Lifestyle

4 Rute Penerbangan di Kupang dan Flores Dibatalkan akibat Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki

83
×

4 Rute Penerbangan di Kupang dan Flores Dibatalkan akibat Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki

Share this article
4 Rute Penerbangan di Kupang dan Flores Dibatalkan akibat Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki
Empat rute penerbangan dari Kupang dan dari Pulau Flores dibatalkan akibat adanya erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kecamatan Wulanggitang Kabupaten Flores Timur Provinsi Nusa Tenggara Timur, Senin (7/7/2025).

NewsRepublik.com Lifestyle Manajemen Bandara El Tari Kupang mengumumkan pembatalan empat penerbangan dari Kupang dan Pulau Flores akibat aktivitas erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kecamatan Wulanggitang, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Senin (7/7/2025).

“Karena erupsi Gunung Lewotobi, empat rute penerbangan harus dibatalkan oleh maskapai untuk alasan keselamatan,” jelas PGS Legal, Compliance & Stakeholder Relation Bandara El Tari Kupang, I Gusti Ngurah Yudi Saputra kepada Antara.

Gunung Lewotobi kembali meletus dengan menyemburkan abu vulkanik hingga ketinggian 18 ribu meter dari puncaknya.

Penerbangan yang dibatalkan meliputi rute dari Bandara El Tari Kupang ke Bandara Frans Seda Maumere dan sebaliknya, serta rute Kupang–Larantuka dan rute baliknya.

“Pagi ini, dua maskapai, Nam Air dan Wings Air, mengumumkan pembatalan penerbangan tersebut sebagai langkah antisipasi terhadap debu vulkanik,” tambahnya.


Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki Capai Ketinggian 18.000 Meter

Kepada para pengguna jasa bandara dan masyarakat, pihaknya mengimbau untuk tetap tenang dan selalu mengikuti informasi resmi dari otoritas terkait. Informasi terkini mengenai status penerbangan dapat diperoleh melalui website resmi maskapai maupun layanan informasi resmi Bandara El Tari Kupang serta dapat menghubungi CC 172.

Sebelumnya diberitakan Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, NTT kembali erupsi dengan ketinggian mencapai 18.000 meter dari puncak gunung. Secara visualisasi kolom abu teramati berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal condong ke arah Utara, Timur Laut dan Barat Laut.

Erupsi dikatakannya terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 47,3 milimeter dan durasi sementara ini kurang lebih enam menit 26 detik. Mengutip dari kanal Regional Liputan6.com, Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, NTT, kembali meletus dahsyat pada Senin (7/7/2025) pukul 11.05 Wita, dengan tinggi kolom abu teramati mencapai 18.000 meter di atas puncak, atau sekitar 19.584 meter di atas permukaan laut (mdpl).


Langit Mendadak Gelap dan Hujan Abu Mengguyur Setelah Letusan

Tak lama setelah gunung meletus, hujan abu bercampur pasir dan kerikil turun deras menyelimuti pemukiman sekitar. Warga bergegas menutupi wajah mereka dengan kain seadanya untuk melindungi diri dari debu vulkanik.

Desa Boru di Kecamatan Wulanggitang, Flores Timur, bersama desa-desa di sekitarnya yang dekat dengan pusat erupsi, tiba-tiba diliputi kegelapan. Guyuran abu dan kerikil menciptakan suasana yang menegangkan dan mencekam. Sebagian warga memilih bertahan di dalam rumah, sementara yang lain segera meninggalkan lokasi menggunakan sepeda motor dan mobil.

“Sangat menakutkan. Abu dan pasir turun begitu deras, kami langsung berlari mencari perlindungan,” ungkap Mia Margaretha, warga setempat.

Ia menambahkan, langit langsung gelap setelah letusan, karena matahari tertutup oleh hujan pasir yang pekat. “Ini pengalaman paling menakutkan, langit tiba-tiba menjadi gelap, dan kami harus berlari di tengah hujan pasir,” jelasnya.

Suara gemuruh letusan terdengar hingga Kabupaten Sikka dan wilayah sekitarnya. Erupsi ini menyebabkan hujan abu menyebar ke sejumlah desa di Kecamatan Wulanggitang dan Ile Bura. “Desa Boru, Dulipali, Klatanlo, Padang Pasir, Nobo, Nurabelen, Hokeng Jaya, dan Nawakote masih terus diguyur abu dan pasir hingga saat ini,” ujarnya.


Status Gunung Lewotobi Laki-Laki Dinaikkan ke Level Awas

Paul, warga Desa Boru, mengungkapkan bahwa hingga kini masih banyak penduduk yang terjebak hujan pasir karena saat erupsi mereka sedang berada di kebun.

Beberapa warga memilih mengungsi ke desa lain menggunakan sepeda motor dan mobil. “Situasinya sangat menegangkan, langit gelap tertutup abu dan pasir hingga sekarang,” ujarnya.

Berdasarkan laporan dari petugas Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-Laki, kolom abu terlihat berwarna abu-abu hingga hitam dengan intensitas tebal, bergerak ke arah utara, timur laut, dan barat laut. Erupsi ini tercatat di seismogram dengan amplitudo puncak 47,3 mm dan berlangsung sekitar 6 menit 26 detik.

“Erupsi disertai dentuman keras dan awan panas meluncur sejauh 5 kilometer ke arah utara dan timur laut,” demikian laporan petugas.

Saat ini, status Gunung Lewotobi Laki-Laki resmi ditetapkan pada Level IV atau Awas. Masyarakat sekitar dan pengunjung dilarang melakukan aktivitas dalam radius 6 kilometer dari kawah, serta sektor barat daya hingga timur laut sejauh 7 kilometer dari pusat erupsi.