Pariwisata

Dorong Integrasi Pariwisata ASEAN, MOVE Luncurkan Kampanye Discover ASEAN

40
×

Dorong Integrasi Pariwisata ASEAN, MOVE Luncurkan Kampanye Discover ASEAN

Share this article
Dorong Integrasi Pariwisata ASEAN, MOVE Luncurkan Kampanye Discover ASEAN
Sumber: instagram.com/hajilane.sg

NewsRepublik.com, Pariwisata – Memperingati HUT ke-58 ASEAN pada Jumat, 8 Agustus 2025, aplikasi perjalanan MOVE merilis kampanye Discover ASEAN. Inisiatif ini diwujudkan melalui peluncuran microsite yang dirancang untuk mempermudah mobilitas lintas negara di kawasan ASEAN dengan biaya lebih terjangkau.

CEO MOVE, Nadia Omer, menyatakan peluncuran tersebut merupakan bukti komitmen perusahaan dalam mendorong kemajuan sektor perjalanan dan pariwisata ASEAN. Berkolaborasi dengan ASEAN Tourism Association (ASEANTA), langkah ini menjadi bagian dari upaya bersama menciptakan industri pariwisata yang lebih terintegrasi dan terkoneksi secara digital.

Microsite ini menjadi gerbang digital untuk mendukung pertumbuhan ekonomi pariwisata di negara-negara ASEAN, sekaligus menegaskan peran MOVE dalam kemitraan strategis menuju transformasi digital. Kami berharap Discover ASEAN akan mempermudah wisatawan menjelajahi lebih banyak destinasi di Asia Tenggara dengan produk perjalanan yang inklusif dan terjangkau bagi siapa pun,” ujar Nadia dalam keterangan resmi.

Ia menambahkan, inisiatif ini sejalan dengan tema ASEAN Day 2025, “Towards Inclusive and Sustainable ASEAN Future”. Nadia berharap, fitur tersebut dapat berkontribusi dalam membangun kawasan ASEAN yang lebih terbuka, tangguh, dan siap menghadapi tantangan global melalui semangat kolaborasi.


Fitur dalam Microsite Discover ASEAN

CEO MOVE Nadia Omer meluncurkan Discover ASEAN untuk memperingati HUT ke-58 ASEAN.
CEO MOVE Nadia Omer meluncurkan Discover ASEAN untuk memperingati HUT ke-58 ASEAN. (dok. MOVE)

Laman microsite Discover ASEAN menghadirkan berbagai layanan dan informasi bermanfaat, mulai dari rekomendasi kuliner lokal, budaya, aktivitas, dan destinasi di tiap negara ASEAN; panduan visa dan dokumen perjalanan sesuai kebijakan masing-masing negara; tips kesehatan serta keselamatan; hingga akses pemesanan penerbangan, akomodasi, transportasi, dan produk perjalanan lain di aplikasi MOVE.

Seluruh konten bersumber dari portal resmi Visi Southeast Asia yang dikurasi oleh organisasi pariwisata nasional masing-masing negara anggota ASEAN. CEO MOVE, Nadia Omer, menyebut terobosan ini mencerminkan komitmen berkelanjutan dalam meningkatkan pengalaman wisata regional sekaligus mempromosikan Asia Tenggara di kancah global.

Fitur ini dapat diakses langsung melalui halaman utama aplikasi MOVE. Pengguna cukup menggeser ke kanan pada bagian thumbnail utama dan menekan ikon “Discover ASEAN”.

Sebelumnya, pada awal Agustus 2025, MOVE juga merilis kampanye bertajuk Explore ASEAN di tengah meningkatnya tren perjalanan intra-ASEAN. Laporan World Economic Forum pada Juli 2025 mencatat, 68 persen kunjungan wisatawan ke Asia Tenggara berasal dari negara-negara anggota ASEAN, menjadi indikasi kuat bahwa mobilitas regional kini semakin mendominasi peta pariwisata kawasan.


PM Malaysia Tekankan Pentingnya Persatuan ASEAN di Tengah Fragmentasi Global

Ilustrasi destinasi wisata andalan Indonesia, Pulau Padar di Taman Nasional Komodo, Labuan Bajo.
Ilustrasi destinasi wisata andalan Indonesia, Pulau Padar di Taman Nasional Komodo, Labuan Bajo. (dok. Biro Komunikasi Publik Kemenparekraf)

Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, menegaskan urgensi menjaga persatuan ASEAN di tengah fragmentasi ekonomi global serta meningkatnya pengaruh geopolitik terhadap perdagangan, investasi, dan teknologi.

“Dalam lingkungan ini, persatuan ASEAN menjadi lebih vital dari sebelumnya. Kemampuan kita untuk berbicara dengan jelas, berkoordinasi secara efektif, dan melindungi kepentingan bersama akan membentuk relevansi kita di tahun-tahun mendatang,” ujar Anwar dalam rekaman video perayaan Hari ASEAN ke-58 di Sekretariat ASEAN, Jakarta, Jumat, 8 Agustus 2025.

Malaysia, yang tahun ini memegang keketuaan ASEAN, menurut Anwar, tengah menghadapi periode penting dan sarat tantangan, baik dalam urusan internasional maupun dalam pola perdagangan, pekerjaan, dan kehidupan di kawasan. Ia menyoroti bahwa perekonomian global kini semakin terfragmentasi, sementara keputusan yang sebelumnya dipengaruhi faktor ekonomi kini kian ditentukan pertimbangan geopolitik.

Dalam kondisi tersebut, Anwar menilai ASEAN perlu beradaptasi terhadap berbagai transisi, mulai dari digitalisasi hingga dekarbonisasi, dengan memperkuat investasi pada keterampilan, infrastruktur, dan kapasitas kelembagaan.


Anwar Dorong Pertumbuhan ASEAN yang Inklusif

Pantai Marhaba Boracay, pantai ramah muslim pertama di Filipina.
Pantai Marhaba Boracay, pantai ramah muslim pertama di Filipina. (dok. Instagram @megaworld_corp/https://www.instagram.com/p/DA-lOEZzjZe/Dinny Mutiah)

Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, memaparkan bahwa ASEAN kini menjadi rumah bagi lebih dari 670 juta penduduk dengan PDB gabungan mendekati empat triliun dolar AS, menempatkannya sebagai ekonomi terbesar kelima dunia. Pada 2030, ASEAN diperkirakan dapat naik ke peringkat keempat.

Namun, ia mengingatkan bahwa skala ekonomi saja tidak cukup. “Kita harus tumbuh dengan cara yang lebih inklusif, berkelanjutan, dan dirasakan bersama secara luas. Itulah fokus kepemimpinan Malaysia,” ujarnya.

Anwar juga menegaskan komitmen Malaysia terhadap sentralitas ASEAN, termasuk dalam menangani isu-isu kompleks seperti situasi di Myanmar, memperkuat ketahanan pangan dan energi, serta meningkatkan konektivitas kawasan. Ia turut menyambut kemajuan proses keanggotaan Timor-Leste yang dinilai akan melengkapi representasi Asia Tenggara di ASEAN.

“Semoga persatuan kita tetap kokoh. Dan semoga ASEAN terus berdiri sebagai contoh cemerlang perdamaian, kemajuan, dan kemitraan di kawasan kita dan di sekitarnya,” tutup Anwar