NewsRepublik.com, Otomotif – Tanpa banyak sorotan, Nissan N7 mencuri perhatian pasar otomotif Tiongkok. Sedan listrik ini mencatatkan penjualan sebanyak 6.189 unit pada Juni 2025, menjadikannya mobil listrik merek asing terlaris di pasar China bulan tersebut.
Capaian tersebut menempatkan N7 sedikit unggul atas dua rival terdekatnya, yakni Buick GL8 New Energy dengan 6.082 unit dan Toyota bZ3X sebanyak 6.030 unit.
Berikut daftar 10 besar mobil listrik merek asing terlaris di China per Juni 2025:
-
Nissan N7 – 6.189 unit
-
Buick GL8 Energi Baru – 6.082 unit
-
Toyota bZ3X – 6.030 unit
-
Volkswagen ID.3 – 3.950 unit
-
Smart #1 – 2.324 unit
-
BMW i3 – 2.270 unit
-
Mini Cooper Electric – 1.658 unit
-
VW ID.4X – 1.546 unit
-
VW ID.4 Crozz – 1.437 unit
-
Toyota bZ5 – 1.409 unit
Saat pertama kali diperkenalkan, desain N7 sempat menuai kritik karena dianggap mirip dengan Xpeng P7. Namun konsumen di China tampaknya lebih mempertimbangkan kombinasi antara harga terjangkau dan performa yang ditawarkan, ketimbang sekadar tampilan.
Hasil Kolaborasi dengan Dongfeng
Nissan N7 merupakan hasil kolaborasi antara Nissan dan produsen lokal China, Dongfeng. Model ini dibangun menggunakan platform yang sama dengan Dongfeng eπ 007.
Untuk varian dasar, N7 510 Pro dipasarkan seharga 129.900 yuan atau sekitar Rp280 jutaan. Varian ini dibekali baterai berkapasitas 58 kWh dengan klaim jarak tempuh mencapai 510 km berdasarkan standar CLTC.
Sementara itu, bagi konsumen yang menginginkan spesifikasi lebih lengkap, tersedia varian N7 625 Max yang menggunakan baterai 73 kWh dengan daya jelajah hingga 625 km. Pilihan tenaga motor listrik pun bervariasi, mulai dari 215 hp hingga 268 hp, menyesuaikan dengan kebutuhan pengguna.
Mayoritas Pembeli Nissan N7
Data penjualan menunjukkan bahwa mayoritas konsumen Nissan N7 berasal dari kalangan muda dan keluarga baru. Sekitar 60 persen pembeli berada di bawah usia 35 tahun, 68 persen di antaranya pria, dan 74 persen sudah menikah. Angka ini memperkuat posisi N7 sebagai kendaraan listrik yang menyasar segmen keluarga muda dengan kebutuhan mobil modern dan terjangkau.
Meskipun saat ini hanya dipasarkan di China, Nissan disebut tengah mempertimbangkan ekspansi global untuk model ini. Salah satu opsi yang dikaji adalah meluncurkan N7 dengan nama berbeda, bahkan muncul wacana menghidupkan kembali nama legendaris, Primera.
Jika rencana tersebut terealisasi, bukan tidak mungkin Nissan N7 akan menjadi alternatif menarik di pasar Asia Tenggara, termasuk Indonesia, yang tengah gencar mendorong penggunaan kendaraan listrik.
