.
Perpusnas dikenal memadukan kemegahan arsitektur modern dengan fungsionalitas tinggi. Desain uniknya menampilkan perpaduan estetika menawan dan inovasi teknologi informasi terkini.
Dari buku klasik hingga arsip bersejarah, Perpustakaan Nasional menyimpan koleksi pengetahuan luas. Setiap rak bercerita tentang kekayaan literatur Indonesia maupun dunia, siap untuk dijelajahi oleh siapa pun yang datang.
