NewsRepublik.com, Teknologi – OpenAI dikabarkan tengah mempersiapkan peluncuran peramban (browser) berbasis kecerdasan buatan (AI) dalam waktu dekat. Langkah ini diyakini akan menjadi pesaing serius bagi dominasi Google Chrome di pasar global.
Mengutip laporan Reuters yang disampaikan melalui TechCrunch pada Kamis (10/7/2025), perusahaan di balik ChatGPT tersebut akan menghadirkan peramban inovatif yang digadang-gadang mampu mengubah pengalaman pengguna dalam menjelajah internet.
Seperti halnya Comet milik Perplexity dan Dia dari The Browser Company, peramban buatan OpenAI disebut-sebut akan mengintegrasikan AI untuk menyempurnakan interaksi dan cara pengguna mengakses informasi di dunia maya.
Tak hanya itu, peramban ini juga dikabarkan akan mempertahankan sebagian besar proses pencarian dalam platform ChatGPT tanpa perlu mengarahkan pengguna ke situs eksternal. Reuters juga menyebut, fitur unggulan dari browser ini kemungkinan besar akan mencakup integrasi Operator—agen AI eksplorasi web milik OpenAI.
Ingin Kendali atas Data Pengguna?
Pada tahun 2024 lalu, OpenAI disebut-sebut telah mempertimbangkan pengembangan peramban untuk menyaingi dominasi Google Chrome, sebagaimana dilaporkan oleh The Information.
Langkah ini, serupa dengan strategi yang ditempuh Perplexity, diperkirakan didorong oleh keinginan perusahaan untuk memperoleh akses langsung terhadap data pengguna. Selain itu, OpenAI juga dinilai ingin memiliki keleluasaan dalam menciptakan pengalaman pengguna yang tidak bergantung pada ekosistem milik Google.
OpenAI Akuisisi Perusahaan Jony Ive Rp 104 Triliun, Siap Hadirkan Perangkat AI Revolusioner?
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5228162/original/015340200_1747878256-Jony_Ive_dan_Sam_Altman_03.jpg)
OpenAI dikabarkan telah mengakuisisi perusahaan rintisan milik mantan Kepala Desain Apple, Jony Ive, dalam kesepakatan senilai hampir USD 6,5 miliar atau setara Rp 104 triliun.
Perusahaan yang diakuisisi bernama io, sebuah startup yang fokus di bidang perangkat keras dan manufaktur. Perusahaan ini didirikan oleh Ive setelah resmi meninggalkan Apple.
Meski telah diambil alih, Jony Ive dan firma desain miliknya, LoveFrom, dipastikan tetap beroperasi secara independen dan tidak menjadi bagian langsung dari struktur OpenAI. Namun, dalam kesepakatan tersebut, LoveFrom akan bertanggung jawab penuh atas desain seluruh produk OpenAI, baik perangkat keras maupun perangkat lunak.
CEO OpenAI, Sam Altman, menyampaikan bahwa perangkat yang tengah dikembangkan bersama Jony Ive bukan ditujukan sebagai pengganti smartphone, melainkan bentuk teknologi baru yang sepenuhnya berbeda. “Sama seperti ponsel pintar tidak menggantikan laptop, saya kira perangkat pertama kami ini pun tidak akan menggantikan ponsel pintar,” ujar Altman dalam wawancaranya dengan Bloomberg, Kamis (22/5/2025).
Sudah Dua Tahun Kolaborasi
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5228164/original/061136800_1747878297-Jony_Ive_dan_Sam_Altman_01.jpg)
Sebagai bagian dari proses akuisisi, sebanyak 55 insinyur dan pakar manufaktur dari io akan langsung bergabung ke dalam tim OpenAI. Langkah ini memperkuat komitmen perusahaan dalam merancang produk berbasis kecerdasan buatan (AI) generasi terbaru.
CEO OpenAI, Sam Altman, dan firma desain LoveFrom milik Jony Ive diketahui telah menjalin kerja sama sejak dua tahun terakhir. Keduanya tengah mengeksplorasi pengembangan berbagai perangkat, termasuk headphone canggih dan perangkat berkamera yang menggabungkan teknologi AI dengan sentuhan desain futuristik.
Dalam video pengumumannya, Jony Ive mengungkapkan bahwa timnya saat ini tengah mengembangkan sebuah perangkat yang disebutnya sangat menarik dan menjanjikan untuk masa depan teknologi konsumen.
OpenAI dan Jony Ive Siapkan Perangkat Misterius
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2024613/original/097050100_1521795202-aazxqionjloxra6xdqfb.jpg)
CEO OpenAI, Sam Altman, mengungkapkan bahwa dirinya telah menerima salah satu prototipe perangkat terbaru hasil rancangan Jony Ive untuk diuji coba secara langsung.
“Jony baru-baru ini memberikan saya salah satu prototipe perangkat untuk dibawa pulang, dan saya sudah menggunakannya. Menurut saya, ini adalah teknologi terkeren yang pernah ada di dunia,” ujar Altman.
Sementara itu, Jony Ive menyatakan keyakinannya bahwa teknologi yang tengah dikembangkan ini akan membawa perubahan besar. “Saya benar-benar yakin bahwa kita berada di ambang lahirnya generasi teknologi baru yang mampu membantu manusia menjadi versi terbaik dari dirinya,” ungkapnya.
Dengan akuisisi besar yang melibatkan perusahaan rintisan io dan kolaborasi erat bersama LoveFrom, OpenAI tampaknya tengah memantapkan langkah menuju era baru. Tak hanya sebagai pemimpin di bidang kecerdasan buatan, namun juga sebagai inovator perangkat keras yang siap mendefinisikan ulang cara manusia berinteraksi dengan teknologi.
 
  
 
   
									










