Otomotif

Xpeng Diduga Sembunyikan Cacat Kemudi, Hindari Recall Resmi

99
×

Xpeng Diduga Sembunyikan Cacat Kemudi, Hindari Recall Resmi

Share this article
Xpeng Diduga Sembunyikan Cacat Kemudi, Hindari Recall Resmi
Xpeng P7+ (Xpeng)

NewsRepublik.com, Otomotif – Produsen mobil listrik asal Tiongkok, Xpeng Motors, tengah menjadi sorotan setelah muncul dugaan mereka menyembunyikan cacat pada sistem kemudi model P7+. Alih-alih melakukan penarikan resmi (recall), perusahaan disebut memilih mengganti komponen bermasalah secara diam-diam.

Menurut laporan Economic Information Daily yang dikutip dari CarNewsChina, Sabtu (23/8/2025), langkah ini dilakukan secara sistematis.

Xpeng dilaporkan menambahkan sealant pada komponen kemudi saat perawatan rutin, serta secara selektif mengganti sistem kemudi hanya untuk konsumen yang paling vokal menyampaikan keluhan.

Praktik tersebut memunculkan dugaan bahwa perusahaan berusaha menekan biaya sekaligus menghindari kewajiban regulasi.

Masalah utama yang dipersoalkan terletak pada sistem power steering P7+. Sejumlah pemilik mengaku mengalami kegagalan fungsi saat berkendara, bahkan setir bisa terkunci secara tiba-tiba di tengah perjalanan.

Kondisi ini jelas mengancam keselamatan pengemudi maupun pengguna jalan lain.

Gan, seorang pemilik asal Shenzhen, menuturkan pengalamannya kepada Economic Information Daily. Ia menyebut Xpeng seperti sedang “berjudi dengan nyawa pengguna” setelah mobilnya tiba-tiba kehilangan kendali usai berpindah jalur di jalan raya.

Ironisnya, beberapa unit yang sudah mendapat penggantian sistem kemudi pun dilaporkan tetap bermasalah.

Seorang pemilik bahkan mengaku kerusakan kembali muncul hanya dua minggu setelah penggantian, sehingga menimbulkan keraguan atas efektivitas strategi perbaikan yang diterapkan Xpeng.


Sikap Xpeng Dinilai Berusaha Menghindar

Xpeng P7+ (Xpeng)
Xpeng P7+ (Xpeng)

Sejumlah konsumen sempat melayangkan protes langsung ke kantor pusat Xpeng di Guangzhou. Namun, manajer layanan pelanggan Xpeng, Lei Changliang, menegaskan bahwa keputusan untuk melakukan recall resmi hanya bisa ditetapkan setelah berkonsultasi dengan otoritas terkait.

Ia juga menekankan bahwa tanggung jawab perbaikan sehari-hari berada pada bengkel layanan resmi, bukan kantor pusat.

Pernyataan tersebut justru dinilai tidak memuaskan oleh para pemilik kendaraan, yang menilai perusahaan seakan berusaha melempar tanggung jawab.

Menurut sejumlah pakar otomotif, langkah Xpeng berpotensi menjadi bentuk penghindaran terhadap aturan recall di Tiongkok. Dengan mengganti komponen secara bertahap tanpa mengakui adanya cacat massal, perusahaan diduga berusaha menghindari pengawasan regulator sekaligus menekan potensi kerugian finansial.

Sorotan terhadap Xpeng kian menguat lantaran otoritas Tiongkok belakangan memperketat pengawasan pembaruan perangkat lunak (over-the-air/OTA) pada kendaraan pintar.

Tercatat, Xpeng telah merilis sembilan pembaruan besar pada sistem “Xinghe” hanya dalam sembilan bulan terakhir. Fakta ini menimbulkan pertanyaan apakah seluruh pembaruan tersebut sudah melalui prosedur resmi dan dilaporkan kepada regulator sebagaimana mestinya.


Kontroversi yang Kian Memanas

Slogan protes pemilik mobil Xpeng
Slogan protes pemilik mobil Xpeng (Economic Information Daily)

Isu mengenai sistem kemudi Xpeng P7+ bukanlah hal baru. Economic Information Daily sebelumnya telah menyoroti persoalan ini sejak Juli dan awal Agustus lalu.

Fakta bahwa laporan serupa kembali muncul menandakan bahwa persoalan belum selesai, bahkan justru semakin meluas.

Kontroversi ini diperkirakan bakal menjadi ujian serius bagi Xpeng Motors, terutama di tengah ketatnya persaingan pasar kendaraan listrik Tiongkok.

Jika tidak segera diatasi secara transparan, reputasi perusahaan dikhawatirkan akan merosot di mata konsumen yang kian kritis terhadap isu keselamatan.