NewsRepublik.com, Lifestyle – Blok M Hub, salah satu pusat kreatif di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, mendadak dipenuhi keriuhan. Lokasi tersebut menjadi arena penyelenggaraan Indonesia Game Week perdana yang berlangsung selama lima hari, pada 6─10 Agustus 2025.
Puluhan gim lokal siap dimainkan pengunjung secara gratis, mulai dari gim konsol, PC, hingga board games. Antusiasme terlihat di berbagai sudut, khususnya area board games. Salah satunya, Rasanya Lasagna, masuk dalam 10 finalis kompetisi desain board games.
Penciptanya, Bimo, menyebut permainan kartu ini terinspirasi dari karakter Garfield, kucing oranye pencinta lasagna. Gim ini dimainkan lebih dari satu orang. Penulis sempat menjajal bersama tiga pemain lain untuk menambah keseruan.
Permainan berakhir ketika satu pemain berhasil mengumpulkan tiga set kartu berisi seluruh bahan (ingredient). Pemenang ditentukan dari poin tertinggi yang berhasil diraih.
Itu baru satu gim, masih ada banyak pilihan lain yang bisa dicoba. Beragamnya permainan membuat Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamenekraf) Irene Umar tak menyembunyikan kekagumannya.
Subsektor Game Sumbang Rp700 Triliun ke PDB Indonesia
Irene menyampaikan di Jakarta, Jumat (8/8/2025), “Buat saya, ini satu arena yang luar biasa banget, supaya lebih banyak orang lagi tahu Indonesia itu ada banyak games yang luar biasa.”
Ia menuturkan, ajang tersebut menjadi sarana memamerkan IP lokal, baik untuk skema B2B maupun B2C. Indonesia Game Week juga disebut sebagai pemanasan sebelum pelaksanaan IGDX di Bali pada Oktober 2025. “IGDX itu adalah B2B yang salah satu yang terbaik di Asia Tenggara,” tambah Irene.
Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) mencatat, dengan berkembangnya industri gim di Indonesia, kontribusi langsung dan tidak langsung subsektor tersebut pada 2024 mencapai 0,3 persen terhadap PDB, atau lebih dari Rp700 triliun.
“Indirect artinya dari games itu nyambung pada peripheral, ke device segala macam. Karena tanpa ada konten, perangkat ini tidak akan bisa berproduksi juga untuk diterima pasar, kan?” ujar Irene.
Industri gim juga membuka peluang lapangan kerja turunan, mulai dari pemain profesional, wasit gim, hingga event organizer yang fokus pada penyelenggaraan turnamen dan acara terkait gim.
Irene Ajak Developer Manfaatkan Gim sebagai Diplomasi Budaya
Tidak hanya menciptakan gim yang menarik, Irene turut mendorong para developer untuk menghadirkan karya yang dapat menjadi sarana diplomasi budaya. Salah satunya melalui penciptaan karakter dengan unsur khas Indonesia.
“Misalnya, Jivana. Jivana adalah IP lokal Indonesia dan bajunya itu ada unsur-unsur Bhineka Tunggal Ika. Pancasilanya juga ada di dalam. Jualannya di mana? Thailand kan? Jadi, IP Indonesia sudah go international. Beberapa yang kecil-kecil ya, tapi kelihatan,” ujar Irene.
Ia juga menekankan pentingnya kesadaran dalam pengurusan hak cipta. Menurutnya, banyak pengembang gim kini mulai memperhatikan hal tersebut karena sudah berencana mengembangkan karya mereka ke berbagai medium, seperti film dan komik.
“Jadi sekarang, kita fokusnya memang ke arah bagaimana mereka lebih aware terhadap produk-produk mereka sendiri. Untuk legalnya juga harus diperhatikan lho,” lanjutnya.
“Jangan sudah didaftarkan (IP)-nya, tapi pada saat menandatangani kontrak, lupa pada klausul-klausul yang merugikan. Biasanya teman-teman kreatif itu pertama kali deal sama yang di luar ya sudah langsung excited duluan, terus lupa baca kontrak,” tutup Irene.
Industri Gim Dinilai Punya Potensi Serap Banyak Tenaga Kerja
Direktur Bina Standardisasi Kompetensi dan Program Pelatihan Kementerian Ketenagakerjaan, Abdullah Qiqi Asmara, menilai sektor gim memiliki potensi besar dalam menyerap tenaga kerja. Hal ini didukung minat tinggi anak muda, khususnya generasi Z, untuk menekuni bidang tersebut.
“Kalau kita lihat dari apa yang kami kerjakan selama ini di Kemenaker, ternyata sangat banyak peminat dari pelatihan-pelatihan vokasi yang kita selenggarakan. Bahkan sampai hari ini, kita memiliki kurang lebih 60 SKKNI, itu standar kompetensi kerja di bidang game. Artinya, mereka yang bergerak di dunia industri kreatif game sangat banyak,” ujar Abdullah.
Meski jumlah tenaga kerja di industri gim lokal belum terdata pasti, ia menyebut sektor ini mampu membantu penyerapan tenaga kerja yang terancam terdampak PHK dalam lima tahun ke depan. Kemenaker memperkirakan, akibat otomatisasi dan digitalisasi hingga 2030, sebanyak 23 juta orang akan terdampak.
Sementara itu, jumlah angkatan kerja baru juga cukup besar. “Dari tahun 2024 Februari sampai Februari 2025, itu angkatan kerja baru kita ada 3,67 juta, satu tahun terakhir,” imbuhnya.
