Kesehatan

Deretan Minuman Alami selain Susu yang Bisa Membantu Tidur Lebih Lelap

110
×

Deretan Minuman Alami selain Susu yang Bisa Membantu Tidur Lebih Lelap

Share this article
Deretan Minuman Alami selain Susu yang Bisa Membantu Tidur Lebih Lelap
Smoothie pisang salah satu minuman yang bantu tidur nyenyak (Foto: Freepik/chandlervid85)

NewsRepublik.com, Kesehatan – Tidur berkualitas memiliki peran penting bagi kesehatan fisik maupun mental. Meski demikian, tidak semua orang mudah mendapatkan tidur nyenyak, sementara susu kerap menjadi pilihan utama.

Faktanya, ada beragam minuman alami lain yang mengandung senyawa mampu menenangkan sistem saraf sekaligus merangsang produksi hormon tidur.

Mulai dari teh herbal hingga jus buah, berbagai minuman tersebut dapat membantu tubuh dan pikiran menjadi lebih rileks. Berikut daftarnya:

1. Teh Chamomile

Beragam teh herbal sejak lama dikenal memiliki manfaat menenangkan sekaligus mendukung kualitas tidur yang lebih baik. Umumnya, teh jenis ini bebas kafein dan mengandung senyawa alami yang bekerja pada sistem saraf untuk membantu tubuh menjadi rileks.

Salah satu yang paling populer adalah teh chamomile. Minuman ini kerap disebut sebagai penenang ringan karena mampu merelaksasi sistem saraf serta meningkatkan kualitas tidur, sebagaimana dikutip dari Sleep Foundation.

Meta-analisis terhadap 12 uji coba terkontrol acak menunjukkan bahwa chamomile dapat meningkatkan kualitas tidur. Sementara itu, sebuah penelitian menemukan bahwa kamomil membantu penderita insomnia beraktivitas lebih baik pada siang hari.

“Biasanya waktu yang optimal untuk minum teh chamomile adalah 45-60 menit sebelum tidur,” ujar dokter Lulu Guo.


Smoothie Pisang

Smoothie pisang yang dicampur dengan susu almond juga menjadi pilihan minuman yang direkomendasikan. Susu almond mengandung triptofan, melatonin, serta magnesium, mineral penting yang berperan dalam mendukung kualitas tidur. Magnesium secara khusus membantu menstabilkan kadar gula darah sekaligus merilekskan otot.

Selain itu, pisang kaya akan kalium dan magnesium yang turut berfungsi menenangkan otot. Buah ini juga merupakan sumber triptofan dan melatonin yang cukup tinggi, sehingga menjadikannya opsi ideal untuk memperoleh tidur lebih berkualitas.


Jus Ceri

Jus ceri dikenal sebagai salah satu minuman efektif untuk membantu mengatasi insomnia. Buah ceri mengandung melatonin alami, yakni hormon yang berperan dalam mengatur siklus tidur.

Sejumlah penelitian menunjukkan, mengonsumsi jus ceri dua kali sehari dapat meningkatkan durasi tidur hingga 90 menit pada penderita insomnia.


Air Putih Hangat

Air putih hangat juga dapat membantu menunjang tidur yang lebih nyenyak. Mengonsumsi air hangat sebelum beristirahat bermanfaat menjaga tubuh tetap terhidrasi, mencegah rasa haus di malam hari, sekaligus memperbaiki suasana hati serta membuat tubuh lebih rileks.

Air hangat disebut mampu memberikan efek relaksasi dengan cara melebarkan pembuluh darah dan meningkatkan sirkulasi, sehingga tidur menjadi lebih lelap.


Minuman yang Sebaiknya Dihindari karena Bisa Mengganggu Tidur

Selain memilih minuman yang dapat membantu tidur, penting juga menghindari konsumsi minuman berkafein. Kafein merupakan stimulan yang mampu meningkatkan kewaspadaan dan menekan rasa kantuk. Karena itu, disarankan tidak mengonsumsi minuman berkafein setidaknya enam jam sebelum tidur.

Bagi mereka yang sensitif terhadap kafein, bahkan teh maupun cokelat pada sore hari dapat memengaruhi kualitas tidur di malam hari. Cokelat hitam pun mengandung kafein, sehingga sebaiknya dihindari menjelang waktu tidur.

Minuman bersoda juga sebaiknya tidak dikonsumsi. Umumnya, minuman jenis ini mengandung gula sekaligus kafein. Kandungan gula dapat memicu lonjakan energi singkat lalu menurun dengan cepat, sehingga mengganggu pola tidur. Sementara itu, gas dalam minuman bersoda berpotensi menimbulkan rasa kembung dan tidak nyaman.

“Sebuah studi menemukan bahwa orang dewasa di AS yang melaporkan tidur selama enam jam atau lima jam atau kurang juga melaporkan peningkatan konsumsi minuman manis,” tulis artikel yang telah direviu ahli gizi Roxana Ehasani.