NewsRepublik.com, Lifestyle – Menggabungkan dua ranah berbeda namun saling menopang, aktivis sekaligus penggerak industri kreatif, Dewi Motik Pramono, bersama Founder sekaligus Komisaris Utama ParagonCorp, Nurhayati Subakat, tampil dalam talkshow bertajuk “Merdeka Tanpa Batas: Perempuan, Legacy, dan Cinta untuk Negeri” di Jakarta, menjelang perayaan HUT ke-80 RI.
Acara yang mendapat dukungan Paragon-Wardah ini menjadi wadah refleksi sekaligus inspirasi di bulan kemerdekaan. Momen ini mengajak para perempuan Indonesia memaknai arti kemerdekaan sejati sebagai kebebasan tanpa batas untuk bermimpi, berkarya, serta meninggalkan warisan berharga bagi bangsa.
“Perempuan sering merasa kecil karena cara kita memandang diri sendiri, padahal kita memiliki potensi besar di setiap peran, sebagai anak, ibu, istri, maupun pemimpin,” ujar Nurhayati, Kamis, 14 Agustus 2025.
Dewi turut menegaskan pentingnya keberanian mengambil peran di tengah masyarakat. “Gunakan talenta untuk membangun, berjejaring, dan percaya diri. Jangan takut bersuara demi kepentingan bangsa,” pesannya.
Talkshow yang dipandu Moza Pramita ini menjadi rangkaian dari Pameran “80 Kain Indonesia: Merayakan Warna-warni Warisan Nusantara” yang digelar sepanjang Agustus 2025.
Pameran Batik Rayakan Karya Maestro dan Warisan Budaya Nusantara

Pameran ini menampilkan koleksi pribadi milik Dewi, termasuk karya eksklusif maestro batik Iwan Tirta yang ia kumpulkan selama lebih dari lima dekade. Sejak dibuka pada Mei 2024, Galeri Demono menjadi ruang pertemuan seni, budaya, dan sejarah yang menjembatani lintas generasi sekaligus merayakan keindahan karya Indonesia.
Dukungan Paragon-Wardah terhadap rangkaian kegiatan ini selaras dengan visinya untuk memberi dampak nyata bagi masyarakat melalui pelestarian budaya, pemberdayaan perempuan, dan inovasi berkelanjutan. Paragon bukan pertama kali terlibat dalam kegiatan perayaan semacam ini.
Pada peringatan Hari Kartini 2025, April lalu, ParagonCorp menggandeng tujuh perempuan Indonesia dalam inisiatif bertajuk “Terang dari Hati”. Dalam sesi intimate talk tersebut, para peserta menyuarakan peran penting perempuan dalam membangun masa depan Indonesia yang lebih setara, inklusif, dan penuh harapan.
7 Perempuan Inspiratif yang Bawa Terang bagi Negeri

Tujuh sosok tersebut adalah Retno Marsudi, Utusan Khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk Air; Najeela Shihab, pendidik sekaligus pendiri Sekolah Cikal dan gerakan Semua Murid Semua Guru; Gina S. Noer, sineas serta pendiri Wahana Kreatif; Prof. Dr. dr. Cita Rosita Sigit Prakoeswa, guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK UNAIR) dan aktivis kesehatan komunitas; Tien Agustina, pendidik serta alumni Wardah Inspiring Teacher (WIT); Nicky Clara, disability womenpreneur dan pendiri Berdayabareng.com; serta Azalea Ayuningtyas, co-founder sekaligus komisaris Du Anyam.
Dalam keterangan, 25 April 2025, Corporate Communication and Employer Branding Lead ParagonCorp, Husna Sani Razanah, menyampaikan, “Kami percaya setiap perempuan memiliki terang dalam dirinya. Ketika mereka diberi ruang untuk bersinar, mereka tidak hanya menerangi dirinya, tapi juga komunitas dan masa depan bangsa.”
Dampak Universal Perjuangan Perempuan

Dalam sesi diskusi, Retno menegaskan bahwa perjuangan perempuan memiliki makna dan dampak universal. “Kita berjuang bukan hanya untuk perempuan, tapi untuk manusia. Kata-kata penting, tapi hanya tindakan yang bisa mengubah keadaan. Jadi mari kita lakukan bersama, untuk semua,” ujarnya.
Najeela Shihab menyoroti pentingnya ketangguhan dalam meraih cita-cita. Sejalan dengan itu, Prof. Cita mengajak perempuan untuk terus menyalakan harapan demi membentuk generasi baru yang berani dan peduli, bahkan di tengah situasi penuh tantangan.
Gina S. Noer kemudian menekankan perlunya memperkaya narasi media dengan keragaman cerita perempuan. “Semakin banyak kisah perempuan yang ditampilkan, semakin banyak perempuan yang merasa dirinya pantas untuk bersuara. Karena setiap kisah layak didengar, dan tidak ada perjuangan yang terlalu kecil,” katanya.
Sementara itu, Tien menegaskan bahwa kerja keras perempuan memberikan kontribusi nyata sekaligus mendorong perubahan positif.
 
  
 
   
									










