Teknologi

Daftar Musisi dan Label yang Boikot Spotify, Protes Investasi di Industri Senjata Perang

53
×

Daftar Musisi dan Label yang Boikot Spotify, Protes Investasi di Industri Senjata Perang

Share this article
Daftar Musisi dan Label yang Boikot Spotify, Protes Investasi di Industri Senjata Perang
Spotify mengumumkan akan memisahkan tombol Play dan Shuffle untuk para pelanggan Premium. (Dok: Spotify).

NewsRepublik.com, Teknologi – Sejumlah musisi, grup band, hingga label musik independen secara kolektif menyerukan boikot terhadap layanan streaming digital Spotify, disertai dengan penarikan karya mereka dari platform tersebut.

Aksi ini merupakan bentuk protes terhadap Daniel Ek, CEO sekaligus salah satu pendiri Spotify, yang diketahui menanamkan investasi bernilai jutaan dolar AS melalui dana investasinya, Prima Materia, ke perusahaan pertahanan asal Jerman, Helsing.

Helsing sendiri didirikan pada tahun 2021 sebagai perusahaan perangkat lunak pertahanan berbasis kecerdasan buatan (AI), namun kini telah berkembang ke sektor manufaktur drone militer atau sistem persenjataan modern.

Keterlibatan Daniel Ek dan rekannya, Shakil Khan, dalam perusahaan tersebut telah berlangsung sejak 2021 melalui Prima Materia. Terbaru, mereka kembali mengucurkan dana investasi senilai USD 700 juta atau setara sekitar Rp 11,4 triliun.

Kabar tersebut memicu gelombang kritik dari berbagai kalangan, khususnya komunitas musisi. Keputusan Daniel Ek dinilai memperpanjang daftar kontroversi yang selama ini melekat pada Spotify—termasuk dugaan praktik ghost artist yang dianggap merugikan musisi, serta penggunaan musik berbasis AI yang terus menuai polemik.

Berikut ini daftar sejumlah artis dan label yang memutuskan untuk memboikot Spotify, sebagaimana dikutip dari The Fader, Sabtu (2/8/2025):

1. King Gizzard & the Lizard Wizard

Grup rock asal Australia ini menjadi salah satu musisi pertama yang secara terbuka menarik seluruh katalog musik mereka dari Spotify. Pengumuman penarikan tersebut disampaikan pada 25 Juli lalu.

“Halo teman-teman. Untuk yang belum mengetahui: CEO Spotify, Daniel Ek, telah menginvestasikan jutaan dolar dalam teknologi drone militer berbasis AI. Kami baru saja menghapus seluruh musik kami dari platform tersebut,” tulis band tersebut melalui Instagram Story.

Mereka juga mengajak pendengar untuk mengambil sikap terhadap keterlibatan pelaku industri teknologi dalam pengembangan senjata. “Mari kita dorong para ‘Dr. Evil’ di dunia teknologi untuk mengambil langkah yang lebih bertanggung jawab. Temui kami di platform lain,” tambah mereka.


2. Deerhoof

Band indie-rock Deerhoof telah lebih dahulu menyatakan sikap boikot terhadap Spotify pada 30 Juni lalu. Keputusan tersebut diumumkan melalui unggahan panjang di akun Instagram resmi mereka.

“Kami merasa tidak nyaman membaca berita bahwa ‘Daniel Ek menggunakan USD 700 juta dari kekayaan Spotify untuk menjadi pemimpin perusahaan teknologi tempur berbasis AI’,” tulis mereka dalam pernyataan tersebut.

Lebih lanjut, Deerhoof menegaskan posisi mereka. “Kami tidak ingin musik kami menjadi bagian dari tindakan pembunuhan. Kami tidak ingin kesuksesan kami berkaitan dengan teknologi tempur berbasis AI,” pungkas mereka.


3. Xiu Xiu

Band eksperimental Xiu Xiu menyatakan tengah dalam proses menarik seluruh katalog musik mereka dari Spotify. Pengumuman tersebut disampaikan pada 24 Juli melalui kanal resmi mereka.

“Saat ini kami sedang berupaya menghapus seluruh karya kami dari ‘lubang sampah portal kiamat’ bernama Spotify,” tulis mereka dalam pernyataan, sembari mengimbau para penggemar untuk membatalkan langganan mereka di platform tersebut.

4. Kalahari Oyster Cult

Label musik independen Kalahari Oyster Cult juga mengambil langkah serupa dengan menarik seluruh katalog musik mereka dari Spotify pada 26 Juni.

“Sebagai label, kami tidak ingin musik kami berkontribusi atau memberikan keuntungan kepada platform yang dipimpin oleh individu yang mendukung perkembangan alat perang, sistem pengawasan, dan kekerasan,” demikian isi pernyataan resmi mereka.


5. Leah Senior

Penyanyi folk asal Australia, Leah Senior, turut bergabung dalam gerakan boikot Spotify pada 1 Juli. Ia menyoroti ketimpangan dalam sistem pembayaran platform tersebut yang dinilai tidak adil bagi para musisi.

6. Dr Sure’s Unusual Practice

Grup indie Dr Sure’s Unusual Practice mengumumkan bahwa mereka tidak akan merilis album terbaru mereka di Spotify. Keputusan tersebut disampaikan pada 3 Juli sebagai bagian dari aksi penolakan terhadap kebijakan dan arah investasi platform tersebut.


7. David Bridie

Musisi senior asal Australia, David Bridie, menyampaikan sikapnya terhadap Spotify melalui sebuah opini yang diterbitkan di The Guardian pada 31 Juli. Sebagai artis independen, Bridie menegaskan bahwa keputusannya meninggalkan platform tersebut bukan semata-mata persoalan finansial, melainkan juga soal prinsip.

“Daniel Ek baru-baru ini memimpin investasi senilai USD 700 juta ke perusahaan pertahanan asal Jerman bernama Helsing,” tulisnya dalam artikel tersebut.

Bridie menambahkan, “Artinya, kita sebagai seniman turut membangun algoritma untuk menjual musik kita, dan keberhasilan algoritma itu justru menjadi jalur aliran kekayaan kepada seseorang yang berinvestasi dalam pengembangan mesin pembunuh.