Kesehatan

7 Cara Alami Redakan Asam Lambung tanpa Obat Kimia, Praktis dan Hemat dari Rumah

138
×

7 Cara Alami Redakan Asam Lambung tanpa Obat Kimia, Praktis dan Hemat dari Rumah

Share this article
7 Cara Alami Redakan Asam Lambung tanpa Obat Kimia, Praktis dan Hemat dari Rumah
Ilustrasi berhenti merokok. (Image by Freepik)

NewsRepublik.com, KesehatanAsam lambung naik bukan sekadar sensasi terbakar di dada. Jika dibiarkan berlarut, kondisi ini dapat mengganggu aktivitas harian hingga menurunkan kualitas hidup. Dalam beberapa kasus, gejalanya yang berulang bisa menjadi indikasi penyakit refluks asam kronis atau GERD.

Meski penggunaan antasida kerap menjadi solusi cepat, konsumsi jangka panjang obat kimiawi ini tak lepas dari risiko efek samping. Kabar baiknya, ada sejumlah cara menurunkan asam lambung tanpa perlu bergantung pada obat-obatan kimia.

Sejumlah metode alami ini bisa diterapkan di rumah dan tidak memerlukan biaya besar. Platform kesehatan Halodoc bahkan merekomendasikan pendekatan gaya hidup sehat sebagai strategi pengelolaan jangka panjang yang efektif.


1. Atur Pola Makan Secara Bertahap

Mengubah pola makan menjadi langkah fundamental dalam meredakan gejala asam lambung. Mengonsumsi makanan dalam porsi kecil namun lebih sering dinilai efektif mengurangi tekanan pada lambung.

Beberapa jenis makanan sebaiknya dihindari, seperti gorengan, makanan pedas, serta minuman berkafein dan bersoda. Mencatat makanan yang memicu keluhan juga bisa menjadi panduan dalam menyusun pola makan yang lebih sesuai dengan kondisi tubuh.

Tips yang dapat diterapkan:


2. Jaga Waktu Makan dan Hindari Kebiasaan Buruk Setelahnya

Kebiasaan setelah makan memiliki peran besar dalam memicu naiknya asam lambung. Tidur atau berbaring dalam waktu dekat setelah makan dapat meningkatkan risiko refluks. Untuk itu, penting memberi jeda setidaknya dua hingga tiga jam sebelum beranjak tidur.

Mengunyah makanan secara perlahan juga membantu proses pencernaan berjalan lebih baik dan mengurangi tekanan pada lambung.

Tips yang dapat diterapkan:

  • Duduk tegak setidaknya 30 menit usai makan

  • Hindari kebiasaan ngemil di malam hari

  • Kunyah makanan minimal 20 kali setiap suapan


3. Herbal sebagai Alternatif Alami Redakan Asam Lambung

Pemanfaatan bahan herbal menjadi salah satu solusi alami yang efektif dalam meredakan iritasi lambung sekaligus mempercepat proses pemulihan. Kandungan anti-inflamasi dalam jahe, kunyit, dan chamomile diketahui mampu menenangkan sistem pencernaan dan mengurangi gejala asam lambung.

Mengonsumsi herbal setelah makan dinilai membantu mencegah kekambuhan. Meski demikian, penggunaannya tetap perlu memperhatikan potensi interaksi dengan obat medis seperti antasida.

Mengutip situs resmi Ciputra Hospital, beberapa bahan herbal yang direkomendasikan untuk menurunkan asam lambung antara lain:


4. Perbaiki Gaya Hidup dan Posisi Tidur

Gaya hidup yang kurang sehat seperti merokok dan minim aktivitas fisik dapat meningkatkan risiko refluks asam lambung. Merokok diketahui melemahkan otot sfingter esofagus—penghalang alami antara lambung dan kerongkongan—sehingga isi lambung lebih mudah naik, terutama usai makan berat. Oleh karena itu, menghentikan kebiasaan merokok menjadi langkah awal yang banyak direkomendasikan oleh para ahli medis.

Selain gaya hidup, posisi tidur juga berpengaruh besar dalam mencegah gejala muncul di malam hari. RS Pondok Indah merekomendasikan posisi tidur dengan kepala lebih tinggi dari perut, seperti menggunakan bantal besar, guna memanfaatkan gravitasi agar asam tetap berada di dalam lambung.

Menjaga berat badan ideal melalui olahraga ringan secara rutin juga membantu mengurangi tekanan di area perut, sehingga menurunkan risiko kambuhnya gejala.


5. Kendalikan Stres dan Jaga Kualitas Istirahat

Stres emosional menjadi salah satu faktor pemicu utama peningkatan produksi asam lambung. Saat tubuh mengalami tekanan mental, sistem pencernaan cenderung terganggu dan memicu gejala GERD lebih cepat. Untuk itu, teknik manajemen stres seperti meditasi, yoga, dan latihan pernapasan sangat dianjurkan. Aktivitas tersebut terbukti membantu menenangkan sistem saraf serta meredakan keluhan lambung.

Istirahat yang cukup juga memainkan peran penting dalam proses pemulihan. Tidur ideal selama 7–8 jam per malam dengan jadwal teratur dibutuhkan untuk regenerasi jaringan pencernaan. Kurang tidur dapat memperburuk kondisi tubuh, termasuk memengaruhi kinerja sistem pencernaan.

Jika keluhan asam lambung tidak menunjukkan perbaikan dalam dua minggu, disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter guna mendapatkan evaluasi dan penanganan yang tepat.


6. Pilih Pakaian Longgar

Pemilihan pakaian ternyata berperan dalam mengurangi risiko naiknya asam lambung. Busana yang terlalu ketat, terutama di area perut dan pinggang, dapat memberikan tekanan fisik pada lambung. Tekanan ini berpotensi mendorong isi lambung, termasuk asam, naik ke kerongkongan dan memperparah gejala refluks.

Menggunakan pakaian yang longgar dan nyaman, khususnya setelah makan atau saat beraktivitas, dapat membantu mengurangi tekanan tersebut secara signifikan. Dengan ruang yang lebih lega di area perut, lambung bisa bekerja tanpa hambatan, sehingga risiko kambuhnya asam lambung dapat ditekan. Meski sederhana, langkah ini sering kali diabaikan dalam pengelolaan keluhan lambung.


7. Perbanyak Asupan Serat

Asupan serat yang cukup menjadi salah satu kunci dalam menjaga kesehatan sistem pencernaan secara menyeluruh. Serat berperan penting dalam memperlancar pergerakan usus serta menjaga fungsi saluran pencernaan agar tetap optimal. Dengan sistem pencernaan yang lancar, risiko sembelit maupun tekanan berlebih pada lambung dapat diminimalkan.

Secara tidak langsung, konsumsi serat yang memadai turut membantu mengelola asam lambung dengan lebih efektif. Sumber serat yang baik antara lain buah-buahan, sayuran, biji-bijian utuh, dan kacang-kacangan. Menjadikan makanan berserat sebagai bagian dari pola makan harian dapat menciptakan lingkungan pencernaan yang lebih seimbang sekaligus mengurangi risiko terjadinya refluks asam.