NewsRepublik.com, Teknologi – OpenAI dilaporkan tengah menguji fitur watermark pada gambar yang dihasilkan melalui layanan AI ChatGPT.
Informasi ini terungkap dari hasil analisis APK (APK teardown) versi beta terbaru aplikasi ChatGPT (v1.2025.196), yang memuat string kode bertuliskan “image-gen-watermark-for-free”.
Dilansir dari Ubergizmo, Selasa (22/7/2025), fitur tersebut diperkirakan dirancang untuk membedakan hasil gambar dari pengguna akun gratis dan pengguna premium. Dengan demikian, watermark secara otomatis akan disematkan pada gambar yang dihasilkan oleh akun gratis, sementara pengguna berbayar kemungkinan besar dapat menyimpan gambar tanpa tanda apa pun.
Fitur tersebut sempat terlihat aktif dalam tahap uji coba oleh Android Authority, dengan munculnya opsi tambahan bertajuk “Save without watermark” dalam menu gambar.
Meski opsi tersebut sempat dapat diakses oleh pengguna gratis, besar kemungkinan fitur bebas watermark hanya akan tersedia secara resmi bagi pelanggan premium saat fitur ini diluncurkan secara penuh nantinya.
Alasan OpenAI Tambahkan Watermark di Gambar ChatGPT
Meski belum mengeluarkan pernyataan resmi, langkah OpenAI untuk menyematkan watermark pada gambar buatan AI dinilai sebagai bagian dari komitmen terhadap transparansi dalam distribusi konten digital berbasis kecerdasan buatan.
Seiring meningkatnya kekhawatiran publik terkait potensi penyalahgunaan teknologi generatif, kehadiran watermark dipandang sebagai solusi logis untuk mengidentifikasi asal-usul gambar secara otomatis.
Watermark berfungsi sebagai penanda visual yang menginformasikan bahwa sebuah gambar dihasilkan oleh sistem AI, serta membantu membedakan antara konten asli dan konten digital hasil rekayasa.
Berdasarkan temuan pada versi beta aplikasi, besar kemungkinan semua pengguna akan melihat watermark pada gambar hasil AI. Namun, pengguna berbayar diperkirakan akan memperoleh opsi untuk menyimpan gambar tanpa watermark.
Terdapat pula kemungkinan bahwa pengguna gratis tetap bisa mengakses versi gambar tanpa tanda, namun dengan batasan tertentu—misalnya melalui jumlah unduhan yang dibatasi atau kualitas resolusi yang diturunkan.
Strategi ini disebut sebagai upaya untuk menyeimbangkan antara kebutuhan akan identifikasi konten, kepentingan brand platform, serta fleksibilitas bagi pengguna profesional yang mengutamakan hasil visual tanpa elemen tambahan.
Masih Tahap Uji Coba
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4566654/original/005650000_1694064705-pexels-sanket-mishra-16125027.jpg)
Seperti halnya berbagai fitur eksperimental lainnya, penerapan watermark pada gambar hasil AI ChatGPT masih berada dalam tahap pengujian dan belum dapat dipastikan akan hadir di versi final aplikasi.
Perlu dicatat, temuan melalui proses APK teardown hanya menunjukkan adanya fitur yang sedang dikembangkan secara internal, dan bukan merupakan konfirmasi resmi bahwa fitur tersebut akan diluncurkan ke publik.
Indikasi mengenai kehadiran fitur ini sebenarnya telah muncul sejak April 2025, ketika seorang pengguna membagikan bocoran awal terkait fitur bernama “ImageGen” di platform X (sebelumnya Twitter). Bocoran tersebut memperlihatkan bahwa OpenAI memang tengah menyiapkan sistem identifikasi visual sebagai bagian dari upaya pengendalian distribusi konten AI.
Selain watermark, OpenAI juga dilaporkan tengah mengembangkan sejumlah pembaruan fitur lainnya untuk ChatGPT. Di antaranya adalah fitur mode belajar bersama (Study Together), opsi gaya gambar khusus (Image Styles), serta wacana penambahan paket langganan tahunan yang ditujukan untuk pengguna setia yang menginginkan fleksibilitas lebih dalam pemanfaatan platform AI.
Fitur Watermark Dinilai Untungkan Pengguna Premium
Jika benar diluncurkan ke publik, fitur watermark pada gambar hasil AI diperkirakan akan memberikan keunggulan tersendiri bagi pengguna berbayar ChatGPT.
Pengguna premium kemungkinan besar akan memperoleh opsi untuk mengunduh atau menyimpan gambar tanpa watermark, menjadikannya lebih sesuai untuk kebutuhan profesional, kreatif, maupun komersial yang memerlukan tampilan visual bersih dan estetis.
Sementara itu, pengguna gratis tetap dapat mengakses fitur pembuatan gambar AI, namun dengan hasil gambar yang secara otomatis menyertakan watermark sebagai penanda bahwa konten tersebut dihasilkan oleh sistem kecerdasan buatan OpenAI. Ini menjadi pembeda yang jelas antara pemanfaatan layanan gratis dan premium.
Kendati belum ada pernyataan resmi dari pihak OpenAI, kehadiran fitur ini mencerminkan komitmen perusahaan dalam memperkuat akuntabilitas dan transparansi di tengah maraknya konten berbasis AI.
Selain sebagai bentuk pengendalian atas potensi penyalahgunaan, watermark juga berfungsi untuk mengedukasi publik mengenai asal-usul konten digital yang beredar, sekaligus mempertegas bahwa tidak semua visual yang ditemui di internet merupakan hasil kreasi manusia.
Langkah ini menunjukkan keseriusan OpenAI dalam membangun ekosistem AI yang lebih bertanggung jawab, dengan menyeimbangkan antara kebebasan berinovasi dan etika dalam teknologi.