NewsRepublik.com, Internasional – Seorang pejabat lembaga pemasyarakatan menyatakan mantan ibu negara Korea Selatan, Kim Keon Hee, ditempatkan di sel isolasi pada Rabu (13/8/2025) setelah Pengadilan di Seoul menerbitkan surat perintah penangkapannya. Penahanan ini merupakan bagian dari penyelidikan jaksa khusus terkait dugaan korupsi, termasuk keterlibatan dalam manipulasi saham, campur tangan pemilu, serta penerimaan suap.
Dengan penahanan ini, Kim dan suaminya, mantan Presiden Yoon Suk Yeol, menjadi pasangan mantan presiden dan ibu negara pertama yang ditahan secara bersamaan.
Mengutip kantor berita Yonhap, Kim dipindahkan ke Pusat Penahanan Seoul Nambu di barat daya Seoul, Korea Selatan, hanya beberapa jam sebelum Pengadilan Distrik Pusat Seoul mengeluarkan surat perintah pada Selasa (12/8) malam. Pengadilan menyebut kekhawatiran akan potensi penghancuran barang bukti sebagai alasan penahanan.
Di pusat penahanan, Kim menjalani prosedur masuk yang berlaku untuk semua tahanan, termasuk pemeriksaan fisik dan pengambilan foto tahanan dengan mengenakan seragam penjara berwarna khaki.
Ia ditempatkan di sel isolasi berukuran sekitar 6–10 meter persegi, dilengkapi loker, meja lipat, televisi, dan toilet. Sesuai fasilitas yang ada, ia tidur di kasur lantai karena tidak tersedia ranjang. Pada sel yang lebih besar, biasanya tersedia tambahan seperti wastafel.
Kim dijadwalkan mandi dan berolahraga terpisah dari tahanan lain, namun tetap mendapatkan menu makanan yang sama. Untuk sarapan Rabu pagi, pihak penahanan menyajikan roti, selai stroberi, susu, sosis, dan salad.
Tak Lagi Mendapat Pengawalan
Tim jaksa khusus yang dipimpin Min Joong-ki mengajukan permintaan surat perintah penangkapan terhadap Kim Keon Hee pekan lalu. Ia didakwa melanggar Undang-Undang Pasar Modal, Undang-Undang Dana Politik, serta Undang-Undang Penerimaan Suap untuk Mediasi.
Sesuai ketentuan, Dinas Pengamanan Kepresidenan dapat memberikan pengawalan kepada mantan presiden dan pasangan mereka. Namun, fasilitas tersebut tidak lagi berlaku bagi Kim sejak penangkapannya.
Sementara itu, mantan Presiden Yoon Suk Yeol saat ini mendekam di Pusat Penahanan Seoul di Uiwang, wilayah selatan Seoul, terkait upaya yang gagal memberlakukan darurat militer pada Desember 2024.
