NewsRepublik.com, Sejarah – Ledakan bom mengguncang Hotel Hilton di Park Lane, jantung kota London, Inggris, pada 5 September 1975. Insiden tersebut menewaskan dua orang dan melukai 63 lainnya. Aparat menduga serangan ini berkaitan dengan aksi kelompok militan Tentara Republik Irlandia (IRA).
Peringatan mengenai adanya bom sebenarnya telah dikirimkan ke redaksi Daily Mail sekitar pukul 11.55 waktu setempat.
Dalam pesan itu disebutkan, sebuah alat peledak akan meledak di hotel dalam waktu sepuluh menit. Pihak surat kabar segera menghubungi Scotland Yard, yang kemudian menurunkan tiga petugas ke lokasi. Namun, evakuasi belum sempat dilakukan ketika bom benar-benar meledak pada pukul 12.18, seperti dilaporkan BBC, Jumat (5/9/2025).
Dahsyatnya ledakan merusak area lobi hotel, memecahkan kaca jendela hingga ke toko-toko di sekitarnya, serta menyebarkan pecahan kaca ke area luas. Kepolisian langsung menutup dan mensterilkan kawasan karena khawatir masih ada bom lain yang dipasang.
Beberapa saksi mata menyebutkan polisi baru tiba sekitar lima menit sebelum ledakan terjadi. Namun, belum dapat dipastikan apakah pihak hotel sempat menerima peringatan sebelum itu. Kepolisian Metropolitan menegaskan bahwa seorang petugas sempat menghubungi pihak hotel usai menerima peringatan, meski klaim ini dibantah oleh pihak manajemen.
“Seorang polisi baru saja memberi tahu asisten manajer agar segera mengevakuasi, ketika bom itu meledak,” ungkap petugas pers Anne Crewdson.
Situasi London kala itu diliputi kecemasan. Usai bom di Hilton, sejumlah ancaman palsu bermunculan di berbagai titik, memaksa aparat menutup beberapa kawasan.
“Tidak ada panggilan yang bisa dianggap remeh,” ujar seorang komandan Kepolisian Metropolitan.
Tak lama setelah kejadian, IRA menyatakan bertanggung jawab atas serangan tersebut. Ledakan di Hilton tercatat sebagai yang pertama di Inggris sejak pengeboman di Birmingham sepuluh bulan sebelumnya, menandai dimulainya kembali kampanye pengeboman IRA di wilayah daratan Inggris.
Hotel Hilton Jadi Target Serangan

Di antara korban luka berat dalam tragedi bom Hotel Hilton tercatat dua pengusaha asal Lebanon serta seorang jenderal Amerika Serikat. Ketiganya kemudian menggugat pihak manajemen hotel dengan tuduhan kelalaian karena dianggap tidak menerapkan pemeriksaan keamanan secara memadai.
Saat ledakan terjadi, mereka berada di area lobi dan mengalami gangguan pendengaran serius. Namun, pihak Hilton menolak bertanggung jawab. Perkara hukum itu akhirnya berakhir di Pengadilan Tinggi pada November 1984 melalui penyelesaian yang detailnya dirahasiakan.
Hilton Park Lane sejak lama dikenal sebagai salah satu hotel paling prestisius di London. Berlokasi di kawasan elit Mayfair, hotel ini kerap menjadi pilihan menginap bagi diplomat, pebisnis internasional, dan tokoh publik dunia yang berkunjung ke ibu kota Inggris. Statusnya sebagai pusat pertemuan kalangan penting diyakini menjadi salah satu alasan hotel tersebut dijadikan sasaran dalam aksi pengeboman tahun 1975 yang meluluhlantakkan lobi bangunannya.












