NewsRepublik.com, Sejarah – Pada 9 Agustus 1945, Amerika Serikat kembali melancarkan serangan bom atom, kali ini menargetkan kota Nagasaki.
Hanya berselang tiga hari setelah Hiroshima, bom dijatuhkan dari pesawat pengebom B-29 pada pukul 11.02 waktu setempat dengan parasut, meledak sekitar 500 meter di atas permukaan tanah. Ledakan dahsyat tersebut meluluhlantakkan sebagian besar wilayah kota di sisi barat Pulau Kyushu, dilansir BBC, Sabtu (9/8/2025).
Dari markas di Guam, Komandan Pasukan Udara Strategis AS di Pasifik, Jenderal Carl A. Spaatz, mengonfirmasi penggunaan bom atom kedua tersebut.
“Peluncuran kedua bom atom terjadi pada siang hari, 9 Agustus, di Nagasaki,” ujarnya.
“Anggota kru melaporkan hasil yang baik. Tidak ada rincian lebih lanjut sampai misi kembali,” tambahnya.
Pelabuhan Strategis Nagasaki Jadi Sasaran

Penerbang Amerika Serikat yang berada cukup jauh dari Nagasaki melaporkan asap kebakaran membumbung hingga setinggi 15.240 meter pasca-ledakan.
Nagasaki dikenal sebagai salah satu pelabuhan strategis Jepang, menjadi pintu utama jalur perdagangan ke dan dari Shanghai.
Tiga hari sebelumnya, bom atom serupa menghantam Hiroshima di Pulau Honshu. Meski kerusakan di kota tersebut belum terdata secara pasti, siaran radio Jepang menyebutkan terjadinya “kehancuran besar-besaran.”
Belum ada tanggapan resmi dari Jepang terkait serangan di Nagasaki, namun tekanan internasional untuk menyerah semakin menguat. Sehari sebelumnya, Uni Soviet resmi bergabung dengan Sekutu dan menyatakan perang terhadap Jepang.
Amerika juga memperingatkan rakyat Jepang bahwa serangan serupa akan terus dilakukan jika kaisar tidak segera memutuskan untuk menyerah. Pada hari yang sama, lebih dari tiga juta selebaran dijatuhkan di seluruh Jepang, berisi ancaman penggunaan bom atom “berulang kali” demi mengakhiri perang.
30 Persen Nagasaki Luluh Lantak

Sekitar 30 persen wilayah Nagasaki, termasuk hampir seluruh kawasan industrinya, rata dengan tanah akibat ledakan bom atom. Tragedi ini merenggut nyawa hampir 74.000 orang dan meninggalkan jumlah korban luka yang hampir sama.
Bom yang dijuluki “Fat Man”, mengacu pada sosok Winston Churchill, memiliki panjang hampir 3,5 meter, bobot 4.050 kilogram, dan daya ledak setara 22 kiloton TNT.
Serangan terhadap Hiroshima dan Nagasaki menandai penggunaan bom atom pertama dalam sejarah peperangan. Hingga kini, warga di kedua kota tersebut masih menanggung dampak fisik dan psikologis akibat paparan radiasi.
Lima hari setelah serangan di Nagasaki, tepatnya pada 14 Agustus 1945, Jepang resmi menyerah kepada Sekutu.