NewsRepublik.com, Berita – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, meluapkan kegeramannya terhadap ulah pengusaha yang dinilai curang dan merugikan masyarakat. Salah satu sektor yang disorot yakni komoditas beras, di mana sebanyak 212 produsen terbukti melakukan pelanggaran terkait mutu dan takaran.
“PKB, Nahdlatul Ulama, ada di belakang saya. Petani di sini, buruh di sana, kok kita gentar. Saya sebetulnya ingin menyikapi dengan baik-baik. Tapi saya sudah berulang kali memberi peringatan, saudara-saudara. Bersihkan diri, atur dengan benar. Kalau mau berbisnis, ya berbisnislah secara benar,” ujar Prabowo dalam peringatan Harlah ke-27 Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Jakarta International Convention Center (JICC), Rabu (23/7/2025).
Prabowo mengingatkan para pelaku usaha agar membayar pajak secara patuh dan mencari keuntungan dengan cara yang wajar, bukan dengan merugikan rakyat.
“Jangan ada pemalsuan. Mengurangi isi botol minyak goreng sebanyak 20 persen, itu sama saja mencuri dari rakyat. Tadi disebutkan, kerugian bisa mencapai Rp100 triliun tiap tahun,” tegasnya.
Lebih lanjut, Prabowo mengungkapkan bahwa sebanyak 212 perusahaan penggilingan padi telah terbukti melanggar, berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium. Ia meminta agar dana yang diperoleh secara tidak sah tersebut dikembalikan.
“Mereka sendiri sudah mengakui pelanggaran itu. Kalau bisa mengembalikan Rp100 triliun, setidaknya bisa meringankan beban negara,” pungkasnya.
Kapolri Pastikan Satgas Pangan Polri Bergerak Cepat
Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan bahwa Tim Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polri telah bergerak cepat dalam menindaklanjuti temuan kasus beras oplosan. Dari hasil penelusuran di lapangan, sejumlah produsen diketahui memanipulasi mutu dan takaran beras.
“Tim sudah bergerak sejak kemarin. Dan kemungkinan besok (hari ini) akan ada rilis awal. Secara berkala, informasi akan disampaikan oleh Satgas Pangan Polri,” ujar Listyo di Gedung PTIK, Jakarta Selatan, Rabu (23/7/2025).
Meski belum merinci hasil temuan timnya, Listyo memastikan pengungkapan terkait perkara beras oplosan akan segera dipublikasikan dalam waktu dekat.
“Lihat saja besok (hari ini), Insya Allah akan ada rilis,” pungkasnya.
