Advertisement
Ekonomi

Repsol Jual 24% Saham Blok Gas di Indonesia ke Medco Energi, Nilai Transaksi Tembus Rp 6,8 Triliun

7
×

Repsol Jual 24% Saham Blok Gas di Indonesia ke Medco Energi, Nilai Transaksi Tembus Rp 6,8 Triliun

Share this article
Repsol Jual 24% Saham Blok Gas di Indonesia ke Medco Energi, Nilai Transaksi Tembus Rp 6,8 Triliun
Repsol Jual 24% Saham Blok Gas di Indonesia ke Medco Energi, Nilai Transaksi Tembus Rp 6,8 Triliun

NewsRepublik.com, Ekonomi – Perusahaan energi asal Spanyol, Repsol, resmi mengumumkan kesepakatan penjualan 24 persen saham di Blok Koridor, Indonesia, kepada Medco Energi. Mengutip Channel News Asia, Minggu (29/6/2025), transaksi ini tercatat senilai USD 425 juta atau setara Rp 6,8 triliun.

Repsol menargetkan penyelesaian transaksi tersebut akan rampung pada kuartal III 2025.

Perseroan menyampaikan bahwa langkah divestasi ini merupakan bagian dari strategi hulu perusahaan untuk fokus pada aset-aset yang lebih menguntungkan serta menghasilkan arus kas positif.

Dari perhitungannya, transaksi penjualan ini diproyeksikan memberikan dampak positif hingga USD 70 juta terhadap kinerja pendapatan tahunan perusahaan, serta membantu menurunkan utang bersih Repsol sebesar USD 350 juta.

Direktur Utama Medco Energi, Hilmi Panigoro, menuturkan bahwa akuisisi ini selaras dengan strategi jangka panjang perusahaan dalam memperkuat portofolio energi rendah karbon serta memperbesar pangsa pasar gas. Menurutnya, gas alam merupakan komponen kunci dalam proses transisi menuju sistem energi yang lebih berkelanjutan.

“Akuisisi ini mencerminkan strategi kami dalam memiliki dan mengembangkan aset berkualitas tinggi dengan arus kas yang kuat, serta mempertegas komitmen kami terhadap pembangunan nasional, di mana gas alam menjadi bagian penting dalam transisi menuju masa depan rendah karbon,” ungkapnya.

Dengan tambahan kepemilikan di PSC Corridor, Medco Energi diperkirakan dapat memperkuat struktur keuangan dan meningkatkan kontribusi gas alam dalam bauran energi nasional. Transaksi ini juga memperkukuh posisi Medco Energi sebagai salah satu pemain utama di sektor hulu minyak dan gas Indonesia.


PLTP Blawan Ijen Milik Medco Energi Senilai Rp 3,9 Triliun Berpotensi Aliri Listrik ke 85 Ribu Rumah

Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Blawan Ijen Unit 1 milik PT Medco Energi Internasional Tbk tercatat mampu menyuplai kebutuhan listrik bagi 85.000 rumah tangga. Ke depan, pembangkit ini direncanakan akan terus dikembangkan.

PLTP Blawan Ijen yang memiliki kapasitas 35 Megawatt (MW) ini turut diresmikan oleh Presiden Prabowo Subianto, meskipun secara operasional telah mulai berfungsi sejak Februari 2025.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, mengungkapkan bahwa kapasitas pembangkit ini akan ditingkatkan secara bertahap hingga mencapai total 110 MW.

“Ini merupakan tahap awal. Tadi malam, Pak Hilmi Panigoro menyampaikan bahwa tahap kedua akan ditambah 45 MW dan tahap ketiga sekitar 25 MW. Jadi totalnya kurang lebih mencapai 110 MW. Pak Hilmi terus optimistis karena kontrak PPA dengan PLN tetap berjalan,” ujar Bahlil saat menghadiri peresmian di PLTP Blawan Ijen Unit 1, Bondowoso, Jawa Timur, dikutip Jumat (28/6/2025).

Pembangkit ini berada di bawah pengelolaan PT Medco Cahaya Geothermal, perusahaan patungan antara Medco Power dan Ormat Technologies. Nilai investasi proyek Energi Baru Terbarukan (EBT) ini mencapai Rp 3,9 triliun, dengan proyeksi mampu menghindari emisi karbon hingga 7 juta ton selama masa operasionalnya.

Listrik yang dihasilkan oleh PLTP Blawan Ijen Unit 1 akan disalurkan ke sistem kelistrikan Jawa melalui Perjanjian Jual Beli Listrik (PJBL) dengan jangka waktu selama 30 tahun.


Komitmen Medco Energi Lanjutkan Pengembangan Panas Bumi

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Medco Energi Internasional Tbk, Hilmi Panigoro, menegaskan bahwa pembangkit listrik tenaga panas bumi menjadi salah satu fokus utama perusahaan.

“Pertama Sarulla, lalu alhamdulillah proyek ini sudah berjalan dan masih tahap awal. Kami akan lanjutkan hingga tahap kedua dan ketiga,” ujar Hilmi.

Ia menyebutkan bahwa pengembangan lanjutan tersebut ditargetkan akan dilakukan dalam kurun waktu 2 hingga 3 tahun ke depan.

Sebelumnya, Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, secara resmi meresmikan 55 proyek pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan (EBT), sebagai bagian dari upaya mewujudkan swasembada energi nasional.

“Dengan mengucap bismillahirrahmaanirrahim, pada siang hari ini, Kamis 26 Juni 2025, saya, Prabowo Subianto, Presiden Republik Indonesia, meresmikan pengoperasian dan pembangunan proyek energi baru terbarukan di 15 provinsi, peningkatan produksi minyak sebesar 30 ribu barel dari Blok Cepu, serta peletakan batu pertama lima proyek panas bumi di Indonesia,” ujar Prabowo dalam sambutan via konferensi video dari Bondowoso, Jawa Timur, Kamis (26/6/2025).

Prabowo menyampaikan bahwa Indonesia dikaruniai potensi sumber daya EBT yang sangat melimpah. Oleh karena itu, diperlukan tata kelola yang optimal agar manfaatnya dapat dirasakan secara luas oleh masyarakat.