Berita

Kebun Binatang Bandung Sambut Kelahiran 2 Bayi Harimau Benggala

47
×

Kebun Binatang Bandung Sambut Kelahiran 2 Bayi Harimau Benggala

Share this article
Kebun Binatang Bandung Sambut Kelahiran 2 Bayi Harimau Benggala
Dua ekor anak Harimau Benggala lahir di Kebun Binatang Bandung atau Bandung Zoo.

NewsRepublik.com, Berita – Dua ekor bayi Harimau Benggala lahir di Kebun Binatang Bandung (Bandung Zoo) pada Sabtu (12/7/2025). Kelahiran ini sekaligus menambah koleksi satwa yang dimiliki kebun binatang tersebut.

Juru bicara pengelola Bandung Zoo dari Serikat Pekerja Mandiri Derenten (SPMD), Sulhan Safii, menyampaikan bahwa kedua bayi Harimau Benggala tersebut berjenis kelamin jantan. Mereka lahir dari indukan betina bernama Jelita (4,5 tahun) dan pejantan Shah Rukh Khan (2,2 tahun).

“Alhamdulillah kita mendapatkan tambahan koleksi dua ekor anak Harimau Benggala. Keduanya dirawat oleh sang induk di dalam kandang malam,” ujar Sulhan dalam siaran media yang ditulis di Bandung, Sabtu (23/8/2025).

Untuk menjaga kenyamanan, dalam kandang telah disiapkan jerami sebagai alas tidur agar suhu tetap hangat. Jerami diganti setiap tiga hari sekali supaya tetap segar dan bersih.

Sejak hari pertama, kedua bayi langsung menyusu pada induknya. Pada usia tujuh hari, keduanya sudah membuka mata dan mulai merangkak di kandang.

“Seminggu terakhir ini keduanya sudah semakin lincah berjalan. Tim dokter, tim nutrisi dan keeper terus memantau kesehatan dua anakan tersebut,” kata Sulhan.

Sementara itu, induk Jelita mendapat pakan berupa kombinasi daging ayam dan sapi untuk menjaga produksi susu, yang menjadi nutrisi utama kedua anak harimau tersebut.

Saat ini, kedua bayi bersama induknya masih ditempatkan di kandang malam di kompleks karnivor, sementara Shah Rukh Khan berada di kandang sebelahnya.

“Hingga saat ini kedua anak Benggala tersebut belum diberikan nama. Rencananya memang akan kita carikan orang tua asuhnya. Tapi itu mungkin nanti, menunggu kondisi yang lebih kondusif,” tambah Sulhan.


Mengenal Harimau Benggala

Harimau Benggala dikenal memiliki perpaduan sempurna antara stamina, kelincahan, dan kekuatan luar biasa. Dengan rupanya yang khas serta pesona yang memikat, harimau ini kerap dijadikan simbol kekayaan budaya dan warisan India.

Keistimewaan lain dari Harimau Benggala adalah gigi taringnya yang menjadi terbesar di antara semua keluarga kucing, dengan panjang mencapai 10 sentimeter. Ditambah dengan cakar yang kokoh, satwa ini mampu memanjat pohon untuk memburu mangsanya.

Berbeda dengan kucing peliharaan yang cenderung menghindari air, Harimau Benggala justru gemar berendam. Mereka merupakan perenang handal dan kerap memanfaatkan kemampuan itu saat mengejar mangsa di perairan.

Di habitat alaminya, harimau merupakan mamalia soliter yang senang menyendiri. Mereka biasanya berkeliling seorang diri di area teritorialnya. Meski begitu, induk harimau selalu meluangkan waktu untuk bersama anak-anaknya.

Sebagai predator nokturnal, Harimau Benggala aktif berburu di malam hari. Penglihatan mereka enam kali lebih tajam dibandingkan manusia, membuatnya sangat efektif saat mengintai mangsa. Saat ini, kucing besar yang gagah ini masuk dalam kategori satwa terancam punah.


Populasi Harimau Benggala Terus Menurun

Jumlah Harimau Benggala di alam liar diperkirakan kurang dari 3.000 ekor dan terus menurun dari tahun ke tahun. Ada banyak faktor yang membuat satwa ini kian terancam punah, mulai dari perdagangan satwa ilegal, perburuan liar, kerusakan habitat, hingga dampak perubahan iklim.

Di Indonesia, Harimau Benggala juga dilestarikan di sejumlah lembaga konservasi, seperti Bali Safari Park dan Taman Margasatwa Ragunan (TMR) Jakarta. Salah satu Harimau Benggala di Ragunan bernama Juve sempat menjadi perhatian publik pada akhir 2022, setelah beredar video yang memperlihatkan kondisinya yang terlihat kurus.

Namun, pihak TMR menegaskan bahwa Juve selalu mendapat perawatan rutin.

“Jadi Juve memang sempat menderita penyakit infeksi saluran kencing, tetapi kondisinya sudah membaik setelah diberikan pengobatan dan perawatan oleh tim dokter hewan Ragunan,” jelas Staf Pelayanan dan Humas Taman Margasatwa Ragunan, Wahyudi Bambang, dikutip dari Antara, 19 Desember 2022.

Harimau dengan nama latin Panthera tigris ini berjenis kelamin jantan dan saat itu berusia 16 tahun. Sebagai perbandingan, harimau Benggala di alam liar rata-rata memiliki masa hidup 15 tahun, sementara di penangkaran atau lembaga konservasi bisa mencapai usia 20 tahun.


Pastikan Kualitas Perawatan Satwa

“Juve” kini sudah tergolong berusia tua untuk ukuran seekor Harimau Benggala. Meski begitu, tim dokter hewan Unit Pengelola Taman Margasatwa Ragunan memastikan kondisi Juve tetap sehat dengan berat badan ideal, berdasarkan penilaian Body Condition Scoring (BCS) khusus untuk harimau Benggala.

Wahyudi Bambang, Staf Humas TMR, menyebutkan bahwa Juve memiliki skor tiga dari lima, yang ditandai dengan kondisi tulang dada (coste) tidak tampak menonjol. Kondisi tersebut dinilai ideal meskipun Juve masih dalam tahap pemulihan setelah sempat sakit.

Selain itu, Juve diketahui memiliki kelainan bawaan pada tulang kaki belakang sejak lahir, sehingga cara berjalannya berbeda dibanding Harimau Benggala pada umumnya. Kendati demikian, pihak pengelola menegaskan selalu berupaya maksimal menjaga kesejahteraan satwa yang ada.

“Kami juga memohon maaf karena telah menimbulkan kekhawatiran di masyarakat dan akan terus berusaha untuk meningkatkan kualitas perawatan satwa yang ada di Taman Margasatwa Ragunan,” kata Wahyudi.