Berita

Kesaksian Satu-Satunya Korban Selamat Jatuhnya Pesawat Air India: “Kursi 11A Menyelamatkan Hidup Saya”

18
×

Kesaksian Satu-Satunya Korban Selamat Jatuhnya Pesawat Air India: “Kursi 11A Menyelamatkan Hidup Saya”

Share this article
Kesaksian Satu-Satunya Korban Selamat Jatuhnya Pesawat Air India: "Kursi 11A Menyelamatkan Hidup Saya"
Kesaksian Satu-Satunya Korban Selamat Jatuhnya Pesawat Air India: "Kursi 11A Menyelamatkan Hidup Saya"

NewsRepublik.com, Berita – Insiden tragis jatuhnya pesawat Air India di kota Ahmedabad menyisakan satu cerita yang menggugah. Sebuah rekaman video yang beredar luas di media sosial menunjukkan seorang pria berjalan tertatih dengan kemeja berlumuran darah dari lokasi kecelakaan. Belakangan diketahui, pria tersebut merupakan satu-satunya korban selamat dari peristiwa nahas tersebut.

Dilansir CNN, Jumat (13/6/2025), pria tersebut merupakan warga negara Inggris keturunan India bernama Vishwash Kumar Ramesh, sebagaimana diungkap oleh Hindustan Times. “Tiga puluh detik setelah lepas landas terdengar suara ledakan keras, lalu pesawat jatuh. Semua terjadi begitu cepat,” ujarnya dalam wawancara dari rumah sakit tempat ia dirawat.

Ramesh mengungkapkan bahwa ia tengah melakukan kunjungan keluarga dan hendak kembali ke Inggris bersama sang saudara, yang duduk di baris berbeda dalam kabin pesawat. Hingga kini, ia belum mengetahui kondisi saudaranya pascakecelakaan.

Pihak Air India mengonfirmasi bahwa dari total 242 penumpang dan kru dalam penerbangan tersebut, sebanyak 241 orang dinyatakan meninggal dunia. Ramesh menjadi satu-satunya penumpang yang berhasil selamat. Sepupunya, Ajay Valgi, menyampaikan kepada wartawan di Leicester, Inggris, bahwa Ramesh sempat menghubungi keluarganya untuk memberi kabar bahwa dirinya dalam keadaan selamat.


Kondisi Korban Selamat: “Stabil dan Dalam Pengawasan Ketat”

Ajay Valgi menyampaikan bahwa keluarga mereka masih berduka atas kehilangan saudara mereka serta para korban lainnya dalam tragedi tersebut. Sementara itu, seorang dokter yang menangani Vishwash Kumar Ramesh mengungkapkan kepada CNN bahwa kondisi pasien tergolong stabil dan tidak dalam situasi yang membahayakan nyawa.

“Meski terlihat darah pada rekaman, namun luka yang diderita tidak serius. Ia dalam keadaan nyaman dan saat ini berada di bawah pengawasan medis yang ketat, tanpa kendala berarti,” ujar Dr. Rajnish Patel, Profesor sekaligus Kepala Departemen Bedah di Rumah Sakit Sipil Ahmedabad.

Media lokal di India turut merilis gambar boarding pass milik Ramesh yang menunjukkan bahwa ia menempati kursi 11A, yakni di baris pintu darurat tepat di atas sayap kiri pesawat. Fakta ini menuai sorotan dari para ahli penerbangan.

Analis keselamatan CNN sekaligus mantan inspektur keselamatan dari Administrasi Penerbangan Federal (FAA) Amerika Serikat, David Soucie, menyatakan keterkejutannya atas lokasi duduk Ramesh yang dinilai berada di area berisiko tinggi.

“Kursi itu tepat berada di area di mana sayap akan menghantam tanah lebih dulu. Secara struktural, memang menjadi titik yang kuat saat benturan, namun dari sisi keselamatan dan peluang bertahan hidup, sangat mengejutkan ada yang selamat dari titik itu,” ujarnya.


Keajaiban Kursi 11A: Terselamatkan di Tengah Tragedi

Keselamatan Vishwash Kumar Ramesh dalam kecelakaan pesawat Air India menuai berbagai reaksi, salah satunya datang dari anggota parlemen Inggris. Anggota parlemen Leicester East, Shivani Raja, menyebut peristiwa tersebut sebagai sebuah keajaiban.

“Ini sungguh sebuah keajaiban. Saya telah menghubungi pihak keluarga dan memilih untuk menghormati privasi mereka dalam masa duka ini,” ujar Raja.

Ia menambahkan, “Seperti yang mungkin telah diketahui publik, salah satu saudaranya turut berada di dalam penerbangan itu dan, dengan sangat menyesal, tidak berhasil selamat.”

Tragedi ini tidak hanya menelan korban di dalam pesawat. Sejumlah orang di kompleks asrama BJ Medical College and Hospital juga dilaporkan meninggal dunia ketika pesawat menghantam area tersebut. Hal itu disampaikan oleh seorang dokter senior di Rumah Sakit Sipil Ahmedabad, tempat sebagian besar korban luka dan meninggal dunia dilarikan.

Dokter tersebut juga mengungkapkan bahwa jumlah korban jiwa kemungkinan masih akan bertambah. Sebelumnya, pada Kamis (13/6/2025), perwakilan dari Jaringan Mahasiswa Kedokteran Asosiasi Medis India, Swapnil Bhalodia, melaporkan sedikitnya tiga mahasiswa kedokteran tewas dan 30 lainnya mengalami luka-luka dalam insiden tersebut.

Pesawat nahas itu diketahui tengah dalam penerbangan menuju Bandara Gatwick, London, dan membawa penumpang dari berbagai kewarganegaraan, termasuk India, Inggris, Kanada, dan Portugal.


Penyebab Kecelakaan Masih Menjadi Teka-Teki

Hingga saat ini, penyelidikan terkait penyebab jatuhnya pesawat Air India masih berlangsung. “Kami masih melakukan verifikasi terhadap jumlah korban jiwa, termasuk mereka yang berada di gedung tempat pesawat jatuh,” ujar Vidhi Chaudhary, seorang pejabat tinggi kepolisian negara bagian, seperti dikutip dari The Independent.

Belum ada keterangan resmi mengenai penyebab pasti insiden tragis tersebut. Air India melaporkan bahwa dalam penerbangan tersebut terdapat 169 warga negara India, 53 warga negara Inggris, tujuh warga negara Portugal, dan satu warga negara Kanada.

Sejumlah foto yang beredar usai kejadian memperlihatkan kondisi puing-puing pesawat yang berserakan di lokasi kejadian. Beberapa bagian penting seperti badan pesawat, ekor, serta roda pendaratan tampak tertanam di gedung BJ Medical College.

Peristiwa ini menjadi kecelakaan fatal pertama yang melibatkan pesawat Boeing Dreamliner sejak pesawat tersebut mulai dioperasikan secara komersial pada tahun 2011.

Pesawat yang mengalami kecelakaan itu diketahui telah dikirim ke maskapai Air India pada Januari 2014. Penerbangan lepas landas dari Bandara Ahmedabad pada Kamis, 12 Juni 2025 pukul 13.39 waktu setempat. Tak lama setelah mengirimkan sinyal darurat, pesawat jatuh di kawasan permukiman Meghani Nagar.