Teknologi

Hadapi Biaya Besar, OpenAI Pertimbangkan Hadirkan Iklan di ChatGPT

24
×

Hadapi Biaya Besar, OpenAI Pertimbangkan Hadirkan Iklan di ChatGPT

Share this article
Hadapi Biaya Besar, OpenAI Pertimbangkan Hadirkan Iklan di ChatGPT
OpenAI. (Pexels)

NewsRepublik.com, TeknologiOpenAI dilaporkan tengah menimbang opsi menghadirkan iklan di layanan ChatGPT sebagai salah satu sumber pemasukan baru.

Mengutip Ubergizmo, Minggu (24/8/2025), rencana tersebut diungkapkan langsung oleh Head of ChatGPT, Nick Turley, dalam wawancara terbaru.

Turley menjelaskan, wacana ini muncul seiring meningkatnya biaya operasional perusahaan, khususnya setelah peluncuran ChatGPT-5 yang membawa teknologi lebih kompleks. Namun, ia menegaskan bahwa penerapan iklan belum dilakukan saat ini.

Menurut Turley, ide iklan ChatGPT masih berada pada tahap kajian dan memerlukan pertimbangan mendalam agar tidak mengganggu kenyamanan pengguna.

Ia menambahkan, keseimbangan antara monetisasi dan pengalaman pengguna menjadi prioritas utama perusahaan.

Dengan demikian, meski iklan dinilai bisa menjadi pilihan yang masuk akal di masa mendatang, OpenAI memastikan kualitas layanan tetap diutamakan dibanding kepentingan komersial.


ChatGPT-5 Dongkrak Kinerja

GPT-5 Resmi Diluncurkan, OpenAI Gratiskan Akses untuk Semua Pengguna ChatGPT.
GPT-5 Resmi Diluncurkan, OpenAI Gratiskan Akses untuk Semua Pengguna ChatGPT. (Doc: OpenAI)

Peluncuran ChatGPT-5 membawa terobosan besar dalam teknologi kecerdasan buatan. Sistem ini mampu menyajikan respons yang semakin menyerupai percakapan manusia, dengan akurasi lebih tinggi serta kemampuan analisis yang lebih mendalam.

Namun, peningkatan tersebut diiringi dengan lonjakan signifikan pada biaya pengembangan dan operasional.

Kebutuhan infrastruktur server untuk melayani ratusan juta pengguna, ditambah riset berkesinambungan, menambah tekanan finansial bagi OpenAI.

Head of ChatGPT, Nick Turley, mengakui bahwa meskipun jumlah pelanggan berbayar terus bertambah, pendapatan dari langganan belum sepenuhnya menutup kebutuhan ekspansi perusahaan.

OpenAI menargetkan pendapatan USD 12,7 miliar atau sekitar Rp195 triliun dari langganan pada 2025, naik lebih dari tiga kali lipat dibandingkan 2024.

Meski demikian, perusahaan memperkirakan baru dapat mencapai arus kas positif pada 2029, seiring tingginya biaya operasional yang harus ditanggung.


OpenAI Andalkan Strategi Gratis-Premium

ChatGPT OpenAI.
ChatGPT OpenAI. (Pexels)

ChatGPT kini digunakan lebih dari 700 juta pengguna di seluruh dunia, dengan sekitar 20 juta di antaranya memilih paket berbayar.

OpenAI menilai basis pengguna gratis berperan penting sebagai pintu masuk untuk mendorong konversi menuju layanan premium.

Melalui akses gratis, perusahaan dapat menjangkau audiens lebih luas sekaligus memperkenalkan keunggulan produk sebelum sebagian pengguna beralih ke versi berbayar.

Strategi ini menunjukkan bahwa pengguna gratis bukan sekadar beban, melainkan bagian dari ekosistem pertumbuhan ChatGPT.

OpenAI meyakini pendekatan tersebut mampu menjaga dominasi di pasar, terlebih di tengah persaingan ketat industri kecerdasan buatan.

Dengan menyeimbangkan layanan gratis dan premium, perusahaan berharap dapat mempertahankan daya tarik sekaligus meningkatkan pendapatan secara berkelanjutan.


OpenAI Uji Model Bisnis Baru

Sam Altman, miliarder yang ingin mengunggah pikiran otaknya ke dalam komputer. Foto: Gizmodo
Sam Altman, miliarder yang ingin mengunggah pikiran otaknya ke dalam komputer. Foto: Gizmodo

CEO OpenAI, Sam Altman, menegaskan bahwa iklan hanya menjadi pilihan terakhir dalam strategi monetisasi perusahaan.

Altman tidak menutup kemungkinan penerapan iklan, namun ia mengakui potensi ketidaknyamanan yang bisa timbul apabila tidak dikelola dengan tepat.

Karena itu, saat ini OpenAI lebih memusatkan perhatian pada pengembangan model bisnis alternatif yang dinilai lebih ramah bagi pengguna.

Salah satu yang tengah diuji adalah fitur pembelian langsung di ChatGPT, serupa dengan konsep Google Shopping, di mana pengguna dapat bertransaksi tanpa harus meninggalkan aplikasi.

Langkah tersebut dipandang lebih sesuai dengan pengalaman pengguna karena memadukan layanan AI dengan fungsi komersial.

Harapannya, strategi ini dapat memperkuat pendapatan OpenAI tanpa mengorbankan kualitas maupun integritas layanan.