Internasional

5 Anak Tewas Saat Bermain Sepak Bola Akibat Ledakan di Taiz, Yaman

63
×

5 Anak Tewas Saat Bermain Sepak Bola Akibat Ledakan di Taiz, Yaman

Share this article
5 Anak Tewas Saat Bermain Sepak Bola Akibat Ledakan di Taiz, Yaman
Ilustrasi ledakan (pixabay)

NewsRepublik.com, Internasional – Lima anak dilaporkan tewas dalam insiden ledakan tragis yang terjadi saat mereka bermain sepak bola di sebuah kawasan permukiman di barat daya Yaman. Peristiwa memilukan ini berlangsung pada Jumat malam, di subdistrik Al-Hashmah, Provinsi Taiz.

Hingga kini, penyebab pasti ledakan masih dalam proses penyelidikan. Namun, sejumlah kelompok hak asasi manusia seperti Pusat Hak Asasi Manusia Yaman dan Eye of Humanity, bersama stasiun televisi Al-Masirah yang dikelola kelompok Houthi, mengindikasikan bahwa ledakan kemungkinan berasal dari tembakan artileri milisi yang berafiliasi dengan partai Islah—salah satu kelompok pendukung pemerintah Yaman yang diakui secara internasional.

Meski demikian, belum ada konfirmasi independen mengenai pihak yang bertanggung jawab atas kejadian tersebut, sebagaimana dilansir dari Japan Today, Minggu (13/7/2025).

Dana Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) mengonfirmasi telah menerima laporan mengenai insiden ini, namun belum dapat memverifikasi detailnya. “Kami menyadari adanya laporan tersebut, namun saat ini belum bisa memastikan detailnya,” ujar juru bicara UNICEF kepada The Associated Press.

Dua saksi mata, Ahmed al-Sharee dan Khaled al-Areki, menyampaikan bahwa anak-anak tersebut tengah bermain sepak bola ketika tiba-tiba terdengar ledakan yang mengguncang area tersebut. Sedikitnya tiga orang lainnya mengalami luka ringan hingga sedang dan telah dilarikan ke rumah sakit setempat.

Saksi lainnya, Mahmoud al-Mansi, menyatakan bahwa sumber ledakan kemungkinan berasal dari wilayah yang dikuasai pasukan bersekutu dengan partai Islah. Meski demikian, informasi ini masih menunggu verifikasi lebih lanjut dari otoritas maupun pemantau independen.


Kecaman Keras Atas Ledakan di Taiz

Pusat Hak Asasi Manusia Yaman melayangkan kecaman keras atas insiden ledakan tragis yang merenggut nyawa lima anak di Provinsi Taiz, barat daya Yaman. Kecaman ini disampaikan bersama laporan dan foto-foto memilukan yang memperlihatkan kondisi para korban usai kejadian.

Berdasarkan informasi dari Rumah Sakit Al-Rafai, tempat para korban sempat mendapat penanganan medis, kelima anak dinyatakan meninggal akibat luka serius yang diakibatkan oleh pecahan peluru. Disebutkan bahwa dua korban berusia 12 tahun dan dua lainnya 14 tahun, sementara usia anak kelima masih belum dapat dikonfirmasi.

Taiz merupakan salah satu wilayah paling terdampak dalam konflik berkepanjangan di Yaman. Kota ini menjadi ajang pertempuran antara milisi Houthi yang didukung Iran dan berbagai kelompok bersenjata, termasuk yang berafiliasi dengan partai Islah. Sejak 2016, wilayah ini berada di bawah blokade Houthi yang sangat membatasi mobilitas warga dan distribusi barang kebutuhan pokok, meski beberapa akses utama dilaporkan mulai dibuka dalam perkembangan terakhir.

Konflik bersenjata di Yaman berakar dari perebutan kekuasaan pada 2014, ketika kelompok Houthi mengambil alih ibu kota Sanaa dan menguasai sebagian besar wilayah utara. Pemerintahan yang sah pun terpaksa mengasingkan diri. Sejak 2015, koalisi militer pimpinan Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) turun tangan untuk mengembalikan kekuasaan pemerintah.

Sementara itu, di wilayah selatan, Dewan Transisi Selatan yang didukung UEA kini mengontrol sebagian besar area. Kelompok ini memiliki agenda pemisahan diri dan membentuk kekuatan militer sendiri, yang meskipun bersekutu dengan pemerintah resmi, turut berperan dalam dinamika konflik yang kompleks melawan Houthi.

Tragedi yang menimpa lima anak di Taiz menjadi gambaran nyata atas dampak kemanusiaan yang terus membayangi konflik Yaman. Peristiwa ini menegaskan urgensi peran komunitas internasional dalam meredakan ketegangan dan memperkuat perlindungan bagi warga sipil, terutama anak-anak, dari kekerasan yang masih mengancam kehidupan mereka setiap hari.