NewsRepublik.com, F&B – Indonesia dikenal sebagai surga kuliner dengan ragam cita rasa yang menggoda lidah. Salah satu ciri khas kuliner Tanah Air yang paling digemari adalah rasa pedas yang menggigit, berpadu dengan rempah-rempah yang kaya.
Tidak hanya populer di kalangan masyarakat lokal, sajian pedas khas Nusantara juga menjadi buruan wisatawan yang ingin mencicipi langsung sensasi rasa otentik Indonesia. Dari Sabang sampai Merauke, berikut 10 rekomendasi makanan pedas Nusantara yang wajib dicoba, dirangkum dari berbagai sumber, Sabtu (21/6/2025).
1. Rujak Aceh – Aceh
Mengutip laman Indonesia Kaya, Rujak Aceh merupakan representasi kekayaan kuliner dari Tanah Rencong. Hidangan ini menghadirkan sensasi rasa yang kompleks—manis, asam, gurih, sekaligus pedas dalam satu sajian.
Yang membuat Rujak Aceh begitu istimewa adalah komposisi bahan unik di dalamnya, yakni buah rumbia dan kawista. Buah rumbia, atau salak hutan Aceh, berasal dari pohon sagu dan memiliki daging buah berwarna putih keruh dengan kulit bersisik kehijauan. Sementara buah kawista juga dikenal sebagai buah batok memiliki daging buah berwarna krem, beraroma khas, dan rasa asam yang menyegarkan.
2. Asam Padeh – Minangkabau
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5232377/original/068640600_1748234609-WhatsApp_Image_2025-05-26_at_11.39.15_7d049905.jpg)
Asam Padeh merupakan salah satu kuliner khas Minangkabau yang secara harfiah berarti “asam pedas” dalam bahasa daerah setempat. Tak hanya populer di Sumatera Barat, hidangan ini juga dikenal luas di kalangan masyarakat Melayu.
Masakan ini umumnya menggunakan bahan utama berupa hasil laut seperti ikan tongkol, kakap, tuna, hingga cumi-cumi. Semua dimasak dengan perpaduan asam jawa, cabai, serta aneka rempah-rempah yang menciptakan rasa pedas menyengat dengan sentuhan asam yang menyegarkan.
3. Tempoyak – Jambi
Tempoyak merupakan sajian khas dari Jambi yang terbuat dari fermentasi buah durian dengan tambahan garam. Proses fermentasi ini menghasilkan cita rasa asam yang khas, menjadikan tempoyak cocok dikonsumsi sebagai lauk atau bumbu masakan.
Tempoyak kerap hadir dalam berbagai olahan, seperti Pindang Ikan Patin Tempoyak, Sambal Tempoyak, hingga Iwak Masak Tempoyak yang juga populer di Palembang. Aromanya yang menyengat dan rasanya yang unik menjadikan hidangan ini sebagai salah satu ikon kuliner pedas di wilayah Sumatera.
4. Seblak – Jawa Barat
Seblak dikenal luas sebagai camilan pedas asal Kota Bandung, Jawa Barat. Hidangan ini berbahan dasar kerupuk basah yang direbus dalam kuah pedas kaya rempah. Racikan kuahnya menggunakan kencur, bawang merah, bawang putih, serta cabai yang dihaluskan.
Tak hanya itu, seblak hadir dalam berbagai variasi topping yang bisa disesuaikan dengan selera. Mulai dari telur, sosis, bakso, ceker ayam, hingga sayuran seperti kol dan daun bawang, membuat seblak menjadi sajian fleksibel yang nikmat disantap kapan saja.
5. Sambal Krecek – Yogyakarta
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4743431/original/047080500_1707970436-xsj5jqsktuhuaptvkvgp.jpg)
Sambal krecek merupakan sajian khas Yogyakarta dan sebagian wilayah Jawa Tengah yang mengandalkan krecek atau kerupuk kulit sebagai bahan utama. Krecek adalah kulit sapi yang digoreng kering, kemudian dimasak kembali dengan bumbu sambal pedas hingga teksturnya menjadi empuk dan kaya rasa.
Hidangan ini kerap menjadi pelengkap wajib dalam menu gudeg, memberikan kontras rasa pedas-gurih yang menggoyang lidah.
6. Oseng-oseng Mercon – Yogyakarta
Oseng-oseng mercon dikenal luas sebagai salah satu ikon kuliner pedas asal Yogyakarta. Makanan ini terdiri dari potongan daging sapi, koyor, atau tetelan yang dimasak bersama cabai rawit dalam jumlah melimpah.
Dikutip dari FIMELA, istilah “mercon” dalam bahasa Jawa berarti petasan—menggambarkan sensasi pedas yang meledak-ledak di mulut saat menyantapnya. Tak heran, oseng-oseng mercon jadi favorit pencinta kuliner ekstrem dengan level kepedasan tinggi.
7. Sego Tempong – Banyuwangi
Mengutip Indonesia Kaya, sego tempong merupakan kuliner khas Banyuwangi yang memiliki filosofi unik di balik namanya. Kata “sego” berarti nasi, sedangkan “tempong” berasal dari bahasa Jawa Ngoko yang berarti tampar.
Nama ini merujuk pada rasa pedas dari sambal yang disajikan bersama nasi dan lauk, yang dianggap “menampar” lidah karena begitu menyengat. Sajian ini biasanya dilengkapi dengan sayur rebus seperti daun bayam, kenikir, dan daun kemangi, menambah kesegaran di balik rasa pedas yang membara.
8. Ayam Betutu – Bali
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1280407/original/028660700_1467472708-20160702-ayam_betutu-denpasar.jpg)
Ayam Betutu merupakan kuliner legendaris asal Bali yang dikenal dengan penggunaan rempah yang melimpah. Hidangan ini dimasak dalam waktu lama dengan metode kukus atau panggang setelah dibungkus menggunakan daun pisang, menghasilkan daging ayam yang lembut dan sarat rasa.
Rahasia kelezatan Ayam Betutu terletak pada penggunaan bumbu khas Bali yang dikenal dengan sebutan base genep. Komposisinya terdiri dari cabai, bawang merah, bawang putih, jahe, lengkuas, kunyit, kencur, dan berbagai rempah lainnya, menciptakan cita rasa pedas yang khas dan kaya aroma.
9. Ayam Woku – Manado
Ayam Woku adalah sajian pedas khas Manado, Sulawesi Utara, yang menggugah selera lewat paduan rempah dan daun aromatik yang melimpah. Hidangan ini dimasak dengan bumbu yang terdiri dari cabai, bawang, jahe, serta tambahan daun jeruk, daun pandan, daun kunyit, daun kemangi, dan serai, menciptakan aroma yang kuat dan menyegarkan.
Selain daging ayam, bumbu woku juga sering digunakan untuk mengolah ikan atau makanan laut lainnya, menjadikannya salah satu bumbu serbaguna khas Sulawesi Utara.
10. Sambal Cakalang Roa -Manado
Sambal Cakalang Roa menjadi pelengkap wajib bagi pencinta rasa pedas dari Manado. Terbuat dari ikan roa yang diasap, kemudian dihaluskan bersama cabai dan bumbu rempah lainnya, sambal ini menawarkan perpaduan rasa pedas dengan aroma asap ikan yang khas.
Biasanya, sambal ini disajikan bersama nasi hangat, bubur Manado, hingga gorengan seperti pisang, singkong, dan tahu. Rasanya yang tajam dan menggoda menjadikan sambal ini favorit banyak kalangan, baik lokal maupun wisatawan.