NewsRepublik.com, Lifestyle – Penyanyi pop dunia, Justin Bieber, dikabarkan tengah menghadapi tekanan finansial besar. Berdasarkan laporan TMZ, pelantun “Love Yourself” itu bergantung pada kesepakatan bisnis istrinya, Hailey Bieber, untuk melunasi utang sebesar USD 31 juta atau setara Rp506 miliar kepada mantan manajernya, Scooter Braun.
Seperti dilansir Page Six, Jumat (18/7/2025), seorang sumber terpercaya menyebut bahwa dalam kesepakatan penyelesaian utang tersebut, Justin tidak wajib melakukan pembayaran hingga proses penjualan brand kecantikan Hailey, Rhode Beauty, tuntas. Penjualan tersebut merupakan bagian dari akuisisi senilai USD 1 miliar (sekitar Rp16,3 triliun) oleh perusahaan e.l.f. Cosmetics.
Kesepakatan itu diumumkan pada Mei lalu dan menjadi angin segar bagi kondisi keuangan pasangan selebritas tersebut. Langkah ini datang hanya sepekan setelah Justin menyetujui penyelesaian utangnya kepada Braun dan induk perusahaannya, HYBE Corporation. Utang itu diketahui berasal dari pinjaman yang digunakan untuk menutupi biaya tur dunia “Justice” yang dibatalkan pada 2022.
Latar Belakang Utang dan Peran Kesepakatan Bisnis Hailey Bieber
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5104041/original/082439200_1737511480-000_327L9CP.jpg)
Pembatalan tur dunia Justice yang dilakukan Justin Bieber pada 2022 menjadi titik awal dari masalah keuangan yang kini dihadapinya. Tur tersebut dihentikan setelah penyanyi asal Kanada itu didiagnosis mengidap sindrom Ramsay Hunt—gangguan saraf langka yang menyebabkan kelumpuhan sebagian wajah dan memaksanya menghentikan seluruh jadwal penampilan.
Imbas dari pembatalan itu, perusahaan penyelenggara tur menuntut pengembalian pinjaman sebesar USD 26 juta. Pinjaman tersebut kemudian ditanggung sementara oleh Scooter Braun melalui perusahaannya. Selain itu, hasil audit juga menemukan bahwa Justin memiliki utang komisi senilai lebih dari USD 11 juta kepada Braun, meskipun ia hanya diwajibkan membayar setengah dari total tersebut.
Untuk melunasi kewajiban finansial tersebut, Bieber kini mengandalkan kesepakatan bisnis istrinya, Hailey Bieber. Hailey menjalin kerja sama strategis dengan e.l.f. Beauty melalui penjualan merek kosmetiknya, Rhode Beauty. Penjualan ini diumumkan secara resmi di Instagram dan disebut sebagai langkah besar Hailey untuk membawa produknya ke tingkat global. Kini, Hailey pun disebut-sebut menjadi tulang punggung utama keuangan keluarga Bieber, di tengah sorotan publik terhadap gaya hidup Justin yang dikenal boros.
Keuangan dan Masa Depan Justin Bieber
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3983786/original/099336600_1649041877-AP22093859192350.jpg)
Isu seputar kondisi keuangan Justin Bieber kembali mencuat setelah sejumlah laporan menyebutkan kebiasaannya menghabiskan uang dalam jumlah besar. Salah satu contohnya adalah pengeluaran sebesar USD 300 ribu di restoran Nobu saat perhelatan Coachella, meski dalam beberapa waktu terakhir ia tidak memiliki proyek besar yang aktif.
Pada Oktober tahun lalu, sempat muncul kabar bahwa Justin mempertimbangkan untuk menempuh jalur hukum terhadap manajer keuangannya karena dugaan salah kelola dana. Namun, pihak perwakilan penyanyi tersebut membantah adanya persoalan serius dan menyatakan laporan itu tidak mencerminkan situasi sebenarnya.
Sejumlah sumber menyebut gaya hidup boros dan kebiasaan belanja impulsif sebagai pemicu utama krisis finansial yang dihadapi pelantun “Peaches” tersebut. Meski begitu, perwakilan Justin kembali menepis tudingan tersebut dan menegaskan bahwa kondisi keuangan sang artis tetap stabil.
Hingga kini, baik Justin maupun Hailey Bieber belum memberikan pernyataan resmi terkait situasi ini. Namun, dengan adanya kesepakatan bisnis senilai miliaran dolar yang digagas Hailey melalui penjualan Rhode Beauty, optimisme publik pun tumbuh. Kesepakatan tersebut diharapkan dapat menjadi titik balik bagi Justin untuk menyelesaikan utangnya dan memulihkan stabilitas finansialnya ke depan.
Album Kejutan Justin Bieber Dikritik Pedas
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4926633/original/001554700_1724473277-justin.jpg)
Setelah menunggu empat tahun, Justin Bieber akhirnya kembali merilis album kejutan berjudul Swag. Namun, alih-alih disambut hangat, album ini justru mendapat respons yang beragam dan banyak menuai kritik dari para pengamat musik serta kritikus.
Dalam ulasan dengan rating tiga bintang, The Guardian menyatakan album ini memiliki beberapa “momen-momen brilian,” namun secara keseluruhan belum memenuhi ekspektasi sebagai sebuah mahakarya yang telah lama ditunggu-tunggu. Sementara itu, The Telegraph memberikan penilaian lebih rendah dengan hanya dua bintang, menyebut Swag sebagai “bukan kembalinya raksasa pop” dan menggambarkannya sebagai “jeritan minta tolong yang tidak nyaman dan tanpa filter.”
Sorotan tajam juga tertuju pada segmen spoken-word seperti lagu Therapy Session yang dianggap terlalu singkat dan penuh dengan keluhan. Di lagu tersebut, Justin membahas tekanan spekulasi media yang mempengaruhi kesehatan mentalnya. Tidak hanya itu, lagu berjudul Standing On Business juga menjadi perbincangan karena memasukkan cuplikan video viral saat penyanyi itu tampak memarahi seorang fotografer.
Kritik keras yang datang dari sejumlah kalangan menunjukkan bahwa comeback Justin melalui Swag masih jauh dari harapan penggemar dan para pengamat industri musik.












