F&B

Laksa dan Mie Aceh Masuk Daftar Mi Terlezat Dunia Versi TasteAtlas

5
×

Laksa dan Mie Aceh Masuk Daftar Mi Terlezat Dunia Versi TasteAtlas

Share this article
Laksa dan Mie Aceh Masuk Daftar Mi Terlezat Dunia Versi TasteAtlas
Laksa dan Mie Aceh Masuk Daftar Mi Terlezat Dunia Versi TasteAtlas

NewsRepublik.com, F&B – Dua sajian mi khas Nusantara kembali menorehkan prestasi di kancah internasional. Dalam pemutakhiran daftar World’s Best Noodles versi TasteAtlas per 15 Juni 2025, laksa dan mie aceh resmi masuk dalam jajaran mi terenak dunia.

Laksa menempati peringkat ke-26 dengan skor 4,3 dari 5. Platform kuliner berbasis data itu menggambarkan laksa sebagai “hidangan mi dengan kuah kental bercita rasa pedas yang khas Asia Tenggara.” Sajian ini dikenal luas di berbagai negara seperti Indonesia, Malaysia, dan Singapura, dengan berbagai varian yang menggambarkan kekayaan budaya lokal masing-masing.

“Sup ini berkembang dari perpaduan pengaruh kuliner yang beragam, melahirkan versi-versi berbeda yang unik dari segi rasa dan bahan. Dua varian paling populer adalah laksa asam berbasis asam jawa dan laksa kari yang bertekstur lembut,” tulis TasteAtlas di laman resminya.

Sementara itu, mie aceh juga tak luput dari perhatian, menempati posisi ke-55 dalam daftar bergengsi tersebut. Mi khas dari Serambi Mekah ini dikenal dengan bumbu rempah kuat dan kuah kental pedas yang menjadi ciri khas masakan Aceh.

Masuknya dua kuliner ini ke dalam daftar TasteAtlas menunjukkan pengakuan dunia terhadap kekayaan dan kelezatan hidangan mi Indonesia yang mampu bersaing di panggung global.


Mie Aceh Masuk 100 Mi Terlezat Dunia

Setelah laksa, kini giliran mie aceh yang kembali menegaskan pamornya di kancah kuliner internasional. Dalam daftar World’s Best Noodles terbaru dari TasteAtlas yang dirilis 15 Juni 2025, mie khas dari Provinsi Aceh ini menempati peringkat ke-55 dengan skor 4,2 dari 5.

TasteAtlas, platform kuliner asal Kroasia, menyebut mie aceh sebagai “hidangan mi yang kuat dan aromatik”. Disebutkan bahwa Aceh memiliki kekayaan kuliner hasil dari sejarah panjangnya sebagai pusat perdagangan dunia, di mana pengaruh kuliner India, Arab, dan Tiongkok berpadu harmonis dalam sepiring mie aceh.

“Hidangan populer ini menggunakan mi gandum kuning berukuran tebal yang bisa ditumis atau disajikan dalam kuah pedas bergaya kari. Campuran rempah-rempah seperti bawang putih, bawang merah, cabai, kunyit, ketumbar, jinten, dan bubuk kari menciptakan cita rasa pedas nan harum,” tulis TasteAtlas.

Tak hanya kaya rasa, mie aceh juga tampil menggoda berkat beragam isian. Mulai dari irisan daging sapi, kambing, udang, hingga kepiting bisa dipilih sebagai pelengkap. Sayuran segar seperti kol, tomat, dan taoge turut memperkaya tekstur dan memberikan sentuhan manis alami untuk menyeimbangkan kepedasan.

Pengakuan ini mempertegas posisi mie aceh sebagai salah satu kuliner khas Indonesia yang tak hanya membanggakan secara lokal, tapi juga dihargai di panggung dunia.


