NewsRepublik.com, Kesehatan -Tanpa disadari, sejumlah kebiasaan harian yang terkesan sepele justru dapat memicu peningkatan berat badan secara perlahan namun signifikan.
Tak sedikit orang yang mengaku telah menjaga pola makan, namun berat badan tetap mengalami kenaikan. Kondisi ini bisa jadi dipengaruhi oleh kebiasaan-kebiasaan berikut:
Melewatkan Sarapan
Tidak sarapan dapat berdampak negatif terhadap metabolisme tubuh. Kebiasaan ini berisiko menimbulkan rasa lapar berlebihan di siang atau malam hari, sehingga mendorong konsumsi makanan dalam porsi besar. Tubuh pun cenderung menyimpan lebih banyak lemak sebagai cadangan energi.
Makan Terlalu Cepat
Kebiasaan makan dengan terburu-buru, ditambah penggunaan piring berukuran besar, juga berkontribusi terhadap peningkatan berat badan. Makan terlalu cepat membuat otak tidak sempat menerima sinyal kenyang secara optimal, sehingga memicu konsumsi berlebih.
Konsultan senior bedah bariatrik dan metabolik dari Livasa Hospital, dr. Amit Garg, menjelaskan bahwa makan terlalu cepat dapat menyebabkan seseorang tidak menyadari rasa kenyang, sehingga terus menambah asupan makanan.
“Ketika makan terlalu cepat, otak tidak memiliki cukup waktu untuk memproses sinyal kenyang, yang akhirnya menyebabkan makan berlebihan,” ungkap Garg, dikutip dari Times of India.
Untuk itu, ia menyarankan agar makan dilakukan secara perlahan guna membantu mengontrol porsi makanan secara lebih efektif.
Kurang Tidur
Kurang tidur menjadi salah satu faktor signifikan yang dapat memperlambat metabolisme tubuh secara keseluruhan. Kondisi ini turut meningkatkan kadar hormon kortisol yang merangsang nafsu makan, sekaligus mengganggu keseimbangan hormon yang mengatur rasa lapar dan kenyang. Akibatnya, seseorang cenderung mengonsumsi makanan dalam jumlah lebih banyak untuk mengimbangi ketidakseimbangan tersebut.
Ngemil Sambil Nonton
Menonton tayangan di platform digital sambil menikmati camilan seperti keripik atau kentang goreng mungkin terasa menyenangkan. Namun, kebiasaan ini berpotensi menyebabkan asupan kalori berlebih.
Dokter bedah endokrin dan vaskular, Arunanshu Behera, menuturkan bahwa makan sambil melakukan aktivitas lain, seperti menonton atau berbicara di telepon, membuat seseorang tidak sadar akan jumlah makanan yang dikonsumsi.
“Makan sambil menonton atau berbincang di telepon kerap membuat seseorang secara tidak sadar mengonsumsi camilan secara berlebihan,” ujarnya.
Kurang Minum Air Putih
Kebiasaan kurang mengonsumsi air putih juga dapat memicu kenaikan berat badan. Rasa haus kerap disalahartikan sebagai rasa lapar, yang akhirnya mendorong seseorang makan lebih banyak dari yang dibutuhkan. Selain membantu menjaga hidrasi, air putih juga memberikan rasa kenyang, sehingga membantu mengontrol asupan kalori harian.
Stres Berkepanjangan
Tingkat stres yang tinggi dapat memicu kebiasaan makan emosional, di mana makanan dijadikan pelarian untuk meredakan tekanan. Pola makan seperti ini berisiko menyebabkan penambahan berat badan secara signifikan.
Oleh karena itu, pengelolaan stres menjadi aspek penting dalam menjaga berat badan ideal dan kesehatan mental secara keseluruhan. Aktivitas seperti olahraga ringan, meditasi, dan relaksasi dapat membantu menjaga pikiran tetap tenang dan terkendali.
Konsumsi Minuman Manis
Minuman manis seperti minuman bersoda, kopi susu dengan gula aren, hingga jus kemasan mengandung kadar gula tinggi yang meningkatkan asupan kalori secara drastis. Kandungan gula berlebih dapat memicu lonjakan gula darah dan mendorong tubuh menyimpan lebih banyak lemak.
Untuk menjaga kestabilan berat badan, disarankan mengganti minuman tinggi gula dengan air putih, teh herbal, atau kopi hitam tanpa pemanis tambahan.