Internasional

Trump Ragu Terlibat Perang Iran-Israel, Khamenei Peringatkan AS: Akan Jadi Blunder Besar

14
×

Trump Ragu Terlibat Perang Iran-Israel, Khamenei Peringatkan AS: Akan Jadi Blunder Besar

Share this article
Trump Ragu Terlibat Perang Iran-Israel, Khamenei Peringatkan AS: Akan Jadi Blunder Besar
Trump Ragu Terlibat Perang Iran-Israel, Khamenei Peringatkan AS: Akan Jadi Blunder Besar

NewsRepublik.com, Internasional – Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyatakan belum mengambil keputusan terkait kemungkinan keterlibatan negaranya dalam konflik bersenjata antara Israel dan Iran. Sementara itu, Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatullah Ali Khamenei, memberikan peringatan keras kepada Washington agar tidak terlibat dalam eskalasi militer tersebut.

Dalam pernyataan yang dibacakan melalui televisi pemerintah Iran, Kamis (19/6), Khamenei menyebut langkah Israel memicu perang sebagai “kesalahan besar”. Ia menegaskan bahwa setiap bentuk intervensi militer Amerika Serikat akan membawa dampak fatal.

“Setiap intervensi militer AS akan berujung pada kerusakan yang tak bisa diperbaiki,” tegasnya, dikutip dari The Guardian.

Sementara itu, laporan New York Times mengungkapkan bahwa Iran mulai mempersiapkan rudal dan peralatan tempur lainnya untuk menghadapi potensi serangan dari pangkalan militer AS di kawasan.

Beberapa jam setelahnya, Trump mengklaim bahwa ada pejabat Iran yang menghubungi pihaknya untuk mengusulkan pertemuan di Gedung Putih. Namun, di hadapan awak media di halaman Gedung Putih, Trump mengaku belum mengambil keputusan.

“Saya mungkin akan melakukannya, mungkin juga tidak. Tak ada yang tahu pasti apa langkah saya,” ujar Trump.

Salah satu sekutunya menyebut Trump masih bersikap ambivalen dan terjebak dalam pendekatan transaksional. Di sisi lain, pemerintah AS disebut masih membuka semua opsi untuk memberikan tekanan maksimum terhadap Iran.

Sejumlah persiapan militer pun dilakukan. AS dilaporkan memindahkan armada tanker udara ke Spanyol dan Yunani sebagai dukungan pengisian bahan bakar bagi pembom strategis B-2 dari Pangkalan Udara Whiteman di Missouri menuju kawasan konflik.

Meski demikian, hingga saat ini belum ada permintaan resmi dari Washington untuk penggunaan Pangkalan Udara Diego Garcia di Samudra Hindia atau Akrotiri di Siprus sebagai titik operasi, meski opsi tersebut dinilai memungkinkan.

Pentagon juga telah mengerahkan kapal induk USS Nimitz dari Singapura menuju Timur Tengah, perjalanan yang diperkirakan memakan waktu lima hingga tujuh hari. Sementara itu, USS Carl Vinson sudah berada di kawasan Laut Arab.


Upaya Diplomasi Melalui Jalur Qatar dan Oman

Di tengah meningkatnya tensi militer, upaya mediasi turut dilakukan oleh Qatar dan Oman. Sejumlah laporan menyebut sebuah pesawat yang dikaitkan dengan pemerintah Iran terdeteksi mendarat di Muscat, Oman.

Iran dikabarkan telah menyampaikan kesiapan untuk membuka jalur diplomatik dengan AS, meski menegaskan bahwa Israel harus menurunkan ketegangan terlebih dahulu. Informasi ini dilaporkan Jerusalem Post berdasarkan keterangan sumber terpercaya.

Pernyataan Trump soal adanya undangan pertemuan dari Iran di Gedung Putih sontak dibantah keras oleh Misi Iran untuk PBB. Melalui akun media sosial resminya, misi tersebut menegaskan, “Tak ada pejabat Iran yang pernah meminta audiensi di Gedung Putih.”

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Inggris, Prancis, dan Jerman dijadwalkan bertemu dengan Wakil Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, di Jenewa pada Jumat (20/6). Pertemuan ini digadang-gadang bisa menjadi titik awal upaya penyelesaian diplomatik usai lima hari serangan udara Israel.

Konfirmasi akhir dari Teheran masih dinantikan. Jika terealisasi, ini akan menjadi pertemuan tatap muka pertama sejak konflik memanas.