Tiga Varian Mie Aceh

Dikenal dengan racikan bumbu yang tajam dan kuah berempah yang menggugah selera, mie aceh tak hanya hadir dalam satu bentuk. Kuliner khas Tanah Rencong ini menyuguhkan tiga varian utama yang masing-masing menawarkan pengalaman rasa berbeda, namun tetap sarat dengan identitas khas Aceh.

Menurut laman TasteAtlas, mie aceh hadir dalam:

  1. Mie Aceh Goreng – versi tumis kering yang mi-nya dibalur saus pedas kental, cocok bagi penikmat tekstur mi yang agak garing namun tetap kaya bumbu.

  2. Mie Aceh Tumis – sajian setengah basah dengan sedikit kuah yang menyelimuti mi, memberikan kelembutan dan kehangatan dalam tiap suapan.

  3. Mie Aceh Kuah – versi berkuah yang lebih kental dan dalam cita rasa, menjadikan mi benar-benar terendam dalam kaldu pedas nan aromatik.

Tak berhenti di pilihan gaya penyajian, mie aceh juga dikenal karena kelengkapan garnisnya yang khas. Mulai dari bawang goreng renyah yang menambah rasa gurih, kerupuk emping dengan pahit yang ringan untuk menyeimbangkan rempah, hingga irisan mentimun segar dan perasan jeruk nipis yang memberikan kesegaran serta sentuhan asam lembut di akhir rasa.

Hidangan ini telah menjadi ikon kuliner jalanan di berbagai penjuru Indonesia. Dari warung tenda hingga gerobak pinggir jalan, mie aceh disiapkan langsung di atas wajan besar dengan api tinggi, menciptakan aroma yang menguar dan cita rasa yang dalam di setiap porsi. Kombinasi teknik memasak dan rempah inilah yang membuat mie aceh konsisten menjadi favorit dari masa ke masa.


3 Besar Mi Terlezat Dunia Versi TasteAtlas

TasteAtlas kembali merilis daftar Mi Terlezat di Dunia edisi terbaru per 15 Juni 2025. Dalam daftar yang dinanti para pencinta kuliner ini, posisi tiga besar dikuasai oleh Asia, dengan Myanmar dan Jepang mendominasi puncak klasemen.

Posisi teratas ditempati oleh ohn no khao swe, mi khas Myanmar yang dikenal dengan kuah santan kental dan potongan ayam kari. Hidangan ini kerap dianggap sebagai cikal bakal dari khao soi yang populer di Thailand Utara. Kombinasi mi telur rebus, kuah kari santan yang lembut, serta taburan bawang goreng dan irisan jeruk nipis menciptakan keseimbangan rasa yang kompleks namun nyaman di lidah. Di Myanmar, ohn no khao swe tak hanya jadi menu favorit rumahan, tetapi juga kerap ditemukan di warung kaki lima hingga hotel berbintang.

Di peringkat kedua, TasteAtlas menempatkan ramen Jepang. Sup mi legendaris ini memiliki akar sejarah sejak awal abad ke-20, ketika juru masak Cina memperkenalkan teknik mencampur mi dengan kaldu asin di Jepang. Seiring waktu, ramen berkembang menjadi simbol kuliner Jepang modern yang mendunia. Tekstur mi keriting berwarna kuning cerah serta kaldu gurih yang disajikan dalam beragam gaya membuat ramen digemari lintas generasi.

Melengkapi tiga besar, ada tonkotsu ramen, varian ramen dengan karakter kuah yang lebih pekat. Tonkotsu dikenal lewat kaldu tulang babi yang dimasak berjam-jam hingga menghasilkan tekstur creamy yang kaya rasa. Disajikan bersama perut babi rebus (chashu), telur rebus setengah matang, dan mi segar, tonkotsu menyajikan harmoni rasa yang mewah namun tetap bersahaja.

Dominasi Asia dalam daftar ini menegaskan bahwa kekuatan kuliner mi tak lepas dari warisan teknik, budaya, dan inovasi cita rasa yang terus berkembang di kawasan Timur.