NewsRepublik.com, Pariwisata – Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) secara resmi menutup sementara jalur pendakian dari Pelawangan Sembalun menuju Danau Segara Anak. Keputusan ini diambil menyusul insiden kecelakaan yang melibatkan dua wisatawan asing asal Swiss dan Belanda di jalur tersebut.
“Penutupan dilakukan dalam rangka peningkatan keselamatan dan kualitas fasilitas pendakian,” demikian keterangan resmi yang disampaikan BTNGR melalui akun media sosialnya, Jumat (18/7/2025).
Penutupan jalur difokuskan pada titik koordinat -8.389789, 116.440320, lokasi yang sebelumnya menjadi titik kecelakaan beruntun. Dalam pengumuman tersebut, BTNGR menyebutkan bahwa pekerjaan perbaikan jalur sedang berlangsung dan akan terus dipantau secara berkala.
Meski jalur Pelawangan Sembalun ditutup, BTNGR memastikan bahwa jalur alternatif tetap dibuka. Pendaki disarankan untuk menggunakan rute Senaru – Pelawangan Senaru – Danau Segara Anak – Torean Sembalun, sebelum akhirnya mencapai Pelawangan Sembalun dan Puncak Gunung Rinjani.
Bagi pendaki yang telah melakukan reservasi melalui aplikasi eRinjani, pihak taman nasional menyatakan tetap akan melayani dengan penyesuaian rute. Namun, pemesanan tiket baru untuk sementara waktu dihentikan.
“Keselamatan pengunjung adalah prioritas kami. Terima kasih atas pengertian dan kerja sama semua pihak,” tulis BTNGR dalam pernyataannya.
Penutupan ini menambah daftar perhatian terhadap keamanan jalur-jalur ekstrem di Gunung Rinjani yang kerap dikunjungi wisatawan lokal maupun mancanegara. BTNGR menegaskan akan terus melakukan evaluasi guna memastikan jalur pendakian aman sebelum dibuka kembali.
Pemprov NTB Benahi Tata Kelola Gunung Rinjani
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5262343/original/006747100_1750741783-rinjani_11.jpg)
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) terus menggenjot upaya perbaikan tata kelola di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani. Langkah ini dilakukan sebagai respons atas dua insiden jatuhnya turis asing dalam dua hari berturut-turut di jalur Pelawangan Sembalun.
Gubernur NTB Lalu Muhammad Iqbal menyatakan bahwa insiden tersebut menjadi momentum refleksi sekaligus perbaikan menyeluruh agar ke depannya Rinjani menjadi destinasi yang lebih aman dan terpercaya.
“Ini adalah momentum bagi kami untuk memperbaiki diri. Apa yang sudah terjadi biarlah terjadi. Ke depan kami harus memastikan bahwa orang punya keyakinan kalau mereka datang ke Rinjani, mereka akan selamat,” ujar Iqbal dalam pernyataan di Mataram, Kamis (17/7/2025), seperti dikutip dari Antara.
Lebih lanjut, Iqbal memaparkan tiga langkah strategis yang tengah disiapkan untuk mendukung sistem keselamatan dan pelayanan di kawasan wisata Rinjani. Pertama, pembentukan tim penyelamat yang siaga menghadapi situasi darurat. Kedua, pemasangan rambu-rambu keselamatan atau signage di titik-titik rawan. Ketiga, penempatan peralatan keselamatan permanen di sekitar kawasan puncak gunung.
Upaya ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan termasuk Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR), pelaku wisata, serta komunitas pendaki dan relawan.
Dengan perbaikan ini, diharapkan Rinjani tidak hanya menjadi destinasi favorit karena keindahannya, tetapi juga karena standar keselamatannya yang tinggi bagi semua pengunjung, baik pendaki maupun non-pendaki.
Pemprov NTB Siapkan Konsep Wisata Aman di Gunung Rinjani
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5271230/original/026443900_1751468195-rinajni_1.jpg)
Salah satu inisiatif utama yang kini dijalankan adalah pelatihan evakuasi penyelamatan vertikal yang berlangsung di Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, pada 16–20 Juli 2025.
Sebanyak 22 peserta mengikuti pelatihan teknik vertical rescue, yaitu metode evakuasi korban pada medan terjal atau vertikal, baik dari dasar jurang ke atas maupun sebaliknya. Gubernur NTB Lalu Muhammad Iqbal menegaskan bahwa pelatihan ini penting untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi situasi darurat di medan ekstrem Rinjani.
“Sebanyak 22 orang mengikuti pelatihan, namun dari jumlah itu, 10 orang akan disertifikasi dengan standar internasional untuk penanganan vertical rescue,” ujar Iqbal, Kamis (17/7/2025).
Selain pelatihan penyelamatan, Pemprov NTB juga mempercepat pemasangan papan petunjuk atau signage di sepanjang jalur pendakian. Mulai dari pintu masuk hingga ke puncak, papan-papan ini akan memberikan informasi penting, peringatan keselamatan, dan panduan arah bagi para pendaki dan wisatawan.
Papan informasi tersebut dirancang dan diproduksi oleh merek lokal yang bergerak di bidang peralatan kegiatan luar ruang, termasuk mendaki dan berkemah. Iqbal menyebutkan bahwa keterlibatan pelaku usaha lokal ini diharapkan mendukung pemberdayaan ekonomi sekaligus memperkuat identitas wisata Rinjani.
Dengan strategi pelatihan dan penambahan fasilitas penunjang, Pemprov NTB menargetkan Gunung Rinjani menjadi destinasi wisata alam yang tidak hanya indah, namun juga aman dan ramah bagi pengunjung dari berbagai kalangan.
Dua Hari Berturut
Dua insiden kecelakaan yang melibatkan wisatawan asing kembali terjadi di jalur pendakian Gunung Rinjani. Hanya berselang satu hari, dua turis asal Swiss dan Belanda dilaporkan jatuh di lokasi yang berdekatan di sekitar Danau Segara Anak.
Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR), Yarman, menyebutkan bahwa korban terbaru adalah seorang wisatawan berkebangsaan Belanda, Sarah Van Hulten (26), yang terjatuh pada Kamis, 17 Juli 2025. Ia mengalami kecelakaan sekitar 50 meter sebelum jembatan menuju Danau Segara Anak, dengan estimasi jatuh ke kedalaman 20 hingga 30 meter.
Insiden ini terjadi hanya sehari setelah kecelakaan serupa menimpa Benedikt Emmenegger (46), turis asal Swiss, di titik yang hampir sama.
Merespons situasi ini, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mempercepat pengadaan peralatan keselamatan berstandar internasional yang akan ditempatkan di pos darurat dekat puncak Rinjani. Gubernur NTB Lalu Muhammad Iqbal menegaskan bahwa langkah ini bertujuan mempercepat proses evakuasi jika insiden kembali terjadi.
“Ke depan, proses penyelamatan tidak lagi harus membawa peralatan dari kaki gunung ke puncak, tapi cukup diturunkan dari atas ke bawah agar lebih efisien dan cepat,” tegas Iqbal.
Sejumlah evaluasi dan langkah penataan jalur terus dilakukan. Penutupan sementara jalur Pelawangan Sembalun menuju Danau Segara Anak pun diberlakukan untuk meningkatkan keselamatan pendaki dan mencegah insiden serupa.
 
  
 
   
									










