Kesehatan

Serangan Jantung Sering Terjadi di Pagi Hari, Kenali 5 Tanda Peringatannya

111
×

Serangan Jantung Sering Terjadi di Pagi Hari, Kenali 5 Tanda Peringatannya

Share this article
Serangan Jantung Sering Terjadi di Pagi Hari, Kenali 5 Tanda Peringatannya
Dokter jelaskan alasan di balik kecenderungan serangan jantung terjadi di pagi hari.

NewsRepublik.com, Kesehatan Jakarta – Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dari RS EMC Pekayon, dr. Nancy Virginia, mengungkapkan bahwa serangan jantung paling sering terjadi di pagi hari.

Serangan jantung bisa datang secara tiba-tiba dan tidak terduga. Namun, secara ilmiah, diketahui bahwa waktu paling rentan terjadinya serangan ini adalah pada pagi hari, khususnya antara pukul 06.00 hingga 12.00,” ujar Nancy, dikutip dari laman resmi EMC, Selasa (8/7/2025).

Masyarakat diminta waspada dan segera mencari bantuan medis jika mengalami gejala-gejala yang mengarah pada serangan jantung, seperti:

  • Nyeri dada yang menjalar ke lengan, rahang, atau leher

  • Sesak napas mendadak

  • Keringat dingin tanpa alasan yang jelas

  • Jantung berdebar kencang, terutama setelah bangun tidur

  • Riwayat serangan jantung sebelumnya


Kenapa Serangan Jantung Lebih Sering Terjadi di Pagi Hari?

Menurut dr. Nancy, peningkatan risiko serangan jantung pagi hari bukanlah suatu kebetulan. Tubuh manusia bekerja mengikuti ritme sirkadian, yaitu jam biologis alami yang mengatur berbagai fungsi tubuh, termasuk sistem peredaran darah.

Di pagi hari, terjadi sejumlah perubahan fisiologis yang dapat memperbesar risiko serangan jantung, di antaranya:

  • Peningkatan kadar hormon kortisol, hormon stres yang melonjak saat tubuh bersiap menghadapi aktivitas harian

  • Aktivasi sistem saraf simpatik, yang memicu naiknya detak jantung dan tekanan darah

  • Darah menjadi lebih kental, karena tubuh mengalami dehidrasi ringan setelah tidur semalaman

  • Peningkatan aktivitas trombosit dan penurunan kemampuan tubuh untuk melarutkan bekuan darah (fibrinolisis), yang membuat risiko pembentukan gumpalan darah lebih tinggi

“Gabungan dari kondisi-kondisi tersebut membuat beban kerja jantung jadi lebih berat. Jika seseorang memiliki plak kolesterol yang tidak stabil di pembuluh darah jantungnya, maka risiko terjadinya serangan jantung di pagi hari akan jauh lebih besar,” jelas dr. Nancy.

Kenapa Pagi Hari Rentan Menjadi Waktu Terjadinya Serangan Jantung?

Serangan jantung, atau infark miokard akut, terjadi ketika aliran darah menuju otot jantung terhambat — biasanya akibat pecahnya plak aterosklerotik yang diikuti pembentukan trombus (gumpalan darah).

Pagi hari dikenal sebagai waktu yang paling rawan karena sejumlah faktor fisiologis, antara lain:

  • Tekanan darah melonjak saat seseorang beranjak bangun dari tidur

  • Aktivitas sistem saraf simpatik meningkat, membuat jantung bekerja lebih keras

  • Kecenderungan darah menggumpal lebih tinggi, terutama setelah istirahat malam

Gabungan dari faktor-faktor ini bisa menyebabkan penyumbatan mendadak pada arteri koroner, yang memicu serangan jantung secara tiba-tiba.

Beberapa kelompok orang yang memiliki risiko lebih tinggi mengalami serangan jantung, khususnya di pagi hari, meliputi:

  • Mereka yang menderita hipertensi, kolesterol tinggi, atau diabetes

  • Perokok aktif

  • Orang dengan riwayat keluarga penyakit jantung

  • Individu yang sering stres, kurang tidur, atau jarang berolahraga

  • Pasien yang memiliki riwayat penyakit jantung sebelumnya


Bagaimana Mencegah Serangan Jantung?

Untuk menjaga kesehatan jantung, terutama menghadapi jam-jam kritis di pagi hari, berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan:

Seimbangkan Gizi

Pilih makanan rendah lemak jenuh, tinggi serat, dan kaya antioksidan. Konsumsi buah, sayur, biji-bijian, dan protein sehat seperti ikan.

Setop Rokok

Berhenti merokok secara signifikan menurunkan risiko serangan jantung. Nikotin merusak dinding pembuluh darah dan mempercepat pembentukan plak.

Hindari dan Kelola Stres

Stres berkepanjangan meningkatkan tekanan darah dan hormon stres. Gunakan teknik relaksasi seperti meditasi, napas dalam, atau olahraga ringan.

Awasi Tekanan Darah, Kolesterol, dan Gula Darah

Lakukan pemeriksaan rutin untuk mengetahui dan mengendalikan faktor risiko utama penyakit jantung.

Olahraga Teratur

Aktivitas fisik seperti jalan cepat, berenang, atau bersepeda 30 menit sehari dapat memperkuat jantung dan menjaga berat badan ideal.

“Pagi hari bisa menjadi waktu yang paling rentan bagi jantung, terutama bila terdapat faktor risiko yang tidak terkontrol. Namun dengan memahami pola tubuh dan menjalani gaya hidup sehat, serangan jantung dapat dicegah sejak dini,” pungkas Nancy.

Langkah-Langkah Mencegah Serangan Jantung

Untuk menjaga kesehatan jantung, terutama menghadapi waktu-waktu rawan di pagi hari, berikut beberapa cara yang bisa diterapkan:

🔹 Perhatikan Pola Makan
Pilih makanan yang rendah lemak jenuh, tinggi serat, dan kaya akan antioksidan. Perbanyak konsumsi buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan sumber protein sehat seperti ikan.

🔹 Berhenti Merokok
Menghentikan kebiasaan merokok secara drastis mengurangi risiko serangan jantung. Kandungan nikotin dalam rokok dapat merusak lapisan pembuluh darah dan mempercepat pembentukan plak penyumbat.

🔹 Kelola Stres dengan Baik
Stres kronis bisa memicu lonjakan tekanan darah dan hormon stres seperti kortisol. Atasi dengan meditasi, latihan pernapasan, atau aktivitas fisik yang menenangkan.

🔹 Pantau Tekanan Darah, Gula, dan Kolesterol
Lakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala untuk mendeteksi serta mengontrol faktor risiko utama penyakit jantung sejak dini.

🔹 Rutin Berolahraga
Gerakan aktif seperti jalan cepat, berenang, atau bersepeda selama 30 menit per hari dapat membantu memperkuat jantung dan menjaga berat badan tetap ideal.

“Pagi hari merupakan waktu yang paling rawan bagi jantung, terutama jika faktor risikonya tidak dikendalikan. Tapi dengan memahami ritme tubuh dan menjalani gaya hidup sehat, kita bisa mencegah serangan jantung sejak dini,” tutur dr. Nancy.