Pariwisata

Phuket Pastikan Keamanan Wisata di Tengah Konflik Thailand–Kamboja

48
×

Phuket Pastikan Keamanan Wisata di Tengah Konflik Thailand–Kamboja

Share this article
Phuket Pastikan Keamanan Wisata di Tengah Konflik Thailand–Kamboja
Phuket, Thailand (dok. Unsplash.com/Mike Swigunski)

NewsRepublik.com, Pariwisata – Di tengah memanasnya situasi di wilayah perbatasan Thailand dan Kamboja, otoritas di Provinsi Phuket mengambil langkah tegas untuk memastikan sektor pariwisata tetap berjalan aman dan kondusif. Mereka khawatir ketegangan tersebut dapat memengaruhi persepsi wisatawan terhadap keamanan destinasi.

Dalam pernyataan resmi yang dirilis pada Kamis, 24 Juli 2025, Gubernur Phuket, Sophon Suwannarat, menegaskan bahwa kondisi di wilayahnya tetap stabil dan tidak terdampak langsung oleh konflik yang terjadi. Ia menambahkan, lokasi Phuket berada sangat jauh dari zona konflik dan tidak memiliki keterkaitan geografis maupun operasional dengan insiden di perbatasan.

Pernyataan tersebut disampaikan dalam dua bahasa sebagai bentuk komunikasi terbuka kepada masyarakat lokal dan wisatawan mancanegara. “Provinsi Phuket menyampaikan belasungkawa mendalam atas korban jiwa dan kerugian materiil akibat kerusuhan yang terjadi baru-baru ini di sepanjang perbatasan Thailand-Kamboja,” tulisnya.

“Kami mendoakan keselamatan bagi seluruh pihak yang terdampak dan berharap solusi damai dapat segera tercapai,” lanjut pernyataan itu.

Mengutip laporan The Thaiger, Sabtu, 26 Juli 2025, Gubernur Sophon menjelaskan bahwa lokasi konflik berjarak hampir 1.500 kilometer dari Phuket. “Kerusuhan tersebut sama sekali tidak berdampak pada situasi keamanan maupun iklim pariwisata di wilayah kami,” ujarnya.


Pariwisata Phuket Tetap Berjalan Normal

Phuket, Thailand (dok. Unsplash.com/Maksim Zhashkevych)

Dengan sektor pariwisata sebagai sumber pendapatan utama bagi masyarakat setempat, Pemerintah Provinsi Phuket menunjukkan komitmen penuh dalam menjaga stabilitas dan kenyamanan para wisatawan. Langkah preventif diambil untuk memastikan tidak munculnya spekulasi atau informasi keliru yang berpotensi mengganggu kelancaran kunjungan, terutama pada masa puncak liburan.

Seluruh aktivitas wisata di Phuket tetap berlangsung tanpa gangguan. Tempat-tempat wisata, akomodasi, restoran, hingga pusat perbelanjaan beroperasi seperti biasa. Pemerintah daerah juga terus meningkatkan koordinasi lintas sektor guna menjamin keamanan dan kenyamanan seluruh wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.

Upaya ini melibatkan kerja sama erat antara instansi pemerintahan, pelaku usaha pariwisata, dan otoritas keamanan. Tujuannya adalah memastikan bahwa operasional pariwisata berjalan normal di seluruh penjuru wilayah.

Meskipun tidak dijelaskan secara spesifik alasan di balik rilis resmi dari Kantor Gubernur, sejumlah pihak menilai langkah tersebut sebagai respons terhadap meningkatnya perhatian global atas konflik militer yang tengah berlangsung antara Thailand dan Kamboja.


Konflik Memanas

Phuket, Thailand (dok. Unsplash.com/The DK Photography)

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja kembali memuncak setelah bentrokan bersenjata di wilayah perbatasan timur laut pada Kamis, 24 Juli 2025. Sejumlah laporan internasional, seperti disampaikan The Phuket News, menyebutkan terjadinya serangan udara, korban sipil, hingga evakuasi massal di kawasan terdampak konflik.

Pemerintah Thailand resmi menutup seluruh akses perbatasan dengan Kamboja, sebagai respons atas meningkatnya eskalasi militer. Penutupan ini berlaku untuk semua lalu lintas, baik kendaraan maupun individu, termasuk wisatawan asing, yang berusaha melintasi perbatasan melalui sejumlah pos di provinsi-provinsi timur.

Mengutip Euronews, Sabtu (26/7/2025), konflik memanas sejak insiden bersenjata pada 28 Mei lalu yang menyebabkan jatuhnya korban dari pihak militer Kamboja di wilayah perbatasan yang masih disengketakan. Situasi semakin memburuk setelah Thailand menuduh pasukan Kamboja meluncurkan roket dan artileri berat ke wilayahnya, menyebabkan sedikitnya 12 warga sipil Thailand tewas.

Menanggapi serangan tersebut, militer Thailand melancarkan serangan udara balasan ke sejumlah target strategis milik Kamboja. Kedua negara saling melempar tudingan sebagai pihak yang memulai serangan terlebih dahulu.


Thailand Tutup Perbatasan Darat

Phuket, Thailand (dok. Unsplash.com/Miltiadis Fragkidis)

Pemerintah Thailand secara resmi menutup seluruh akses darat menuju Kamboja di tengah meningkatnya tensi konflik bilateral. Langkah ini diumumkan langsung oleh Perdana Menteri Thailand, Paetongtarn Shinawatra, pada Mei 2025 lalu, seiring dengan upaya memperketat pengawasan di kawasan perbatasan.

Dalam pernyataannya, Shinawatra menegaskan bahwa pembatasan ini diberlakukan untuk menekan mobilitas lintas batas, khususnya yang berkaitan dengan aktivitas non-esensial. Hanya pelajar, pasien medis, serta individu dengan keperluan mendesak yang diperbolehkan melintasi pos pemeriksaan perbatasan menuju Kamboja.

Kebijakan tersebut berdampak langsung terhadap ribuan pelancong, yang kini harus meninjau ulang rencana perjalanan mereka. Pemerintah Thailand juga secara tegas menyampaikan larangan keberangkatan wisatawan asing melalui jalur udara menuju Siem Reap, kota resor utama di Kamboja yang menjadi gerbang menuju kompleks Angkor Wat.

Pihak militer Thailand menyatakan bahwa pembatasan tersebut telah diterapkan di seluruh pos lintas batas darat di lima provinsi yang berbatasan langsung dengan Kamboja. Seluruh penyeberangan dihentikan sementara, kecuali untuk kepentingan yang dinilai vital.

Di sisi lain, Sekretariat Negara Penerbangan Sipil Kamboja menyebutkan bahwa operasional penerbangan antara kedua negara masih berjalan normal untuk sementara waktu.