NewsRepublik.com, Pariwisata – Pemerintah Indonesia tengah mendorong pengembangan Batam sebagai pusat unggulan wisata kesehatan dan kebugaran nasional. Hal ini disampaikan langsung oleh Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana dalam pidato kunci di ajang International Conference on Infrastructure 2025 (ICI 2025) yang digelar di Jakarta International Convention Center (JICC), Kamis, 12 Juni 2025.
Widiyanti menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur pariwisata tak hanya berkutat pada akses fisik seperti jalan, listrik, dan bandara, namun juga mencakup fasilitas publik dan layanan informasi yang mendukung pengalaman wisatawan.
Pengembangan KEK Kesehatan di Batam

Sebagai bagian dari strategi tersebut, pemerintah menetapkan Batam sebagai pusat pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan dan Pariwisata Internasional. Wilayah ini dirancang untuk menyatukan layanan kesehatan modern dengan lingkungan wisata yang menarik.
“Jika dikembangkan secara optimal, destinasi ini dapat menahan pengeluaran warga di dalam negeri sekaligus menarik wisatawan mancanegara yang menginginkan layanan kesehatan berkualitas,” ujar Menpar Widiyanti.
Ia juga menyoroti kekayaan alam, budaya, dan praktik penyembuhan tradisional Indonesia sebagai daya tarik kompetitif di pasar global wisata kesehatan.
Potensi Ekonomi Capai USD 84 Miliar
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4960819/original/074481500_1728117409-54038746992_cdc9438d2b_c.jpg)
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menambahkan bahwa sektor wisata kesehatan berpotensi menyumbang hingga USD 84 miliar ke PDB Indonesia. “Jika warga negara Indonesia lebih percaya terhadap layanan kesehatan dalam negeri, wisatawan asing juga akan ikut berdatangan,” jelasnya.
Demi mencapai target tersebut, Menpar Widiyanti mengajak kolaborasi lintas sektor. Ia menekankan pentingnya kemitraan publik-swasta, model pembiayaan inovatif, serta pendekatan yang berpusat pada masyarakat.
Dukungan dari Stakeholder dan Pameran Inovasi Medis

Dalam kesempatan yang sama, Asisten Deputi Pengembangan Produk Pariwisata Kemenpar, Itok Parikesit, menyatakan dukungan penuh terhadap pengembangan wisata kesehatan nasional. Ia menegaskan kesiapan Batam sebagai pusat layanan kebugaran dan medis berstandar internasional.
Dukungan terhadap sektor ini juga terlihat dari kesuksesan penyelenggaraan Medical & Wellness World Tourism Expo (MWWTE) 2024 di Jakarta Convention Center, pada 15–17 November 2024. Pameran terbesar di Indonesia untuk sektor medis dan kebugaran itu dihadiri sekitar 15 ribu pengunjung dari dalam dan luar negeri.
Direktur Enhaiier Corporation, Irmansyah Madewa, menjelaskan bahwa pameran tersebut bertujuan memperkenalkan potensi wisata medis dan wellness di Indonesia. Negara-negara seperti Korea Selatan, Jepang, Malaysia, Iran, dan Rusia tercatat berpartisipasi dalam pameran tersebut.
“Kita ingin masyarakat sadar bahwa Indonesia punya banyak rumah sakit dan fasilitas wellness berstandar internasional. Kita tak harus ke luar negeri,” ujar Irmansyah.
Ia juga menyebut KEK Sanur, Bali, sebagai contoh sukses destinasi wisata kesehatan nasional, sekaligus mendorong investor asing untuk masuk ke pasar wellness Indonesia.