Advertisement
Kesehatan

Olahraga Padel Makin Digemari, Ini Tips Dokter agar Pemula Terhindar dari Cedera

8
×

Olahraga Padel Makin Digemari, Ini Tips Dokter agar Pemula Terhindar dari Cedera

Share this article
Olahraga Padel Makin Digemari, Ini Tips Dokter agar Pemula Terhindar dari Cedera
Olahraga padel sedang tren. Ketahui teknik dan beberapa hal lainnya untuk mengurangi risiko cedera. (Foto: Dok Nabila)

NewsRepublik.com, Kesehatan – Popularitas olahraga padel kian meningkat, terutama di kalangan selebritas yang kemudian diikuti oleh anak muda di kota-kota besar. Kombinasi antara tenis dan squash ini dinilai seru dan menyenangkan, sehingga menarik minat banyak orang untuk mencobanya.

Meski terlihat “ramah pemula”, olahraga padel tetap memiliki potensi risiko cedera jika tidak dilakukan dengan persiapan yang memadai. Cedera seperti keseleo, ankle terkilir, otot robek, hingga gangguan otot lainnya bisa saja terjadi apabila pemain tidak mempersiapkan diri secara optimal.

Dokter spesialis ortopedi dan traumatologi RS EMC Pekayon, Alfa Januar Krista, menjelaskan bahwa cedera bisa terjadi ketika seseorang melakukan aktivitas fisik tanpa memahami teknik, perlengkapan, maupun jenis sepatu yang sesuai.

“Penyebab lainnya adalah tidak melakukan pemanasan sebelum olahraga, atau memaksakan diri ikut berolahraga di luar kemampuan. Misalnya, biasanya hanya 10 menit, tapi karena diajak teman jadi satu jam,” ujar Alfa, yang juga merupakan dokter spesialis bedah kaki dan pergelangan kaki, dalam program Healthy Monday EMC Healthcare bersama Liputan6.com, Senin (30/6/2025).

Sementara itu, dokter spesialis kedokteran olahraga dari RS EMC Kedoya dan RS EMC Sentul, Anita Suryani, menambahkan bahwa saat mencoba olahraga baru seperti padel, penting untuk memperkuat otot tubuh, karena permainan ini menuntut gerakan aktif dan lincah dalam mengejar bola.

“Fleksibilitas tubuh juga sangat dibutuhkan, sebab saat olahraga kita memerlukan otot yang panjang dan lentur. Kalau otot terlalu pendek, itu mudah kram atau mengalami cedera,” jelas Anita.

Lantas, apa saja langkah yang harus dilakukan agar bermain padel tetap aman dan minim risiko cedera?

1. Pelajari Teknik Dasar dengan Benar

Saat mencoba olahraga baru seperti padel, penting untuk mempelajari teknik dasar secara tepat melalui bimbingan pelatih atau instruktur yang kompeten.

“Bagaimana cara memegang raket yang benar? Seperti apa teknik memukul bola yang tepat? Teknik yang baik sangat penting untuk meminimalkan risiko cedera. Kalau tekniknya salah, maka otot yang digunakan pun salah, dan ini bisa berujung pada cedera,” ujar dr. Anita.

Dengan menguasai teknik secara benar sejak awal, risiko cedera saat bermain padel dapat ditekan secara signifikan.


2. Jangan Lewatkan Pemanasan

Persiapan fisik sebelum berolahraga menjadi hal krusial yang tidak boleh diabaikan. Dokter Alfa menekankan pentingnya melakukan pemanasan dan peregangan otot sebelum mulai bermain.

“Mempersiapkan tubuh untuk berolahraga itu penting, stretching itu penting,” ujar dr. Alfa.

Ia mengingatkan agar tidak melewatkan sesi pemanasan hanya karena waktu penggunaan lapangan yang terbatas.

3. Gunakan Perlengkapan yang Tepat

Pemilihan perlengkapan olahraga harus disesuaikan dengan jenis aktivitas yang dilakukan. Untuk padel, pastikan mengenakan pakaian yang mendukung pergerakan, memilih raket yang sesuai standar, serta menggunakan sepatu khusus olahraga yang dapat menopang pergelangan kaki dan memberi cengkeraman yang baik.

Kesalahan dalam memilih perlengkapan, terutama sepatu, dapat meningkatkan risiko cedera, khususnya pada area kaki dan pergelangan.

4. Pendinginan

Tahapan pendinginan usai berolahraga sering kali dianggap sepele, padahal memiliki peran penting dalam menjaga kondisi tubuh. Pendinginan membantu mengembalikan ritme pernapasan dan suhu tubuh ke kondisi semula, sekaligus membuat otot lebih rileks.

Dengan melakukan pendinginan secara tepat, risiko cedera akibat otot yang menegang dapat diminimalkan secara signifikan.


5. Kenali Batas Kemampuan Diri

“Bagi yang baru mulai berolahraga, perlu diingat bahwa latihan harus bertahap. Jangan langsung bermain selama 2–3 jam,” ujar dr. Alfa.

Mengenali kapasitas tubuh sendiri akan membantu mencegah cedera akibat kelelahan atau aktivitas berlebihan.

6. Jaga Hidrasi dan Asupan Nutrisi

“Sudah keringatan banyak tapi enggak minum, itu bisa menyebabkan dehidrasi,” jelas dr. Alfa.

Pastikan untuk membawa botol air dan rutin minum, baik sebelum, saat jeda, maupun setelah sesi olahraga. Selain itu, pemenuhan asupan nutrisi, khususnya protein, juga penting untuk mendukung fungsi dan kekuatan otot selama beraktivitas fisik.