Berita

Profil Kwik Kian Gie, Ekonom Senior & Mantan Menko Perekonomian Era Gus Dur, Wafat di Usia 90 Tahun

68
×

Profil Kwik Kian Gie, Ekonom Senior & Mantan Menko Perekonomian Era Gus Dur, Wafat di Usia 90 Tahun

Share this article
Profil Kwik Kian Gie, Ekonom Senior & Mantan Menko Perekonomian Era Gus Dur, Wafat di Usia 90 Tahun
Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan dan Industri, Kwik Kian Gie

NewsRepublik.com, Berita – Ekonom sekaligus politikus senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan), Kwik Kian Gie, meninggal dunia pada usia 90 tahun. Ia menghembuskan napas terakhir pada Senin, 28 Juli 2025 pukul 22.00 WIB.

Kwik Kian Gie merupakan tokoh berdarah Tionghoa yang lahir di Juwana, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, pada 11 Januari 1935. Ia dikenal sebagai pakar ekonomi sekaligus tokoh politik.

Semasa hidup, Kwik pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (1999–2000) dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Ketua Bappenas (2001–2004). Ia juga dikenal sebagai fungsionaris sekaligus tokoh senior di PDI Perjuangan.

Setelah menamatkan pendidikan SMA, Kwik sempat menempuh studi di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia selama satu tahun. Ia kemudian melanjutkan pendidikan ke Nederlandsche Economische Hogeschool di Rotterdam, Belanda, pada 1956 dan lulus pada 1963.

Usai menyelesaikan studi, Kwik sempat bekerja sebagai Asisten Atase Kebudayaan dan Penerangan di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Den Haag selama satu tahun. Pada 1964–1965, ia menjabat Direktur Nederlands-Indonesische Goederen Associatie, yang kemudian dibubarkan. Ia lalu menjadi Direktur NV Handelsonderneming “IPILO Amsterdam” hingga 1970.

Sekembalinya ke Tanah Air, Kwik sempat menganggur selama satu tahun. Pada 1971, ia mendirikan PT Indonesian Financing & Investment bersama sejumlah rekan seperti Ferry Sonneville dan Dr. Indra Hattari. Perusahaan tersebut tercatat sebagai perusahaan pembiayaan non-bank pertama di Indonesia, meski saat itu belum mengantongi izin resmi dari pemerintah.

Kecintaannya pada dunia usaha membawanya mendirikan sejumlah perusahaan lain seperti PT Altron Panorama Electronic, PT Jasa Dharma Utama, PT Cengkih Zanzibar, dan PT ABN Amro Finance.

Kwik menyatakan dirinya ingin hadir dan berguna bagi masyarakat luas. Komitmen tersebut diwujudkan melalui kiprah di dunia pendidikan dan pemerintahan. Ia mendirikan SMA Erlangga di Surabaya pada 1954, serta aktif sebagai pengurus Yayasan Trisakti sejak 1968.

Pada 1982, Kwik turut mendirikan Institut Manajemen Prasetiya Mulya, sekolah MBA pertama di Indonesia. Lima tahun kemudian, ia mendirikan Institut Bisnis dan Informatika Indonesia (IBII) bersama Djoenaedi Joesoef dan Kaharuddin Ongko.

Dalam kiprah kenegaraan, selain menjadi menteri, Kwik juga pernah bertugas sebagai Asisten Atase Kebudayaan dan Penerangan di KBRI Den Haag.


Kiprah Politik Kwik Kian Gie

Dalam perjalanan politiknya, Kwik Kian Gie bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia (PDI) dan dipercaya menempati posisi di Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang), sekaligus menjabat sebagai salah satu Ketua DPP PDI.

Meski kemudian pemerintahan saat itu menyingkirkan Megawati Soekarnoputri dari kepemimpinan partai, Kwik tetap setia mendukung putri proklamator tersebut. Ia menilai Megawati memiliki kepedulian kemanusiaan yang sangat tinggi.

Setelah tumbangnya rezim Orde Baru, PDI bertransformasi menjadi PDI Perjuangan dan mendapat ruang gerak yang lebih luas. Kwik kemudian melangkah ke Senayan sebagai anggota DPR RI.

Di parlemen, Kwik dipercaya menduduki jabatan Wakil Ketua MPR RI, Anggota Komisi IX DPR RI, serta menjabat sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas.

Atas dedikasi dan kontribusinya terhadap bangsa, Kwik Kian Gie dianugerahi tanda kehormatan Bintang Mahaputra Adipradana Republik Indonesia.

Pada Pemilihan Presiden 2019, Kwik turut ambil bagian sebagai salah satu penasihat ekonomi pasangan calon nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.


Indonesia Berduka

Kabar duka menyelimuti Tanah Air. Ekonom senior dan tokoh nasional, Kwik Kian Gie, berpulang ke hadapan Sang Khalik.

Kabar wafatnya mantan Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri itu disampaikan oleh mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Salahuddin Uno, melalui akun Instagram resminya, @sandiuno, pada Senin malam (28/7/2025).

“Selamat jalan, Pak Kwik Kian Gie. Ekonom, pendidik, nasionalis sejati,” tulis Sandiaga.

“Mentor yang tak pernah lelah memperjuangkan kebenaran. Yang berdiri tegak di tengah badai, demi kepentingan rakyat dan negeri. Indonesia berduka,” lanjutnya.