Internasional

Israel Gempur Dekat Istana Presiden Suriah, Intervensi Konflik Pemerintah dan Kelompok Druze

51
×

Israel Gempur Dekat Istana Presiden Suriah, Intervensi Konflik Pemerintah dan Kelompok Druze

Share this article
Israel Gempur Dekat Istana Presiden Suriah, Intervensi Konflik Pemerintah dan Kelompok Druze
Ilustrasi Suriah.

NewsRepublik.com, Internasional Israel melancarkan serangan udara yang menargetkan markas besar Kementerian Pertahanan serta kawasan dekat istana presiden Suriah di ibu kota Damaskus. Serangan ini menandai eskalasi tajam di front militer regional, seiring dengan sikap Israel yang menyatakan akan campur tangan dalam bentrokan antara pasukan pemerintah Suriah dan kelompok pejuang Druze di Kota Suwayda, Suriah selatan.

Kementerian Dalam Negeri Suriah mengumumkan kesepakatan gencatan senjata di Suwayda pada Rabu (16/7) malam. Pemimpin spiritual Druze, Sheikh Yousef Jarbou, membenarkan bahwa kesepakatan tersebut akan segera diberlakukan.

Menurut Jarbou, gencatan senjata ini bertujuan “menghentikan sepenuhnya semua operasi militer di Suwayda oleh seluruh pihak” serta “mengintegrasikan Suwayda sepenuhnya ke dalam negara Suriah.”

Mengutip laporan Al Jazeera pada Kamis (17/7/2025), rekaman yang beredar menunjukkan empat ledakan menghantam sisi markas militer Suriah di Damaskus pada Rabu pagi, disusul kepulan asap tebal dan serangan udara tambahan yang mengenai area dekat istana presiden.

Israel mengklaim serangan tersebut dilakukan demi melindungi komunitas Druze di Suriah, yang dinilai sebagai sekutu potensial. Kelompok tersebut terlibat konflik bersenjata dengan pasukan pemerintah Suriah di Suwayda, wilayah yang dikenal sebagai basis kelompok Druze. Meski demikian, komunitas setempat sebelumnya menunjukkan penolakan terhadap campur tangan Israel.

Kantor berita pemerintah Suriah, SANA, melaporkan sedikitnya tiga orang tewas dan 34 lainnya mengalami luka-luka dalam serangan itu, merujuk pada data dari Kementerian Kesehatan.


Rangkaian Serangan Israel di Damaskus Picu Kepanikan

Melaporkan langsung dari Damaskus, jurnalis Al Jazeera, Zeina Khodr, menyaksikan serangkaian serangan terhadap markas militer Suriah, yang terjadi setelah serangan awal melalui drone atau pesawat tak berawak milik Israel di kompleks tersebut beberapa jam sebelumnya.

“Kami menyaksikan serangan-serangan itu datang satu demi satu, tepat di jantung ibu kota Suriah,” ujarnya. Khodr juga menyebut kemunculan pesawat tempur Israel di atas wilayah tersebut sempat memicu kepanikan warga.

“Ini merupakan eskalasi yang signifikan,” tambahnya. “Ini adalah pesan langsung dari kepemimpinan Israel kepada otoritas baru Suriah bahwa serangan akan terus ditingkatkan apabila pemerintah tidak menarik pasukannya dari wilayah selatan Suriah.”

Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, dalam pernyataan yang diunggah melalui platform X, menyatakan bahwa “peringatan untuk Damaskus telah selesai – kini saatnya pukulan yang lebih berat.”

Sementara itu, militer Israel mengumumkan peningkatan kekuatan di sepanjang perbatasan Suriah dan telah melancarkan serangan terhadap konvoi militer Suriah yang menuju ke selatan. Katz menegaskan, pasukannya akan “terus bertindak agresif di Suwayda hingga pasukan yang menyerang Druze benar-benar mundur.”