NewsRepublik.com, Internasional – Curah hujan tinggi yang mengguyur Korea Selatan selama lima hari terakhir menimbulkan dampak fatal. Sebanyak 14 orang dilaporkan tewas dan 12 lainnya masih dinyatakan hilang, demikian disampaikan Kementerian Dalam Negeri dan Keamanan, Minggu (20/7/2025), seperti dilansir Associated Press (AP).
Salah satu korban tewas ditemukan pada Minggu pagi setelah rumahnya ambruk akibat hujan deras. Sementara itu, seorang lainnya tewas usai terseret arus sungai yang meluap di Gapyeong, wilayah timur laut Seoul.
Kementerian melaporkan delapan orang tewas dan enam hilang di Kota Sancheong, wilayah selatan, pada Sabtu (19/7), setelah banjir bandang, tanah longsor, dan runtuhnya rumah-rumah akibat hujan ekstrem melanda kawasan tersebut.
Enam orang lainnya masih belum ditemukan di wilayah Gapyeong dan Kota Gwangju.
Sebelumnya, tiga korban ditemukan tewas di dalam mobil yang terendam air, sementara satu orang meninggal dunia setelah kendaraannya tertimbun material longsoran dari dinding penahan jalan layang yang runtuh di Osan, selatan Seoul.
Hingga Minggu pagi pukul 09.00 waktu setempat, sebanyak 3.840 warga masih menjalani evakuasi dari tempat tinggal mereka, menurut data resmi pemerintah.
Meski hujan telah mereda di sebagian besar wilayah, peringatan hujan lebat telah resmi dicabut pada Minggu. Wilayah selatan Korea Selatan tercatat menerima curah hujan sekitar 600 hingga 800 milimeter sejak Rabu (16/7), berdasarkan laporan Kementerian Dalam Negeri dan Keamanan.