Teknologi

China Panggil Nvidia, Soroti Risiko Keamanan Chip AI H20

44
×

China Panggil Nvidia, Soroti Risiko Keamanan Chip AI H20

Share this article
China Panggil Nvidia, Soroti Risiko Keamanan Chip AI H20
Chip Blackwell 200 atau B200, Chip kecerdasan buatan (AI) kelas atas milik Nvidia. (Doc. Nvidia)

NewsRepublik.com, Teknologi – Pemerintah China melalui Cyberspace Administration of China (CAC) memanggil Nvidia untuk meminta klarifikasi terkait potensi risiko keamanan pada chip AI H20. Kekhawatiran tersebut muncul karena dugaan adanya fitur pelacakan lokasi yang dinilai dapat membahayakan privasi pengguna.

Mengutip Reuters, Minggu (3/8/2025), CAC menyoroti kemungkinan kebocoran data akibat penggunaan chip tersebut. Sorotan itu diduga berkaitan dengan proposal yang diajukan Amerika Serikat terkait fitur pelacakan dalam chip ekspor.

Diketahui, Nvidia mulai mengembangkan chip H20 sebagai respons terhadap kebijakan pembatasan ekspor yang diberlakukan oleh Amerika Serikat sejak 2023.

Tilly Zhang, analis dari lembaga riset independen Gavekal Dragonomics, menyatakan bahwa posisi chip Nvidia saat ini dapat menjadi instrumen negosiasi strategis bagi China.

Chip Nvidia sekarang bisa diakses oleh China. Ini bisa dengan mudah menjadi alat tawar-menawar dalam meja perundingan,” kata Zhang.

Meskipun ada kekhawatiran, Beijing diperkirakan masih akan membuka ruang bagi Nvidia, mengingat kebutuhan tinggi terhadap teknologi chip canggih di dalam negeri.

Situasi ini mencerminkan betapa sensitifnya isu geopolitik global dalam industri pengembangan teknologi kecerdasan buatan, termasuk dalam produksi dan distribusi chip AI.


Wanti-wanti Risiko Keamanan Data

ilustrasi Hp
Seiringnya teknologi berkembang, tingkat kegunaan smartphone pun terus meningkat. Walaupun begitu, masih saja ada pencurian data.

Cyberspace Administration of China (CAC) kembali menegaskan kekhawatirannya atas potensi ancaman keamanan data dari penggunaan chip H20 buatan Nvidia. Otoritas menyoroti kemungkinan keberadaan backdoor yang dapat membahayakan privasi pengguna di China, khususnya warga negara mereka.

Sebagai tindak lanjut, pemerintah China telah menggelar pertemuan resmi dengan perwakilan Nvidia untuk membahas persoalan ini secara teknis. Namun hingga kini, Nvidia belum mengeluarkan pernyataan publik menanggapi kekhawatiran CAC terkait risiko keamanan chip tersebut.

Di tengah tensi geopolitik dan persaingan teknologi global, China menempatkan perlindungan data sebagai prioritas utama. Pemerintah menegaskan pentingnya menjaga kedaulatan digital, khususnya terhadap keamanan data pribadi warganya.

Langkah tersebut sejalan dengan komitmen Beijing dalam memperkuat pertahanan siber nasional. China tak ingin kebocoran data menjadi celah yang dapat dimanfaatkan dalam dinamika politik global yang kian kompleks.


Ketegangan AS-China Memanas

Banner Infografis Amerika Serikat dan China
Banner Infografis Amerika Serikat dan China Terancam Perang Dingin?

Ketegangan antara Amerika Serikat dan China kembali meningkat, kali ini dipicu oleh isu keamanan chip buatan Nvidia. Dalam beberapa tahun terakhir, persaingan kedua negara di sektor perdagangan global terus menunjukkan eskalasi, terutama sejak diberlakukannya pembatasan ekspor teknologi strategis.

Larangan ekspor chip AI H20 yang sempat diterapkan pemerintah AS ke China memang telah dicabut, namun dampaknya masih terasa. Di sisi lain, pemerintah China tengah mempercepat upaya mengurangi ketergantungan terhadap teknologi chip buatan Amerika Serikat.

Meski hubungan politik meruncing, permintaan terhadap chip Nvidia di China tetap tinggi, khususnya di sektor akademik dan industri. Hal ini tercermin dari laporan pemesanan 300.000 unit chip H20 oleh Nvidia kepada Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC), yang menunjukkan tingginya kebutuhan pasar terhadap chip berteknologi tinggi tersebut.