Berita

Kepala BGN Soal Keracunan Massal MBG: Tiap Hari Deg-degan Hadapi SPPG Baru

11
×

Kepala BGN Soal Keracunan Massal MBG: Tiap Hari Deg-degan Hadapi SPPG Baru

Share this article
Kepala BGN Soal Keracunan Massal MBG: Tiap Hari Deg-degan Hadapi SPPG Baru
Acara Talkshow: Potret 1 Tahun BGN dalam Perjalanan Meningkatkan Kualitas Gizi, di Antara Heritage Center, Jakarta Pusat, pada Selasa, 19 Agustus 2025.

NewsRepublik.com, Berita – Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyesalkan terjadinya kasus keracunan massal yang menimpa penerima program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sejumlah daerah. Ia mengaku kerap merasa waswas setiap kali ada Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) baru yang mulai mengolah makanan bagi siswa penerima manfaat.

“Memang sampai Desember ini saya setiap hari selalu sport jantung karena akan lahir 1 SPPG baru,” ujar Dadan dalam wawancara khusus bersama SCTV dalam program Liputan6 Talks, dikutip Jumat (19/9/2025).

Menurut Dadan, kasus keracunan massal yang terjadi bukanlah sesuatu yang disengaja. Ia menilai persoalan tersebut umumnya disebabkan kelalaian dalam penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP), khususnya di SPPG yang masih baru berdiri.

“Ada beberapa hal yang masih terjadi karena kelalaian di dalam penerapan SOP terutama masalah teknis. Beberapa hal terjadi dan seringkali ini dialami SPPG yang baru terbentuk,” jelasnya.


SOP SPPG Masih Jadi Tantangan

Dadan mengakui bahwa Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) baru umumnya membutuhkan waktu adaptasi sebelum bisa bekerja secara optimal. Berdasarkan pengalaman BGN, setidaknya diperlukan tiga bulan hingga operasional SPPG dapat berjalan lebih baik dan sesuai standar.

“Pengalaman kami waktu uji coba 1 SPPG baru akan berjalan lebih baik itu ketika sudah berjalan 3 bulan,” tutur Dadan.

Ia menegaskan, BGN terus melakukan pengawasan ketat terhadap aspek higienis, mulai dari proses penyiapan bahan makanan hingga tahap distribusi ke penerima manfaat.


Keracunan Massal di Banggai dan temuan Belatung dalam MBG

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mencontohkan kasus keracunan massal yang terjadi di Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep), Sulawesi Tengah. Menurutnya, insiden tersebut dipicu oleh keterlibatan pemasok baru yang tidak memenuhi standar kualifikasi BGN.

Dalam peristiwa itu, tercatat 314 siswa mulai dari jenjang SD hingga SMA mengalami keracunan. Sebanyak 26 di antaranya bahkan masih menjalani perawatan di rumah sakit.

“Nah supplier yang baru ini rupanya belum sequalified yang lama sehingga ada bahan baku yang dalam processingnya menimbulkan alergi terhadap beberapa penerima manfaat,” tegas Dadan.

Selain kasus di Banggai, Dadan juga menyoroti temuan belatung dalam menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di beberapa daerah. Ia menegaskan, BGN selalu melakukan pengawasan ketat terhadap proses pengolahan maupun distribusi makanan sebelum diterima siswa di sekolah.

“Kami selalu kroscek karena ketika belatung itu masih hidup ketika masakan dimasak beberapa menit kami cek sebenarnya apa yang terjadi,” tutupnya.